
(Matra, Medan) – Produk unggulan kerajinan tenun Sumatera Utara (Sumut) seperti ulos (kain tenun Batak Toba), hiou (kain tenun Simalungun), songket (kain tenun Melayu) dan uis (kain tenun Karo) bisa dikembangkan untuk menembus pasar kerajinan kain tenun dunia. Upaya itu bisa dicapai dengan meningkatkan kualitas dan desain kain tenun ulos, songket dan uis. Kemudian bahan ulos, songket dan uis perlu diupayakan menggunakan bahan alam seperti serat tumbuh-tumbuhan nanas atau rempah-rempah.
Hal itu diungkapkan Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumut, Tyas Fatoni pada pertemuan dengan Pengurus Dekranasda Sumut di rumah dinas Gubernur Sumut, Kota Medan, Sumut, Senin (8/7/2024).
Pertemuan itu dihadiri Ketua Harian Dekranasda Sumut yang juga Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian dan Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM) Sumut, Mulyadi Simatupang. Kemudian Kadis Komunikasi dan Informatika Sumut, Ilyas Sitorus, Kadis Usaha Mikro, Kecil an Menengah (UMKM) Sumut, Marlindo Sirait dan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumut, Zumri Sulthony.
Selain itu hadir juga Kadis Sosial Sumut, Asren Nasution, Kadis Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Sri Suriani Purnamawati, perwakilan Bank Sumut, PDAM Tirtanadi dan seluruh kepala organisasi perangkat dinas (OPD) Provinsi Sumut.
Menurut Tyas Fatoni, pada event (kegiatan) pameran kerajinan internasional di Korea, Indonesia juga pernah membawa bahan kerajinan serat nanas dan rempah yang dibuat menjadi benang. Produk kerajinan tenun ulos juga bisa dibuat menjadi demikian dengan desain kekinian.
“Orang luar negeri suka sekali dengan yang berhubungan dengan alam. Ulos bisa juga dibuat dari bahan alami dengan desain menuju kekinian. Saya setuju bahwa kita mendatangkan pelatih yang punya pengalaman bukan hanya nasional tapi juga bertaraf internasional. Sebab mereka tahu perubahan secara dinamis dan lebih paham,”ujarnya.
Tyas Fatoni yakin, pelatih-pelatih untuk perajin UMKM di Sumut sudah banyak yang mendunia. Untuk itu, para pelatih kelas dunia tersebut perlu dilibatkan meningkatkan kualitas produk UMKM Sumut, termasuk produk tenun. Kemudian seluruh tim Dekranasda Sumut juga harus solid (kompak) mengangkat derajat produk UMKM Sumut. Baik itu dari unsur OPD, bank daerah dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sumut.
“Untuk mengembangkan pasar produk unggulan kerajinan Sumut ke pasar dunia atau internasional, diperlukan kerja sama antara OPD dengan Dekranasda Sumut,”ujarnya.
Pengalaman Sumsel
Mengenai prestasi Dekranasda, Tyas Fatoni pada kesempatan tersebut menceritakan pengalamannya ketika menjadi Ketua Dekranasda Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tahun 2024. Pada HUT ke-44 Dekranas 2024, Dekranasda Sumsel berhasil memenangkan sejumlah prestasi.
Di antaranya, Juara Umum Lomba Parade Mobil Hias, Kriya dan Budaya Dekranas 2024. Ketika itu Sumsel menampilkan salah satu produk lainnya seperti songket yang terbuat dari bahan alami.
“Semua itu bisa dicapai bukan karena saya saja. Tetapi adanya tim yang solid. Pada saat itu, Dekranasda Sumsel mengambil tema back to nature (kembali ke alam). Saya melihat, orang luar negeri itu lebih antusias, kalau kita bilang, ini terbuat dari bahan alami,”katanya.
Dikatakan, ketika berkunjung ke aantor Dekranasda Sumut, dirinya menilai lokasi kantor tersebut sangat strategis. Tyas Fatoni mengusulkan agar lantai pertama kantor Dekranasda Sumut tersebut dijadikan sebagai tempat transaksi jual-beli, tempat dimana seluruh produk perajin dari berbagai daerah ditampilkan.
Kemudian pada lantai dua, dijadikan sebagai tempat pelatihan bagi para pengrajin. Ketika ada kunjungan dari daerah lain atau dari Dekranasda Pusat, perkembangan kegiatan Dekranasda Sumut bisa lebih mudah dijelaskan secara mendetail di lokasi tersebut.
“Untuk stand (tempat pameran) Dekranasda Sumut yang ada di Bandara Kualanamu, saya belum lihat. Namun setelah renovasi nanti bisa lihat bersama-sama. Saya juga mengingatkan agar ikut serta pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh – Sumut medio September 2024. Hal itu penting karena kontingen PON dari seluruh provinsi di Indonesia akan turun ke Sumut,”katanya.
Sementara itu, Ketua Harian Dekranasda Sumut, Mulyadi Simatupang pada kesmepatan itu menjelaskan, potensi UMKM di Sumut cukup banyak dan beragam. Ada tenun ulos, songket dan uis. Kemudian Dekranasda Sumut juga sedang kan merenovasi gallery (tempat pameran dan penjualan) kerajinan di Bandara Kualanamu. Selain itu Dekranasda Sumut juga akan mengikuti kompetisi Asta Kriya Nusantara, Indonesia Maju Expo, Penang Fair 2024 di Malaysia.
“Dekranasda Sumut juga melakukan kerja sama dengan Dekranas mengenai pelatihan tenun. Pesertanya berasal dari Kabupaten Langkat, Batubara, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara dan Toba. Estimasi peserta yang akan dilatih sebanyak 300 orang,”katanya. (Matra/AdeSM/DPS).