(Matra, Kerinci) – Kabupaten Kerinci yang memiliki luas wilayah sekitar 3.355,27 kilometer persegi (km2) merupakan daerah unggulan pariwisata di Provinsi Jambi. Kekayaan wisata yang dimiliki daerah berpenduduk sekitar 255.736 jiwa tersebut membuat daerah itu ditetapkan jadi branding (lambang) pariwisata Provinsi Jambi.
Kekayaan destinasi wisata menarik di daerah pegunungan Provinsi Jambi tersebut antara lain, Danau Kerinci yang memiliki luas 4.200 hektare (ha). Kemudian Gunung Kerinci yang berada sekitar 3.805 meter di atas permukaan lau (mdpl). Selanjutnya ada lagi wisata lingkungan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di wilayah Kerinci yang memiliki luas 13.750 km2.
Selain itu Kabupaten Kerinci juga memiliki banyak desa-desa wisata yang memiliki daya tarik dari lingkungan hidup, budaya, sejarah dan religi. Salah satu desa di Kabupaten Kerinci yang memiliki keunggulan wisata lingkungan dan budaya, yakni Desa Baru Semerah, Kecamatan Tanahcogok.
Desa Baru Semerah ditetapkan menjadi Desa Wisata Buluh Perindu sejak 2023. Predikat Desa Wisata Buluh Perindu tersebut ditetapkan setelah potensi wisata hutan bambu di Desa Baru Semerah dikelola secara profesional melalui manajemen Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Buluh Perindu Desa Baru Semerah.
Pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), baru-baru ini, Desa Wisata Buluh Perindu, Semerah terpilih menjadi salah satu dari 50 desa peraih ADWI 2024 di Indonesia.
Era Baru Pariwisata
Sesuai dengan thema ADWI 2024, “Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia”, Desa Wisata Buluh Perindu, Semerah dikembangkan menuju era baru pariwisata berbasis kearifan lokal. Sektor pariwisata yang dikembangkan di Desa Wisata Buluh Perindu, yakni hutan bambu, ekonomi kreatif (kerajinan) dari bahan bambu, suasana atau pesona alam pedesaan berupa pemandangan sawah-sawah,
homestay (penginapan) yang terbuat dari bambu dan atraksi seni budaya.
Ketua Bumdes Buluh Perindu, Kerinci, Candrawasih di Kerinci, Provinsi Jambi, Selasa (25/6/2024) menjelaskan, pada tahap seleksi 500 besar ADWI 2024, tiga desa wisata terjaring masuk nominasi, yakni Desa Wisata Buluh Perindu, Kerinci, Desa Wisata Jernihjaya, Kerinci dan Desa Agrowisata Nanas, Kabupaten Muarojambi.
Kemudian pada tahapan penilaian (assesment) 100 besar ADWI, hanya Desa Wisata Buluh Perindu yang lolos. Selanjutnya pada final ADWI 2024 yang diumumkan Kemenparekraf, Kamis (23/5/2024), Desa Wisata Buluh Perindu lolos 50 besar desa wisata terbaik se-Indonesia.
Menurut Candrawasih, prestasi yang diraih Desa Wisata Buluh Perindu tersebut sangat luar biasa. Sebab persaingan meraih gelar desa terbaik sangat ketat. ADWI 2024 diikuti 6.010 desa wisata dari seluruh Indonesia dan Desa Wisata Buluh Perindu mampu meraih 50 terbaik ADWI 2024.
Prestasi tersebut, lanjut Candrawasih, tentu menjadi kebanggan bagi warga desa Baru Semerah, sekaligus kebanggaan masyarakat Kerinci dan Provinsi Jambi. Namun pengembangan Desa Wisata Buluh Perindu perlu terus dilakukan, terutama masalah sarana dan prasarana seperti jalan, sarana kebersihan, telekomunikasi dan sarana lainnya.
“Kendati desa wisata ini sudah masuk kategori desa wisata kelas dunia, masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi. Di antaranya perbaikan infrastruktur, jalan, sarana wisata dan di bidang lainnya,”katanya.
Menurut Candrawasih, supaya Desa Wisata Buluh Perindu, Kerinci bisa dikelola secara maksimal dan profesional, dibutuhkan juga pendampingan dari pemerintah daerah. Baik dari jajaran Dinas Pariwisata Kabupaten Kerinci maupun Dinas Pariwisata Provinsi Jambi.
“Selama ini pengembangan Desa Wisata Buluh Perindu hanya mengandalkan dana desa. Karena itu pembangunan sarana dan prasarana wisata yang layak dan berkelas dunia belum bisa kami lakukan. Kami mengharapkan bantuan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta agar pengelolaan Desa Wisata Buluh Perindi dapat dilakukan secara maksimal dan bisa memikat pariwisata mancanegara,”tambahnya.
Pendampingan
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno pada launching (peluncuran) ADWI 2024 di Desa Wisata Bugisan, Klaten, Jawa Tengah, baru – baru ini mengatakan, ADWI 2024 merupakan program unggulan yang memberikan penghargaan dan apresiasi kepada para penggerak sektor pariwisata guna mempercepat pembangunan desa, mendorong transformasi sosial, budaya dan ekonomi desa.
Karena itu, kata Sandiaga Uno, ADWI 2024 ini tidak hanya berfokus pada pemberian penghargaan namun. ADWI 2024 juga memberikan pendampingan agar desa-desa wisata terpilih dapat mengoptimalkan potensi, memperkuat tata kelola destinasi dan memastikan keberlanjutan lingkungan.
Dikatakan, melalui semangat dan harapan baru, ADWI 2024 tidak hanya tentang pemberian penghargaan, tetapi juga adanya komitmen memberikan program pendampingan dan bantuan pemerintah kepada desa – desa wisata terbaik.
“Kemudian seluruh pihak terkait juga perlu berkolaborasi (bekerja sama) menjadi mitra strategis guna meningkatkan kapasitas desa wisata. Dengan demikian desa wisata terbaik dapat terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang,”ujarnya.
Menurut Sandiaga Uno ADWI menjadi perjalanan berkesan yang penuh dengan tantangan dan harapan. ADWI dimulai tahun 2021. Saat itu peserta kompetisi ADWI hanya sekitar 1.831 desa wisata. Kemudian tahun 2022, peserta ADWI bertambah menjadi 3.419 desa wisata. Sedangkan tahun 2023, peserta ADWI mencapai 4.573 desa wisata.
“Hingga saat ini sudah ada 4.812 desa wisata yang terdaftar dalam Jaringan Desa Wisata (Jadesta). Pengembangan desa wisata tersebut perlu terus dilakukan guna mencapai taraf desa wisata hijau kelas dunia,”katanya.
Dijelaskan, sepanjang perjalanannya, Kemenparekraf/Baparekraf juga menjalankan program “Kampanye Sadar Wisata 5.0”. Kampanye tersebut fokus pada pembangunan kesadaran dan pengembangan mentalitas dan karakter produktif masyarakat desa. Dengan demikian masyarakat mampu secara mandiri dan berkelanjutan mengelola dan mengembangkan potensi desa wisata. (Matra/Radesman Saragih).