(Matra, Semarang) – Penurunan kasus stunting (gangguan perkembangan anak akibat kurang gizi) di Provinsi Jambi tahun ini hampir mencapai target. Prevalensi (tingkat atau persentase penderita) stunting di Provinsi Jambi hingga Juni ini berada pada angka 13,3 % atau turun 0,7 % dibandingkan kasus stunting di daerah itu tahun 2024 sekitar 14 %. Capaian penurunan stunting sekitar 13,3 % di Jambi tersebut hampir mencapai target penurunan stunting di Jambi 12 % tahun ini dan sudah berada di bawah angka stunting nasional 14 %.
Demikian diungkapkan Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani, MPdI ketika tampil menjadi pembicara pada Temu Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting Melalui Akselerasi Intervensi Serentak dalam Percepatan Penurunan Stunting di PO Hotel Semarang, Jalan Pemuda Nomor 118 Sekayu, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Provinsi Jawah Tengah, Kamis (27/6/2024).
Abdllah Sani berada di Semarang dalam rangka mengikuti puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tahun 2024 yang dipusatkan di Lapangan Simpang V, Kota Semarang, Sabtu (29/6/2024). Puncak peringatan Harganas ke-31 tersebut direncanakan dihadiri Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).
Temu kerja tersebut dihadiri Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, DR (HC) dr Hasto Wardoyo, SpOG), Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Restuardy Daud, Deputi III Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat dan Kebudayaan, Budiono Subambang, Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan, dr Lovety Daisy dan Ketua TPPS Tingkat Kabupaten Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Fud Sayifuddin.
Menurut Abdullah Sani yang juga menjabat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Jambi, penurunan kasus stunting di 11 kabupaten/kota se-Provinsi Jambi menurun secara signifikan tiga tahun terakhir. Kasus stunting di Jambi tahun 2021 berada pada angka 21,8 %. Kasus stunting tersebut berhasil diturunkan menjadi 18 % tahun 2022. Kemudian kasus stunting tersebut berhasil lagi diturunkan menjadi 14 % tahun 2023.
Dikatakan, penurunan kasus stunting di Jambi berhasil dipercepat melalui pencegahan dan pemberian asupan gizi kepada bayi lima tahun (balita) serta program bapak asuh. Selama 2023, sebanyak 231 bapak asuh memberikan sumbangan pengadaan asupan makanan bergizi bagi 2.308 orang anak penderita stunting dan ibu-ibu hamil.
Kerja Sama
Abdullah Sani lebih lanjut mengatakan, keberhasilan pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Provinsi Jambi tercapai berkat kerja sama organisasi perangkat dinas (OPD), swasta dan pemerintah daerah mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan dan sampai ketingkat desa.
“Pemprov Jambi berupaya keras menurunkan kasus tunting ini karena salah satu indikator keberhasilan pembangunan daerah, yakni menurunnya kasus stunting. Untuk mencapai target penurunan kasus stunting diperlukan upaya lebih keras seluruh kabupaten/kota dan penyediaan data yang akurat dan sama,”katanya.
Dikatakan, Pemprov Jambi terus berupaya menurunkan angka stunting melalui program-program kerja berkelanjutan sesuai dengan visi dan misi Jambi Mantap, Maju, Aman, Nyaman, Tertib, Amanah dan Profesional (MANTAP). Di antaranya pemantapan tata kelola pemerintahan. Kemudian pemantapan perekonomian masyarakat dan daerah. Selanjutnya memantapkan kualitas sumber daya manusia.
Penurunan kasus stunting penting, tambah Abdullah Sani untuk menciptakan sumber daya manusia yang terdidik, sehat, berbudaya, agamis dan berkesetaraan gender. Artinya, penurunan kasus stunting perlu dipercepat guna meningkatkan kesehatan masyarakat, akses pendidikan, kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam pengembangan seni dan budaya serta meningkatkan toleransi umat beragama.
“Karena itu kerja sama percepatan penurunan kasus stunting ini perlu terus ditingkatkan guna mencapai target penurunan stunting di Jambi hingga 12 tahun ini,”katanya. (Matra/AdeSM/SW).