(Matra, Muarojambi) – Para Juru Sembelih Hewan Halal (Juleha) di Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi mendapatkan pembekalan mengenai tata cara yang benar melakukan penyembelihan hewan kurban. Pembekalan itu dinilai penting agar para juleha di Muarojambi menyembelih hewan sesuai tata cara dan adab yang benar berdasarkan syariat Islam.
Pembekalan tata cara penyembelihan hewan kurban tersebut dilaksanakan pada Diskusi Kajian Umum Panduan Fiqih dan Teknik Sembelih Hewan yang Halal Dimakan dengan Baik, Benar dan Ihsan di Pondok Pesantren (Ponpes) Daarudda’wah Ba’alawi Hasani, Jambi Tulo, Kecamatan Marosebo, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Selasa (11/6/2024).
Diskusi tersebut turut dihadiri Wakil Gubernur Jambi, Dr H Abdullah Sani, MPdI. Para juleha se-Kabupaten Muarojambi yang mengikuti diskusi tersebut sebanyak 50 orang. Diskusi dan pembekalan tata cara penyembelihan hewan kurban tersebut diselenggarakan atas kerja sama Ponpes Daarudda’wah Ba’alawi Hasani dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Juru Sembelih Halal (Juleha) Muarojambi dan Rumah Potong Hewan (RPH) Muarojambi.
Abdullah Sani pada kesempatan itu mengatakan, menyembelih hewan dalam Islam merupakan suatu ibadah yang memiliki tata cara dan adab yang benar sesuai dengan syariat Islam. Hal itu bertujuan menghindari resiko haramnya suatu makanan. Karena itu para juru sebelih hewan harus memahami tata cara penyembelihan (pemotongan) hewan kurban dengan benar.
Abdullah Sani mengapresiasi kerja sama pengurus Ponpes Daarudda’wah Ba’alawi Hasani, DPD Juleha dan RPH Muarojambi yang memberikan pembekalan kepada para juru sembelih hewan kurban di daerah tersebut.
“Saya mengapresiasi inisiatif Ponpes Daarudda’wah Ba’alawi memberikan pencerahan melalui kajian fiqih terhadap teknik dan tata cara melakukan penyembelihan hewan kurban,”katanya.
Dijelaskan, Islam merupakan jalan hidup yang sempurna. Dalam Islam terdapat tata cara untuk hidup mulai dari lahir sampai meninggal nanti. Termasuk dalam urusan makan dan minum. Islam mengajarkan makanan dan minuman harus halal dan thoyib. Halal dari zat hingga dari cara memprosesnya juga.
“Beberapa hari lagi kita akan memasuki hari raya Idul Adha yang dilanjutkan dengan pelaksanaan ibadah qurban melalui penyembelihan hewan kurban. Untuk itu perlu memahami tata cara yang benar melakukan penyembelihan hewan kurban,”katanya.
Disebutkan, untuk mendapatkan daging yang baik bagi umat muslim harus diperhatikan apakah daging tersebut halal atau haram dikonsumsi. Tentunya terlebih dahulu harus disembelih dengan syarat, tata cara dan rukun yang sesuai dengan syariat Islam dan tidak boleh sembarangan.
Menurut Abdullah Sani, penyembelihan hewan yang sesuai syariat Islam juga akan berdampak terhadap kesehatan. Melalui penyembelihan hewan yang baik, daging hewan tersebut pun menjadi halal untuk dikonsumsi. Kemudian daging kubran tersebut pun lebih baik dan sehat serta tidak mudah terkontaminasi bakteri. Melalui penyembelihan yang baik, darah hewan yang disembelih keluar secara maksimal, sehingga menjadi lebih layak dikonsumsi.
Dikatakan, para narasumber yang memberikan pemahaman terkait Tehnik Sembelih Hewan yang Halal Dimakan dengan Baik, Benar dan Ihsan, diharapkan bisa memberikan pemahaman yang baik dan mendalam tentang tata cara penyembelihan hewan kurban. Hal itu panting karena berdampak terhadap baik dan buruk serta halal dan haramnya daging yang akan dikonsumsi melalui hewan yang telah disembelih.
Abdullah Sani meminta para jamaah atau peserta kajian tata cara penyembelihan hewan kurban tersebut harapkan dapat mengikuti secara baik dan seksama tata cara pemotongan hewan kurban tersebut. Seluruh peserta kami harapkan dapat menggunakan momentum ini dengan baik.
“Melalui momentum ini, apa yang akan disampaikan dapat kita terapkan sebagaimana perintah Allah yang termuat dalam Al Quran.Menurut Al Quran, sesungguhnya Allah memerintahkan agar berbuat baik terhadap segala sesuatu,”katanya. (Matra/AdeSM/SW).