(Matra, Jambi) – Kkonsep Trisakti ajaran Bung Karno masih sangat relevan diaktualisasikan di era reformasi ini guna mewujudkan Indonesia yang mandiri di berbagai bidang pembangunan. Karena itu Lingkar Studi Mahasiswa Marhaenisme (LSMM) terus menggelorakan semangat mewujudkan cita-cita Bung Karno.
“Bung Karno pada pertama sekali memperkenalkan konsep Trisakti pada pidatonya memperingati Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1964. Konsep ini lahir akibat pahitnya pengalaman penindasan kolonialis dan imperialis yang merampas dan menindas rakyat Indonesia di era penjajahan Belanda dan Jepang,”kata Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Badan Pengurus Wilayah (BPW) LSMM Provinsi Jambi, Goldfried Simanungkalit di Jambi, Sabtu (20/7/2024).
Dijelaskan, LSSM berdiri di Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, 21 Juli 2021. LSMM sudah terbentuk juga di beberapa provinsi di Indonesia.
Menurut Goldfried Simanungkalit, salah satu refleksi (perenungan) yang perlu dilakukan seluruh aktivis LSMM memperingatan Dies Natalis (Ulang Tahun) III LSMM, Minggu (21/7/2024), yakni menghidupkan konsep Trisakti ajaran Presiden RI pertama, Bung Karno.
Karena itu Dies Natalis III LSMM tahun ini mengangkat tema “Revitalisasi Trisakti”. Tema tersebut merupakan pengingat mengenai pentingnya konsep yang diajarkan Bung Karno ini untuk dipahami kembali dalam konteks berbangsa dan bernegara.
Goldfried Simanungkalit, mengatakan bangsa Indonesia, khususnya para mahasiswa agaknya perlu kembali membaca dan memahami ajaran Bung Karno mengenai Trisakti. Hal tersebut penting sebagai salah satu strategi membaca arah pembangunan bangsa Indonesia supaya tetap sesuai dengan cita-cita Pproklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.
“Adapun Trisakti ini yaitu, berdaulat di bidang politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Nah, apakah bangsa Indonesia sudah melakukan ketiganya, itu penting menjadi perhatian,”tuturnya.
Goldfried Simanungkalit lebih lanjut mengatakan, Trisakti merupakan hal yang sangat penting mengingat zaman globalisasi ini adalah zaman keterbukaan antar bangsa. Kondisi global yang demikian memperkuat potensi luruh dan terkikisnya ajaran-ajaran yang memperkokoh Pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup.
“Kami percaya menghidupkan kembali ajaran Trisakti mampu memperkokoh nilai-nilai Pancasila dan menghantarkan Indonesia pada cita-citanya yaitu, sosialisme Indonesia, dimana tiada lagi rakyat yang sengsara dan menderita akibat neokolonialisme,”ungkapnya.
Goldfried Simanungkalit mengharapkan semua elemen mahasiswa dan masyarakat kembali bersama-sama bergotong – royong mengamalkan pikiran-pikiran kebangsaan yang hampir hilang di era kecanggihan teknologi saat ini.
Disebutkan, LSMM hadir sebagai organisasi yang mengusung atau misi merawat dan menyelamatkan ajaran-ajaran kebangsaan dengan gerakan literasi dan aksi yang berkelanjutan. (Matra/AdeSM/PR).