Gubernur Jambi, H Al Haris (kiri depan) mencoba menggunakan dodos atau alat panen sawit di Desa Talang Kerinci, Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, baru-baru ini. (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

(Matra, Jambi) – Program andalan pemberdayaan masyarakat Provinsi Jambi, Dua Miliar Satu Kecamatan (Dumisake) berhasil mendongkrak penghasilan pekerja atau buruh perkebunan di Provinsi Jambi. Melalui pemberian bantuan Dumisake, para kelompok jasa pekerja bidang perkebunan di Jambi berhasil mengembangkan usaha dan mendongkrak penghasilan mereka.

“Melalui bantuan Dumisake bidang perkebunan ini juga, para petani miskin bisa mendapatkan lapangan kerja dan penghasilan yang memadai atau layak. Jadi Program Dumisake Provinsi Jambi ini memiliki peran penting mengatasi kemiskinan para petani di sektor perkebunan,”kata Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH didampingi Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agusrizal di Jambi, Minggu (2/6/2024).

Menurut Al Haris, Program Dumisake Bidang Perkebunan Provinsi Jambi diintensifkan sejak 2023 terakhir. Dumisake perkebunan tersebut diprioritaskan pada upaya menciptakan lapangan pekerjaan sektor perkebunan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat atau petani.

“Program Dumisake Jambi ini menjadi salah setu wujud partisipasi mengurangi tingkat pengangguran dan penanggulangan kemiskinan, khususnya di kalangan petani perkebunan. Kami memberikan bantuan berupa alat-alat pengelolaan kebun, menjalin kemitraan dengan kelompok pengguna jasa pengelolaan kebun, terutama petani kelapa sawit,”katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agusrizal mengatakan, sasaran Program Dumisake bidang Perkebunan Provinsi Jambi, yakni buruh kebun, pekebun dan pekerja lepas yang dikategorikan prasejahtera. Penentuan sasaran tersebut didasarkan pada data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dan dikolaborasikan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Dikatakan, kelompok jasa pengelolaan kebun dibentuk untuk merespon kebutuhan pemilik kebun kelapa sawit mendapatkan tenaga kerja untuk mengelola kebun meeka. Selama ini para pemilik kebun sawit di Jambi sangat sulit mendapatkan tenaga kerja.

Menurut Agusrizal, kelompok jasa di bidang perkebunan sawit ini mendapatkan pelatihan budidaya, teknis dan administrasi keuangan. Melalui pelatihan tersebut, tenaga kerja bidang usaha perkebunan semakin professional. Mereka pun bisa bermitra dengan perusahaan perkebunan mempersiapkan tenaga kerja lepas untuk perusahaan sesuai Undang-undang Cipta Kerja.

“Kelompok tenaga kerja (jasa perkebunan) ini nantinya bisa berkembang menjadi perusahaan jasa tenaga kerja di bidang perkebunan,”jelasnya.

Dikatakan, tahun 2023 merupakan tahun pertama Dinas Perkebunan Provinsi Jambi melaksanakan program Dumisake. Program tersebut melaksanakan kegiatan pembentukan kelompok dan memberikan bantuan alat pengelolaan kebun kepada kelompok jasa perkebunan sawit. Jumlah kelompok jasa perkebunan yang berhasil dibentuk di delapan kabupaten di Jambi tahun 2023 sebanyak 25 kelompok. Masing-masing kelompok memiliki anggota 20 orang.

Dasar Kemiskinan

Agusrizal mengatakan, para calon anggota kelompok diusulkan oleh desa berdasarkan data P3KE dan atau DTKS atau usulan kepala desa. Setelah itu nama-nama tersebut diverifikasi oleh tim verifikasi terpadu yang berasal dari unsur Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, dinas sosial dan perkebunan kabupaten.

“Jika calon yang diusulkan tidak termasuk kriteria masyarakat prasejahtera, maka diberi rekomendasi kepada kepala desa untuk mencari pengganti yang sesuai dari indikator kemiskinan,”tambahnya.

Menurut Agusrizal, para calon anggota kelompok jasa pekerja perkebunan yang sudah lolos verifikasi ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Kepala Desa. SK tersebut dan proposal diajukan ke Dinas Perkebunan Provinsi Jambi melalui dinas perkebunan kabupaten.

“Selanjutnya Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi memberikan bantuan alat pengelolaan kebun kepada para kelompok jasa pekerja perkebunan tersebut,”katanya.

Dijelaskan, kelompok jasa pekerja perkebunan komoditi kelapa sawit, kelapa dalam dan pinang yang sudah terbentuk di Jambi tahun 2023, yakni Kelompok Usaha Bersamo, Maju Serentak, Maju Bersama dan Jaya Bersama di Kabupaten Merangin.

Kemudian Kelompok Sepadan Jaya 1, Sepadan Jaya 2, Maju Bersama dan Tebing Tinggi Jaya di Kabupaten Bungo. Selain itu, Kelompok Sri Rezeki 1 dan Sri Rezeki 2, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Kelompok Teluk Kecibung Mandiri 1, an Teluk Kecibung Mandiri 2, Berkah 1 dan Teluk Kecibung Mandiri 1, Sarolangun.

Selanjutnya Kelompok Jaya Makmur dan Sekintang Dayo, Tebo, Tembikar 1, Tembikar 2, Makmur 1 dan Makmur 2, Tanjungjabung Timur. Kelompok Sumber Rezeki, Maju Bersama, Jaya Bersatu, Maju Bersama T, Muaro Jambi dan Suka Jaya Makmur, Batanghari.

Dijelaskan, paket bantuan yang diberikan kepada setiap kelompok, yakni tujuh unit dodos manual, dua unit dodos (egrek), satu unit mesin dodos elektrik, lima unit angkong dan satu unit kendaraan roda tiga. Kemudian empat unit mesin potong rumput, enam unit alat semprot elektrik, satu unit chinsaw (mesin gergaji kayu), satu unit mesin pengupas kelapa dan satu unit mesin pengupas pinang.

“Bantuan alat kerja tersebut telah diserahkan secara simbolik oleh Gubernur Provinsi Jambi pada tanggal 2 Desember 2023 di Kantor Desa Talang Kerinci, Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi,”ujarnya. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *