Wagub Jambi, H Abdullah Sani (dua dari kanan) memberikan nasi tumpeng kepada Ketua Dekranasda Provinsi Jambi, Hj Hesnidar Haris (tengah) pada peringatan HUT ke-44 Dekranas Tingkat Provinsi Jambi di Ev Garden, Kota Jambi, Rabu (5/6/2024). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

(Matra, Jambi) – Pertambahan usaha ekonomi rakyat, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi Jambi berkembang pesat selama tiga tahun terakhir. Pesatnya perkembangan UMKM tersbeut dipengaruhi intensitas suntikan bantuan dana pemberayaan ekonomi rakyat yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi .

Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani, MPdI pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-44 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Tingkat Provinsi Jambi di Ev Garden, Kota Jambi, Rabu (5/6/2024).

Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jambi, kata Abdullah Sani, jumlah UMKM di Provinsi Jambi hingga akhir 2023 mencapai 176.051 unit. Jumlah UMKM tersebut meningkat 10.554 unit (6,38 %) dibandingkan jumlah UMKM di provinsi itu tahun 2021 sekitar 165.497 unit.

“Pesatnya pertumbuhan UMKM ini tentu menjadi kabar yang menggembirakan. Hal ini menunjukkan UMKM telah menjadi salah satu tulang punggung ekonomi daerahyang mampu menghadapi tekanan resesi global,”ujarnya.

Dijelaskan, untuk meningkatkan kegairahan berusaha pelaku UMKM, Pemprov Jambi menggulrikan bantuan permodalan melalui Program Dua Miliar Satu Kecamatan (Dumisake) Bidang Ekonomi Provinsi Jambi. Total bantuan modal untuk UMKM yang dikucurkan Pemprov Jambi melalui Dumisake tersebut selama 2022 – 2023 mencapai Rp 37,28 miliar. Sedangkan UMKM yang mendapatkan bantuan tersebut sekitar 5.043 unit.

Ketua Dekranasda Provinsi Jambi, Hj Hesnidar Haris (kanan) mengamati batik Jambi pada pameran kerajinan peringatan HUT ke-44 Dekranas Tingkat Provinsi Jambi di Ev Garden, Kota Jambi, Rabu (5/6/2024). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

Pembinaan

Abdullah Sani mengatakan, meningkatnya jumlah UMKM di Jambi juga tidak terlepas dari pembinaan yang dilakukan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jambi. Melalui pembinaan itu, para pelaku UMKM mampu mengembangkan kreativitas dan inovasi di berbagai bidang usaha, termasuk industri kerajinan.

“Kreativitas dan inovasi tersebut membuat UMKM di Provinsi Jambi mampu menghadapi tantangan dan bersaing di pasar global yang lebih kompetitif. Dekranasda Provinsi Jambi turut serta mengembangkan pertumbuhan UMKM demi memajukan pertumbuhan perekonomian Provinsi Jambi,”katanya.

Menurut Abdullah Sani, pengembangan UMKM di Jambi sangat potensial di tengah keaneka-ragaman suku bangsa, kekayaan adat istiadat dan seni budaya. Keragaman masyarakat tersebut membuka peluang bagi UMKM di Jambi mengembangkan seni kerajinan (kriya). Namun pengembangan UMKM tersebut harus disertai kreativitas dan inovasi produk unggulan.

Dijelaskan, Pemprov Jambi terus berusaha menggerakkan roda perekonomian dengan mendorong tumbuh kembang UMKM. Pemrov Jambi mengalokasikan anggaran pemberdayaan UMKM dalam APBD agar UMKM smakin mandiri. Melalui APBD, Pemprov Jambi sudah menyalurkan mantuan modal kerja kepada Usaha Kreatif Milenial (UKM), Usaha Kreatif Mak-Mak (UKMM) dan UMKM pemula.

“Hingga tahun 2023, Pemprov Jambi telah menyalurkan bantuan untuk 5.053 UMKM. Bantuan tersebut diharapkan mampu mengembangkan kemandirian usaha para pelaku UMKM. Kemandirian UMKM tentunya membantu perekopnomian daerah, termasuk membuka lapangan kerja baru,”katanya.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Provinsi Jambi, Hj Hesnidar Haris, SE pada kesempatan tersebut mengatakan, saat ini produk asli Jambi seperti batik dan songket sangat disukai wisatawan dari luar Jambi, terutama ibu-ibu Menteri Kabinet Indonesia Maju.

“Ibu-ibu Menteri yang belum tahu tentang songket Jambi sering menganganggap songket Jambi biasa saja, ternyata ternyata songket Jambi lebih bagus. Itu yang bilang ibu-ibu Menteri,”katanya. (Matra/AdeSM/WA).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *