(Matra, Jambi) – Investor asal Korea Selatan (Korsel), HANHA siap menanamkan modal ratusan miliar untuk mengembangkan Danau Sipin Kota Jambi menjadi objek wisata modern berbasis lingkungan. Pengembangan objek wisata Danau Sipin tersebut diperkirakan memakan waktu sekitar dua tahun.
Kesiapan investor Korsel tersebut diungkapkan Ketua Tim Perusahaan HANHA Industry Korsel, Prof Dr Kim Soo-Il pada pertemuan dengan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH di rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Rabu (19/6/2024).
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jambi, H Al Haris dan Direktur Eksekutif (Chiev Executif Officer/CEO) HANHA Industry Korsel, Kim Jeong Sil melakukan penanda-tanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pengembangan objek wisata Danau Sipin tersebut.
Ketua Tim HANNA Industry Korsel, Kim Soo-Il mengatakan, untuk mengembangkan Danau Sipin menjadi objek wisata lingkungan dibutuhkan waktu sekitar dua tahun. Tahap pertama pembenahan objek wisata Danau Sipin tersebut, yakni melakukan pembersihan dulu. Kemudian pemasangan air mancur untuk show.
Menurut Kim Soo-Il, pihaknya melihat potensi Danau Sipin menjadi objek wisata lingkungan yang menarik sangat besar. Kemudian pengembangan wisata ini juga penting guna menarik kunjungan wisata ke Jambi. Berbagai negara sekarang meningkatkan industri pariwisata guna meningkatkan pendapatan.
“Mudah-mudahan nanti pengembangan objek wisata Danau Sipin memberikan sumbangan besar bagi peningkatan ekonomi lokal maupun menciptakan tempat kerja yang bermutu,”katanya.
Sementara itu, Al Haris pada kesempatan itu mengatakan, perusahaan HANHA Industry dari Korsel tertarik mengembangkan objek wisata Danau Sipin karena lokasinya terbilang yang sangat strategis, berada di tengah Kota Jambi.
“Mereka tertarik bahwa ada danau di tengah kota yang perlu dibenahi dan dilestarikan. Danau Sipin nanti didesain menjadi sebuah danau yang indah, lampu-lampu lightingnya (hias) lengkap. Nanti di situ akan dibikin seperti di Eropa,”katanya.
Menurut Al Haris, rencana HANNA Industry Korsel mengembangkan objek wisata Danau Sipin merupakan rencana yang luar biasa. Mereka mau mengeluarkan modal besar agar Danau Sipin bisa seperti objek wisata air di Singapura yang memiliki lampu-lampu wisata dan fasilitas wisata yang lengkap.
“Rencana HANNA Industry Korsel mengembangkan objek wisata Danau Sipin berkaitan juga dengan lingkungan hidup, yaitu menjaga lingkungan hidup di kawasan Danau Sipin agar teaplestari. Nah, baru di dalamnya ada pariwisata. Jadi mereka ini konsepnya pariwisata berbasis lingkungan hidup,”katanya.
Dijelaskan, konsep-konsep kemajuan dari sebuah pariwisata tidak boleh meninggalkan culture (budaya) dari daerah itu sendiri. Karena itu Pemprov Jambi tetap mengembangkan objek wisata dengan tetap memperhaikan kearifan local. Baik dari segi budaya, agama dan lingkungan hidup.
“Kita juga sudah punya pikiran juga membangun objek wisata berbasis lingkungan di Danau Sipin. Tetapi kita kurang modal. Kalau sudah bicara pariwisata, tentu butuh modal. Tetapi ketika rakyat di bawah masih menjerit, seperti jalan-jalan yang masih jelek, nah, maka kita akan mendahulukan mengerjakan perbaikan jalan rusak tersebut,”katanya.
Al Haris mengharapkan kerja sama Pemprov Jambi dengan investor Korsel mengembangkan objek wisata Danau Sipin ini segera terwujud.
“Kita berharap ini menjadi kenyataan nantinya. Jadi mimpi yang hasilnya nyata nanti. Untuk itu dibutuhkan keseriusan menangani pengembangan pariwisata ini,”ujarnya.
Sementara itu, menurut catatan medialintassumatera.net (Matra), Danau Sipin yang berada dekat Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari, Kota Jambi menjadi objek wisata favorit di Jambi. Objek wisata yang memiliki luas sekitar 42 hektare tersebut bersifat gratis. Pengunjung bisa masuk tanpa bayar.Hanya bayar uang parkir dan permainan (hiburan). Hiburan merakyat yang disuguhkan di Danau Sipin, yakni naik perahu (kapal), sepeda air dan sampan.
Danau Sipin selama ini juga menjadi arena latihan atket dayung di Jambi. Bahkan Danau Sipin prnah dijadikan arena Kejuaraan Nasional Dayung Tingkat Pelajar medio 24 – 28 Juli 2019. Saat itu kejurnas diikuti sekitar 161 pedayung nasional dari 25 pusat pelatihan dayung pelajar seluruh Indonesia. Kemudian atraksi wisata juga beberapa kali digelar di Danau Sipin seperti lomba perahu tradisional hias Jambi, Minggu, 20 Juni 2019. (Matra/AdeSM).