Presiden Joko Widodo (dua dari kanan) memimpin Rakornas Pemerintah Pusat yang juga membahas persiapan PON XXI Aceh – Sumut di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/6/2024). (Foto : Matra/DiskominfoSumut).

(Matra, Medan) – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) siap digelar mulai 8 – 20 September 2024. Panitia Besar (PB) PON XXI Aceh – Sumut kini tinggal melakukan finishing (penyelesaian akhir) venue (arena pertandingan), pengadaan peralatan pertandingan, penyiapan sumber daya manusia (SDM) untuk event (kegiatan), logistik (ketersediaan, alokasi dan manajemen pelayanan), medis, keamanan, informasi dan teknologi (IT), marketing (pemasaran), media hingga seremonial.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kadis Kominfo) Provinsi Sumut, Dr H Ilyas Sitorus di Kota Medan, Sumut, Senin (17/6/2024) mengatakan, Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, H Hassanudin sudah melaporkan secara rinci kesiapan penyelenggaraan PON XXI Aceh – Sumut pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Menurut Ilyas Sitorus, PON XXI Aceh – Sumut akan digelar mulai 8 September 2024. Cabang olahraga yang akan dipertandingkan di wilayah Sumut pada PON tersebut sebanyak 34 cabang olahraga dengan dan 527 nomor pertandingan.

Pertandingan berbagai cabang olahraga di Sumut akan berlangsung di 36 venue yang tersebar di 10 kabupaten/kota. Sedangkan jumlah atlet dan official (pelatih dan pengurus) yang mengikuti PON di Sumut diperkirakan mencapai 15.000 orang.

Dijelaskan, untuk menampung para atlit, official dan pendukung pada PON XXI nanti, Pemprov Sumut sudah menyiapkan sebanyak 96 hotel dengan jumlah sekitar 8.000 unit kamar. Kemudian Pemprov Sumut juga menyiapkan saran dan prasaran transportasi penjemputan atlet dari Bandara Kualanamu, Kabupaten Deliserdang hingga ke hotel maupun arena pertandingan.

Dukungan Anggaran

Sementara itu, Pj Gubernur Sumut, Hassanudin pada Rakornas dengan Presiden Jokowi di Jakarta pekan lalu mengatakan, anggaran biaya penyelenggaraan PON masih membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Pusat. PB PON XXI Aceh – Sumut merencanakan pembiayaan PON bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Aceh dan Sumut sekitar 61 % dan sisanya sekitar 39 % diharapkan dukungan dari pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Anggaran tersebut dialokasikan untuk pengadaan peralatan, dukungan acara penutupan dan biaya panitia pelaksana yang terdiri dari juri, wasit, dewan hakim dan perangkat pertandingan lain yang berjumlah sekitar 5.600 orang,”katanya.

Sementara itu, Presiden Jokowi pada Rakornas Pemerintah Pusat tersebut meminta pelaksanaan PON XXI Aceh – Sumut harus tetap sesuai jadwal. Persiapan PON XXI Aceh – Sumut harus benar-binar dilakukan secepatnta dan sematang mungkin agar PON bis aberjalan baik.

“Penyelenggaraan PON XXI akan dilaksanakan di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumut tanggal 8-20 September 2024. Artinya tinggal 87 hari lagi untuk melakukan persiapan. Saya minta persiapan PON dimaksimalkan dan saya minta laporannya,”ujarnya.

Secara terpisah, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo seusai Rakornas Pemerintah Pusat tersebut mengatakan, Presiden Jokowi meminta agar PON Aceh-Sumut tetap tepat waktu. Dito Ariotejo menjamin jadwal PON tidak ada kemunduran.

“PON dan Pekan Olahraga Paralimpiade Nasional (Peparnas) harus tepat waktu dan tidak ada kemunduran. PON dan Peparnas dijamin tidak akan mundur dan akan dilaksanakan tepat waktu sesuai jadwal,”ujarnya.

Dikatakan, progress venue (kemajuan pembangunan arena pertandingan) PON di Aceh dan Sumut ditargetkan akhir Juli rampung semua dan siap digunakan. Sekarang hanya memastikan kontingen seluruh provinsi siap bertanding dan diberangkatkan.

“Kemudian kita kini sedang mempersiapkan opening (pembukaan) dan closing ceremony (penutupan),”katanya.

Sementara itu, mengenai Peparnas yang semula diadakan di Sumut, berubah menjadi Surakarta, Jawa Tengah. National Paralympic Indonesia memberikan aspirasi agar Peparnas diselenggarakan di Surakarta, lantaran sudah pernah menyelenggarakan Asian Paragames beberapa waktu lalu.

“Peparnas dialihkan ke Surakarta karena Surakarta tuan rumah Asian Paragames baru-baru ini. Seluruh venue dan peralatan paralimpiade semua tersedia di Surakarta. Selain itu fasilitas penginapan dan hotel di Surakarta sudah seluruhnya standar akses disabilitas,”ungkapnya. (Matra/AdeSM/DS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *