Gubernur Jambi, H Al Haris (kiri) memberikan asupan makanan bergizi kepada anak-anak pada Pencanangan PIN Polio dan “Launching” dan Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Stunting di SDN 03/VII Pasar Sarolangun, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, Selasa (23/7/2024). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

(Matra, Sarolangun) – Provinsi Jambi termasuk daerah yang dinilai cukup berhasil menanganai masalah stunting (gangguan pertumbuhan fisik anak akibat kurang gizi) di Tanah Air. Hal itu ditandai dengan keberhasilan Provinsi Jambi meraih peringkat kedua nasional dalam penanggulangan stunting atau berada di bawah Bali.

Prevalensi atau persentase kasus stunting di Jambi tahun 2023 mencapai 13,5 % atau masuk peringkat paling rendah kedua secara nasional. Prevalensi stunting di Jambi tersebut berada di bawah prevalensi stunting Provinsi Bali tahun 2023 sekitar 7,2 % atau berada pada peringkat pertama prevalensi stunting paling rendah se-Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH pada Pencanangan PIN Polio dan Launching (Peluncuran) Inovasi Stunting Pemerintah Kabupaten Sarolangun serta Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Stunting di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03/VII Pasar Sarolangun, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, Selasa (23/7/2024).

Pada kesempatan itu Al Haris memberikan makanan tambahan olahan ikan kepada anak-anak balita. Selain itu, Al Haris juga menyerahkan bantuan dana pertanggung-jawaban sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) Bank Jambi untuk pencegahan stunting senilai Rp 100,5 juta.

Al Haris pada kesempatan tersebut memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarolangun yang meraih predikat terbaik pertama dalam penanganan stunting di Provinsi Jambi. Jambi sendiri meraih predikat terbaik kedua penanganan stunting di Indonesia di bawah Bali. Prestasi ini merupakan hasil kerja penanganan stunting seluruh kabupaten dan kota di Jambi

“Kita bangga Sarolangun berhasil meraih predikat Terbaik 1 Penanganan Stunting di Jambi dan Jambi peringkat kedua nasional penanggulangan stunting,”katanya.

Dikatakan, untuk membantu menekan menanggulangi stunting di Jambi, partisipasi masyarakat melaksanakan program imunisasi polio perlu ditingkatkan. Imunisasi polio menjadi salah satu program imunisasi rutin wajib yang diselenggarakan pemerintah guna meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan anak-anak Indonesia, termasuk di Provinsi Jambi.

“Saya mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dan mendukung penyelenggaraan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahun 2024 diseluruh wilayah kabupaten/kota dalam Provinsi Jambi. Pekan imunisasi ini penting meningkatkan kesehatan anak,”ujarnya.

Dikatakan, penyelenggaraan PIN Polio menjadi upaya bersama seluruh komponen masyarakat untuk melindungi anak-anak dari ancaman penyakit polio yang dapat menyebabkan penyakit permanen.

“Mari bersama kita cegah ancaman penyakit polio demi terwujudnya Generasi Emas 2045,”tambahnya.

Al Haris meminta seluruh jajaran dan pihak terkait di Provinsi Jambi ikut peduli dan berpartisipasi aktif dalam program imunisasi polio tersebut. Hal itu penting memastikan kelancaran kegiatan imunisasi polio di setiap wilayah kabupaten/kota se-Provinsi Jambi.

“Semoga pelaksanaan PIN Polio di Provinsi Jambi dapat berjalan lancar dan mencapai jumlah partisipasi masyarakat sesuai dengan target yang telah direncanakan,”ujarnya.

Menurut Al Haris, meskipun Indonesia telah berhasil menerima sertifikasi bebas polio bersama dengan negara anggota badan kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) di South East Asia Region (SEAR) Maret 2014, tetapi hal itu belum menjamin Indonesia bebas total polio. Untuk itu perlu kewaspadaan mengenai kasus lumpuh layu akibat virus polio yang masih ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia.

“Kita perlu menyadari sadari dan waspadai bersama bahwa tidak ada penyakit yang benar-benar pergi dari kehidupan manusia. Penyakit tersbeut hanya bersembunyi dan akan menjangkiti manusia saat lengah,”tegasnya.

Gubernur Jambi, H Al Haris (dua dari kiri) memberikan bantuan pencegahan “stunting” pada Pencanangan PIN Polio dan Launching dan Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Stunting di SDN 03/VII Pasar Sarolangun, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, Selasa (23/7/2024). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

Komitmen

Al Haris juga meminta semua pihak dapat meningkatkan komitmen memperkuat budaya peduli dan mengutamakan kesehatan dan kebersihan. Baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan. Hal itu perlu demi masyarakat Provinsi Jambi yang sehat dan memiliki kehidupan yang berkualitas.

Terkait kegiatan Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Stunting, Al Haris mengatakan, kegiatan tersebut penting menjadi wadah edukasi bagi orang tua yang memiliki bayi di bawah dua tahun untuk memperbaiki pola makan sehat dan gizi yang seimbang.

“Kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dalam pertumbuhan anak-anak. Kegiatan ini juga mendorong keterlibatan dan peran aktif masyarakat dalam pencegahan stunting agar tercipta generasi Provinsi Jambi dan bangsa Indonesia yang lebih sehat di masa depan,”katanya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Sarolangun, Dr Ir Bachril Bakri, MApp Sc pada kesempatan tersebut menjelaskan, PIN Polio di Kabupaten Sarolangun menyasar 54.391 orang anak. Untuk menyukseskan PIN Polio tersebut, Pemkab Sarolangun akan melakukan gerakan masif melalui dinas pendidikan, dinas kesehatan, pemerintahan desa dan juga Kementerian Agama Sarolangun.

“Kami bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Sarolangun dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sarolangun memobilisasi PIN Polio ini. Puskesmas juga diberdayakan memberikan informasi kepada masyarakat agar membawa anak-anak ikut PIN Polio,”ujarnya. (Matra/AdeSM/SW).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *