Gubernur Jambi, H Al Haris (tengah) bersama Bupati Bungo, H Mashuri (dua dari kanan) dan unsur Forkopimda Bungo melakukan penanaman padi di Dusun Empelu, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, Kamis (30/5/2024). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

(Matra, Bungo) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi menyiapkan dana sekitar Rp 68 miliar untuk membuka lahan tidur menjadi sawah di Desa Bukitkemang, Kecamatan Tanahsepenggal, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Dana tersebut bersumber dari bantuan Program Optimasi Lahan Kementerian Pertanian 2024. Pengerjaan pembukaan lahan tidur tersebut nantinya diserahkan kepada Komando Distrik Militer (Kodim) 0416/Bungo – Tebo.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH pada Gerakan Tanam Padi Sawah di Dusun Empelu, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, Kamis (30/5/2024). Pada kesempatan itu Al Haris bersama Bupati Bungo, H Mashuri, SP,MM dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bungo melakukan penanaman padi dan panen padi sawah.

Kemudian Al Haris juga menyerahkan bantuan Gerakan Tanam Padi Sawah dari Pemerintah Pusat atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kepada para petani di Bungo. Bantuan tersebut antara lain bibit padi untuk luas tanam sekitar 1.600 ha dan jagung sekitar 100 ha. Selain itu, bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), 20 unit traktor roda dua dan 20 unit pompa air.

Selin itu Al Haris menyerahkan bantuan Pemprov Jambi kepada Kelompok Tani Bougenville Desa Empelu dan Kelompok Tani Aur Kuning Desa Tanah Bekali Kecamatan Tanah Sepenggal satu unit traktor roda dua singkal dan dua unit hand sprayer (mesin pengering).

Al Haris ketika bedialog dengan para petani dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bougenvile dan Poktan Usaha Bersama, Tanahsepenggal mengatakan, pembukaan lahan tidur tersebut penting guna memperluas areal sawah dan meningkatkan produksi padi di Bungo. Karena itu penyaluran bantuan dana Optimasi Lahan dari Kementerian Pertanian ke Bungo tersebut akan diupayakan bisa segera dimanfaatkan.

Pada dialog tersebut, Ketua Kelompok Tani Bukitkemang, Tanahsepenggal, Firdaus mengatakan, mereka kesulitan membuka lahan tidur sekitar 30 hektare (ha) menjadi lahan pertanian atau sawah akibat kekurangan dana. Dari 30 ha lahan tidur tersebut baru sekitar 10 ha yang sudah digarap menjadi sawah. Sedangkan 20 ha lagi masih lahan tidur.

“Kami sudah maksimal mengerjakan pembukaan lahan tidur ini, Pak Gubernur. Namun baru 10 ha yang bisa kami kerjakan. Sisanya 20 ha belum tergarap. Kendalanya membangun pembuangan air dari lahan tersebut,”ujarnya.

Gubernur Jambi, H Al Haris (empat dari kanan) bersama Forkopimda Bungo melakukan panen padi di Dusun Empelu, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, Kamis (30/5/2024). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

Irigasi Batanguleh

Al Haris pada kesempatan tersebut juga mengatakan, pihaknya akan memperjuangkan pembangunan irigasi Batanguleh untuk mengatasi kesulitan pengairan sawah di Kecamatan Tanahtumbuh dan Kecamatan Tanahsepenggal, Bungo. Irigasi Batanguleh merupakan sumber utama penyaluran air ke ratusan hektare areal sawah di dua kecamatan itu.

“Pengairan Batanguleh merupakan sumber penyalur utama air lahan pertanian di Kecamatan Tanahtumbuh dan Tanahsepenggal. Namun irigasi tersebut belum berfungsi maksimal. Karena itu, nanti kita duduk bersama dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera VI Jambi untuk membangun irigasi Batanguleh tersebut,”katanya.

Dikatakan, pihaknya sudah mendapat informasi dari Bupati Bungo, Mashuri bahwa irigasi Batanguleh sudah memiliki kelengkapan berkas. Baik berupa desain dan lain sebagainya. Berkas tersebut sudah diserahkan ke Balai Wilayah Sungai Sumatera VI Jambi.

Pemprov Jambi akan membantu follow up (menindak-lanjuti) dan mengkoordinasikan usulan pembangunan Irigasi Batanguleh tersebut dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera VI Jambi dan Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Jambi.

“Kita mengupayakan pembangunan Irigasi Batanguleh di Bungo dianggarkan dalam APBD Provinsi Jambi tahun 2025,”katanya.

Gubernur Jambi, H Al Haris (kiri) memberikan bantuan kepada petandi di Dusun Empelu, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, Kamis (30/5/2024). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

Masalah Konversi

Menurut Al Haris, Provinsi Jambi saat ini mengalami masalah atau pasang surut pembangunan pertanian tanaman pangan dan produksi pangan atau beras. Hal tersebut disebabkan semakin banyaknya konversi (alih fungsi lahan) sawah menjadi kebun sawit. Kondisi tersebut membuat lahan sawah di Jambi semakin berkurang dan produksi padi berkurang.

“Luasan sawah kita sudah menurun. Ada beberapa sawah di beberapa tempat (wilayah kabupaten) sudah beralih fungsi menjadi kebuns awit. Akibatnya luas panen dan produksi padi kita juga turun,”katanya.

Al Haris mengatakan, Gerakan Tanam Padi Sawah merupakan salah satu bentuk aksi nyata Pemprov Jambi menekan inflasi, penguatan ketahanan pangan dan mendukung percepatan antisipasi darurat pangan Indonesia.

Sasaran luas penanaman padi untuk Gerakan Tanam Padi Sawah Provinsi Jambi tahun 2024 mencapai 109.260 ha. Untuk mendukung pencapaian sasaran tersebut telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan pengembangan tanaman pangan. Baik melalui anggaran yang bersumber dari dana APBN maupun APBD Provinsi Jambi.

Dikatakan, upaya pencapaian sasaran pengembangan tanaman pangan di Provinsi Jambi dilaksanakan melalui empat strategi utama, yaitu peningkatan produktivitas melalui insentifikasi pertanian, optimalisasi dan perluasan areal tanam, pengamanan produksi dan penguatan kelembagaan.

“Harapan kami petani kita tetap semangat menanam padi. Apa yang kita laksanakan hari ini, baik itu pemberian bantuan bibit maupun alsintan dapat membantu meningkatkan produksi padi,”katanya.

Sementara itu, Bupati Bungo, H Mashuri, SP, MM pada kesmepatan itu mengatakan, Kecamatan Tanah Tumbuh dan Tanah Sepenggal memiliki satu irigasi yang cukup besar, irigasi Batanguleh. Era 1980-an dan 1990-an, irigasi Batanguleh memiliki manfaat besar sebagai objek pariwisata bagi masyarakat sekitarnya.

“Irigasi Sungai Batanguleh memiliki potensi yang besar untuk masyarakat sekitar. Kami mohon, melalui Pak Gubernur Jambi, mungkin bisa di follow up kembali untuk percepatan pembangunan irigasi Batanguleh. Hal itu penting untuk mengembangkan pertaian tanaman pangan di Kecamatan Tanahtumbuh dan Tanahsepenggal,”katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan Provinsi Jambi, Ir Rumusdar mengatakan, sasaran luas tanam padi di Provinsi Jambi tahun 2024 sekitar 109.260 ha. Sedangkan total target produksi padi sekitar 371.877 ton. Sedangkan sasaran luas tanam padi di Kabupaten Bungo sekitar 12.363 ha dan total target produksi 32.078 ton. (Matra/AdeSM/WA).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *