(Matra, Sengeti) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muarojambi, Provinsi Jambi, menggelar Apel Siaga Gabungan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kutan dan Lahan (Karhutla) di lapangan Bukit Cinto Kenang, Komplek Perkantoran Bupati Muarojambi, Provinsi Jambi, Kamis (4/7/2024).
Apel siaga pencegahan dan penanggulangan karhutla tersebut dipimpin Penjabat (Pj) Bupati Moarojambi, Drs H Raden Najmi. Apel siaga karhutla itu juga turut dihadiri Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi, M Ridwan, jajaran TNI, BPBD, Pemadam Kebakaran (Damkar) Muarojambi, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Muarojambi dan pihak terkait lainnya.
Pada apel siaga tersebut dipamerkan dan diperagakan juga berbagai peralatan pencegahan dan penangggulangan karhutla seperti mesin pompa air dan berbagai alat pemadaman kebakaran. Bersamaan dengan apel siaga karhutla tersebut, pasukan pemadam kebakaran karhutla di Muarojambi mulai siaga dan mengintensifkan patroli karhutla di kawasan lahan dan hutan rawan kebakaran.
Raden Jajmi pada kesempatan itu mengatakan, antisipasi dini karhutla di Muarojambi perlu dilakukan karena beberapa wilayah di kabupaten tersebut rawan karhutla. Daerah rawan karhutla di Muarojambi terutama di areal perkebunan dan hutan kawasan gambut seperti di Kecamatan Kumpeh, ungaigelam, Petaling dan sekitarnya.
Dikatakan, pencegahan dan penanggulangan karhutla di musim kemarau ini bukan hanya tanggung jawab atau tugas TNI, Polri, BPBD, organisasi pemerhati lingkungan dan jajaran pemerintah daerah. Seluruh elemen masyarakat turut bertanggung jawab mencegah dan menanggulangi karhutla.
“Selama ini banyak terjadi karhutla akibat ulah oknum-oknum tertentu yang ingin membuka lahan. Karena itu kami mengharapkan sosialisasi pencegahan karhutla perlu segera dilakukan pihak-pihak organisasi pecinta alam, hutan dan lingkungan kepada warga masyarakat. Mari kita ajak masyarakat mencegah kebakaran guna menjaga kelestarian hutan,”katanya.
Proaktif
Raden Najmi meminta sikap proaktif para pemangu kepentingan, khususnya Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Karhutla Muarojambi memantau kasus-kasus karhutla. Bila menemukan ada oknum-oknum yang diketahui membakar hutan dan lahan, warga masyarakat dan para petugas pencegahan karhutla diharapkan segera melaporkannya kepada pihak berwajib.
“Jika mengetahui ada oknum melakukan pembakaran hutan, hal itu segera dilaporkan kepada Satgas Penanggulangan Karhutla agar lokasi kebakaran bisa segera dipadamkan dan pelaku pembakaran bisa segera ditangkap,”katanya.
Dijelaskan, berdasarkan informasi Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi, potensi karhutla di Provinsi Jambi selama musim kemarau 2024 sangat tinggi. Kemarau di Jambi diprediksi mencapai puncaknya Juli – Agustus 2024. Karena itu, lanjutnya, antisipasi karhutla di Jambi perlu dilakukan secara dini.
“Mulai awal Juli ini kita harus siaga karhutla menyusul musim kemarau yang sudah terjadi. Jika kemarau terus berlanjut, hujan tidak turun hingga Agustus mendatang, potensi karhutla sangat tinggi di daerah ini,”ujarnya.
Raden Najmi menjelaskan, sebelum musim kemarau pun, yakni April lalu, kebakaran hutan dan lahan sudah terjadi di Muarojambi. Berdasarkan laporan Pos Komando (Posko) Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kabupaten Muarojambi, awal April 2024 terjadi empat kasus karhutla di Muarojambi.
Kasus karhutla tersebut terjadi di di Desa Rondang, Kecamatan Kumpeh, Desa Pematangggajah, Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), Desa Bakung Kecamatan Marosebo dan Desa Rantauanjang, Kecamatan Kumpeh.
“Nah, memasuki musim kemarau ini kasus karhutla di Muarojambi berpotensi meningkat. Untuk itu seluruh pihak terkait perlu melakukan dan upaya preventif (pencegahan) karhutla. Baik melalui penyuluhan, sosialisasi maupun patroli rutin dan inspeksi sarana prasarana,”ujarnya. (Matra/AdeSM/DKM).