(Matra, Pematangsiantar) – Pemerintah Kota (Pemkot) Pematangsiantar terus berupaya meningkatkan pembinaan anak-anak berkebutuhan khusus. Hal itu dinilai penting guna memandirikan anak – anak berkebutuhan khusus. Pembinaan anak-anak berkebutuhan khusus tersebut juga ditingkatkan guna mewujudkan Kota Pematangsiantar menjadi Kota Layak Anak.
Hal tersebut dikatakan Wali Kota Pematangsiantar, dr Hj Susanti Dewayani, SpA ketika menghadiri Pentas Seni Siswa dan Syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-31 Sekolah Luar Biasa (SLB) C Santa (St) Lusia Kota Pematangsiantar, Jalan Parapat, Kelurahan Simarimbun, Kecamatan Siantar Marimbun, Kota Pematangsiantar, Provinsi Sumuatera Utara (Sumut), Sabtu (15/6/2024).
Pentas Seni dan Syukuran HUT ke-31 SLB C Santa Lusia tersebut turut dihadiri Ketua Yayasan Santa Lusia Elisa Simanjuntak KSFL, Pastor Paroki Kota Pematangsiantar, Marianus Kedang, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Sumut, Drs R Zuhri Bintang, Kepala SLB-C Santa Lusia, Suster Sisilia Situmorang dan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kota Pematangsiantar, Pardomuan Nasution, SS, MSP.
Susanti Dewayani pada kesempatan tersbeut mengatakan, Pemkot Pematangsiantar melalui P3A Kota Pematangsiantar terus mengintensifkan pelaksanaan Program Kota Layak Anak di Kota Pematangsiantar sejak tahun 2023. Salah satu di antaranya mendukung pembinaan dan kegiatan anak – anak berkebutuhan khusus. Kemudian membangun berbagai fasilitas untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
“Program Kota Layak Anak ini dilaksanakan dengan tetap bekerja sama dengan dinas instansi terkait serta lembaga sosial dan keagamaan. Kita mengupayakan agar kebutuhan anak-anak berkebutuhan khusus terpenuhi. Misalnya membangun trotoar yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas,”katanya.
Selain itu, lanjut Susanti Dwayani, Pemkot Pematangsianțar juga telah mempersiapkan tempat permainan anak di Lapangan Merdeka (Taman Bunga). Ada tujuh permainan yang disediakan untuk anak-anak secara gratis. Selain itu, ada juga ruangan untuk konseling psikolog anak. Sarana dan prasaran tersebut dibangun guna mewujudkan Kota Layak Anak.
Susanti Dewayani mengapresiasi pentas seni dan budaya yang digelar memeriahkan HUT ke-31 SLB C Santa Lusia Kota Pematangsiantar. Melalui kegiatan tersebut, potensi anak-anak dapat dikembangkan dan ditampilkan. Di antaranya potensi marching band dengan berbusana tradisional Batak yang ditampilkan anak-anak SLB C Santa Lusia pada kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini menjadi momentum bagi para siswa/siswi SLB C Santa Lusia Pematangsiantar menggali dan mengembangkan potensi mereka. Melalui pemberian dukungan dan semangat, siswa-siswi yang spesial ini akan semakin percaya diri dan bisa lebih hidup mandiri,”sebutnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Syukuran HUT ke-31 SLB C Santa Lusia Kota Pematangsiantar, Tiurmaida Manalu mengatakan, pihaknya berupaya menggali dan mengembangkan potensi anak-anak berkebutuhan khusus yang mereka bina. Hal itu dilakukan guna meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian anak-anak berkebutuhan khusus tersebut.
“Anak-anak berkebutuhan khusus SLB C Santa Lusia ini latihan selama beberapa bulan untuk menyuguhkan pentas seni budaya dan marching band ini. Mereka menampilkan tortor (tarian), fashion show (peragaan busana), pantomim dan drama musikal. Ternyata anak-anak ini mampu. Mereka banyak yang berbakat,”katanya. (Matra/AdeSM/DKS).