
(Matra, Tanjabbar) – Kehadiran berbagai agama dan denominasi gereja di Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar), Provinsi Jambi tidak bisa dijadikan alasan untuk memisah-misahkan masyarakat. Perbedaan agama dan denominasi gereja di daerah tersebut juga tidak perlu dipermasalahkan karena pada hakekatnya sesama manusia bersaudara, saling membutuhkan dan saling menolong.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati (Wabup) Tanjungjabung Barat (Tanjabbar), H Hairan, SH ketika menghadiri Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) V dan Pesta Pembangunan Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Persiapan Simpang Rambutan, Kecamatan Tungkalulu, Kabupaten Tanjabbar, Provinsi Jambi, Minggu (23/6/2024).
Perayaan HUT V dan Pesta Pembangunan GKPS Persiapan Simpang Rambutan tersebut dihadiri sekitar 250 orang berasal dari warga jemaat GKPS se-Resort Jambi, gereja – gereja tetangga seperti Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Gereja Katolik dan beberapa gereja Pentakosta. Kemudian hadir juga beberapa orang kepala desa di Kecamatan Tungkal Ulu, Tanjabbar, pengurus Pemuda Pancasila dan Pemuda Batak Bersatu (PBB) Tungkal Ulu.
Turut hadir pada kesempatan tersebut mantan Pendeta (Pdt) GKPS Resort Jambi, Pdt JP Tamsar, STh, Pendeta GKPS Resort Jambi, Pdt Ruyard N Saragih, SSi-Theologia, Pdt Franky Doris Malau, STH dan Penginjil GKPS Resort Jambi, Larmawati Purba.
Pada kesempatan itu, Fulltimer (Pendeta GKPS Resort Jambi), Pimpinan Majelis Jemaat GKPS Persiapan Simpang Rambutan memberikan seperangkat pakaian adat Simalungun, yakni gotong (penutup kepala laki-laki), bulang (penutup kepala wanita) dam hiou (kain tradisional Simalungun).
Setelah itu, pihak Pimpinan Majelis Jemaat dan Panitia Pesta HUT V dan Pesta Pembangunan GKPS Persiapan Simpang Rambutan juga mengajak Hairan dan isteri, Hj Uni Yati Hairan bersama dua kepala desa menari bersama sembari menyanyikan lagu Batak, “Anak Medan” diiringi artis Simalungun, Intan Purba.

Kerukunan
Menurut Hairan, umat beragama di Kabupaten Tanjabbar, khususnya di wilayah Kecamatan Tungkalulu dan Merlung perlu meningkatkan kerukunan dan kerja sama guna mendukung pemerintah daerah menjalankan roda pembangunan. Hal itu penting guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
“Jumlah warga Kecamatan Tungkal Ulu dan Merlung dari berbagai denominasi gereja cukup banyak dan terus bertambah. Mereka banyak berusaha di bidang perkebunan kelapa sawit. Kita perlu membangun kerukunan dan kerja sama dengan umat beragam lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memajukan perekonomian daerah,”katanya.
Dikatakan, di tengah terus meningkatnya jumlah warga dari berbagai denominasi gereja di Tanjabbar, Pemkab Tanjabbar mendukung sepenuhnya pembangunan rumah ibadah (gereja). Pembangunan rumah ibadah secara layak tersebut penting agar warga Kristen di daerah tersebut memiliki tempat beribadah yang baik dan nyaman.
“Umat Kristen, khususnya warga GKPS Persiapan Simpang Rambutan diharapkan mempercepat pembangunan rumah ibadah atau gereja ini agar bisa digunakan warga jemaat menunaikan ibadah dengan nyaman dan aman. Kalau bisa pembangunan gereja ini rampung tahun ini. Kegiatan peribadahan penting ditingkatkan untuk membangun spritualitas warga gereja menghadapi tantangan kehidupan yang kian kompleks,”katanya.
Selain itu, lanjut Hairan, Pemkab Tanjabbar mulai tahun ini juga mengupayakan perbaikan kerusakan jalan ke kompleks rumah-rumah ibadah. Hal itu penting guna memudahkan umat beragama melaksanakan kegiatan-kegiatan peribadahan.
“Seluruh ruas jalan ke rumah-rumah ibadah di Tanjabbar harus diaspal tahun ini. Jangan lagi ada jalan ke komplek rumah ibadah jalan tanah seperti jalan menuju GKPS Persiapan Simpang Rambutan ini,”katanya.

Penuh Perjuangan
Sementara itu, Pdt Rudyard N Saragih pada kesempatan tersebut mengatakan, pembangunan gereja yang biasanya membutuhkan biaya besar tidak bisa dilakukan secara instan atau cepat sesuai kehendak manusia. Pembangunan gereja yang penuh dengan tantangan harus dilakukan dengan penuh perjuangan.
“Perjuangan itulah yang harus dilakukan pimpinan, majelis dan warga jemaat GKPS Persiapan Simpangrambutan untuk melanjutkan pembangunan gereja GKPS Persiapan Simpang Rambutan. Kemudian pembangunan gereja ini juga tidak bisa mengandalkan kemampuan manusia. Pembangunan gereja ini harus senantiasa mengandalkan berkat Tuhan Allah,”katanya.
Sementara itu, Ketua PBB Tungkal Ulu – Merlung, R Marbun pada kesempatan tersebut mengatakan, Kecamatan Tungkal Ulu dan Merlung termasuk wilayah di Kabupaten Tanjabbar yang memiliki denominasi gereja yang lengkap.
Di daerah tersebut kini berdiri gereja-gereja denominasi protestan seperti GKPS, HKBP, Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), Gereja Katolik dan gereja-gereja pentakosta seperi Gereja Bethel Indonesia (GBI), Gereja Pentakista di Indonesia (GPDI), Gereja Methodist Indonesia (GMI) dan berbagai gereja lainnya.
Dikatakan, ditengah kehadiran denominasi gereja yang lengkap tersebut, persekutuan dan kerukunan tetap terjalin dengan baik. Seluruh denominasi gereja di daerah itu tetap saling menopang, saling mendukung seperti tampak pada Perayaan HUT V dan Pesta Pembangunan GKPS Persiapan Simpang Rambutan tersebut. Kemudian berbagai denominasi gereja di daerah itu juga tetap hidup rukun dengan umat beragama lain, khisisnya umat Islam.
“Hendaknya kerukunan dan kebersamaan ini tetap terjadil dengan baik guna menciptakan iklim kondusif pembangunan daerah di Tanjabbar. Mari kita saling menopang, saling mendukung demi kemajuan serta saling menhormati,”katanya. (Matra/AdeSM).