Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Pinto Jayanegara. (Foto : Matra/HumasDPRDJambi).

(Matra, Jambi) – Maraknya postingan (penyebaran informasi) bernuansa hoax (berita bohong) dan black campaign (kampanye hitam) di media sosial (medsos) menyongsong Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 menimbulkan keprihatinan bagi kalangan DPRD Provinsi Jambi. Tidak terkendalinya penyebaran hoax dan black campaign di medsos tersbeut berpotensi menyebabkan suasana tidak kondusif di tengah masyarakat menjelang Pilkad Serentak 27 November 2024.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Pinto Jayanegara di Jambi, Jumat (24/5/2024) menegaskan, penyebaran hoax dan black campaign di medsos saat ini harus diredam guna mencegah memanasnya suasana politik yang berpotensi berujung pada konflik menjelang Pilkada Serentak 2024.

“Sebentar lagi kita melaksanakan Pilkada Serentak 2024. Baik itu pemilihan bupati, wali kota dan gubernur. Mari kita ciptakan suasana kondusif dengan meredam postingan berbau hoax dan black campaign yang marak saat ini. Kita harus berhati – hati bermain medsos. Jangan sampai kita terjebak dengan informasi – informasi yang tidak benar hoax,”tegasnya.

Menurut Pinto Jayanegara, warga masyarakat harus banyak meng-croscek (memeriksa) setiap informasi yang diterima melalui berbagai platform (wadah) medsos. Baik itu dari Instgram (IG), Facebook (FB), Tiktok, WhatsApp (WA) dan sebagainya. Hal itu penting agar warga masyarakat jangan terprovokasi berita bohong dan kampanye hitam.

“Pilkada pastinya ada kompetensi. Nah warga masyarakat harus hati – hati menyebarkan informasi. Apalagi informasi menyangkut masalah pribadi seseorang. Kita tahu, masing – masing punya jagoannya untuk bertarung di kontestasi politik. Jadi jangan menyebar hoax dan black campaign,”jelasnya.

Pinto Jayanegara mengajak mengajak seluruh warga masyarakat Jambi bijak dan saling mengedukasi terkait penyebaran informasi, khususnya informasi mengenai politik. Sebaiknya informasi yang disebarkan warga masyarakat mengutamakan informasi yang menyejukkan. Informasi yang sifatnya edukatif. Hal itu penting untuk menciptakan situasi yang kondusif di masyarakat menghadapi pilkada nanti.

“Apabila situasi politik aman terkendali, tentu pesta demokrasi yang akan datang dapat berjalan lancar dan aman.”Harapannya kita begitu. Pilkada selesai, masyarakat kita juga merasa nyaman dan aman,”katanya. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *