(Matra, Pematangsiantar) – Peringatan hari raya Tri Suci Waisak 2568 Buddha Earth (BE)/2024 yang dipusatkan di Vihara Samiddha Bhagya, Jalan Thamrin Kota Pematangsiantar sejak Rabu (22/5/2024) malam hingga Kamis (23/5/2024) berlangsung meriah. Ribuan umat Buddha di kota tersebut memadati vihara dan lapangan tempat upacara berlangsung.
Berbagai atraksi dan pentas seni bernuansa Tionghoa digelar memeriahkan perayaan Waisak tersebut. Baik itu seni barongsai, nyanyian, sulap dan seni lainnya. Selain itu ribuan umat Buddha di Kota Pematangsiantar dan sekitarnya juga melaksanakan ibadah bersama di vihara tersebut sejak Rabu malam hingga Kamis pagi – siang.
Sementara itu, perayaan malam Tri Suci Waisak 2568 BE yang digelar di Vihara Samiddha Bhagya tersebut dihadiri Wali Kota Pematangsiantar, dr Hj Susanti Dewayani, SpA. Kemudian hadir juga Kapolres Pematangsiantar, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Yogen Heroes Baruno, SH, SIK dan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota (Pemkot) Pematangsiantar, Junaedi Antonius Sitanggang, SSTP, MSi.
Turut juga hadir pada kesmepatan itu, Staf Ahli Wali Kota Pematangsiantar, Dra Happy Oikumenis Daily, Komandan Kompi (Danki) Brimob Pematangsiantar, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ronny Sario, SH, MH, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Pematangsiantar, H Kusma Erizal Ginting, SH dan Camat Siantar Barat, Herwan AR Saragih.
Sedangkan pimpinan Umat Buddha Kota Pematangsiantar yang hadir pada kesempatan tersebut, Ketua Perwakilan Umat Buddha (Walubi) Kota Pematangsiantar-Simalungun, Susanto, Ketua Lembaga Keagamaan Buddha Indonesia (LKBI), S Wijaya, Biksu Pranidana, Ketua Maju Bumi Kota Pematangsiantar, Chandra, Ketua Cen Fo Cong Kasogatan, At Lian, Ketua Majelis Vihara Samiddha Bhagya Kota Pematangsiantar, Erbin Chandra, Ketua Guang Ci, Li Pohon dan Ketua Panitia Waisak 2568 BE Kota Pematangsiantar, Jimmy dan Muda/Mudi Persaudaraan Pemuda Vihara Samiddha Bhagya.
Kepedulian Sosial
Wali Kota Pematangsiantar, dr Hj Susanti Dewayani pada kesempatan tersebut mengatakan, perayaan Waisak 2568 BE merupakan momen untuk membangkitkan semangat umat Buddha agar selalu mencintai dan peduli kepada sesame, khususnya kepedulian sosial terhadap orang yang kurang mampu. Kecintaan dan kepedulian tersebut juga perlu dilakukan terhadap semua ciptaan Tuhan melalui menjaga kelestarian dan keseimbangan alam.
Karena itu, kata Susanti Dewayani, perayaan Waisak jangan dijadikan sekadar acara seremonial. Perayaan Waisak harus benar-benar dilaksanakan untuk mewujudkan keyakinan dan bakti umat Buddha. Selain itu, perayaan Waisak juga hendaknya dijadikan refleksi atau perenungan mengenai momen-momen penting di dalam kehidupan Sang Buddha Sidharta Gautama yang menjalani tiga peristiwa penting. Masing-masing, kelahiran Sang Buddha, Sang Buddha mendapatkan penerangan dan wafatnya Sang Buddha.
“Waisak juga menjadi momentum refleksi spiritual yang mendalam bagi umat Buddha agar bisa memaknai perayaan Waisak penuh kasih sayang dan keseimbangan batin. Mari kita bersama-sama merenungkan dan berkomitmen agar ajaran momen ini diharapkan menjadi pengingat nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh Sang Buddha tentang toleransi. Tentunya ini nanti akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,”katanya.
Dikatakan, umat Buddha di Kota Pematangsiantar selama ini cukup banyak memberikan dukungan bagi pembangunan Kota Pematangsiantar, khususnya di bidang perekonomian. Dukungan tersebut turut memberikan semangat kepada Pemkot Kota Pematangsiantar menjalankan roda pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat Kota Pematangsiantar.
Susanti Dewayani mengatakan, Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar baru saja meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran (TA) 2023 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sumut.
“Opini WTP tersebut sudah tiga kali diraih Pemkot Pematangsiantar secara berturut-turut mulai 2021, 2022 dan 2023. Kemudian baru kali ini Kota Pematangsiantar meraih pencapaian Opini WTP tersbeut dengan predikat sangat baik,”jelasnya.
Susanti Dewayani mengungkapkan rasa syukur atas capaian luar biasa tersebut. Pencapaian prestasi tersebut merupakan wujud nyata dari kerja sama semua pihak membangun Kota Pematangsiantar. Baik unsur pemerintahan, legislatif, seluruh masyarakat Kota Pematangsiantar, termasuk umat Buddha di Pematangsiantar.
Sementara itu, Ketua Majelis Vihara Samiddha Bhagya, Erbin Chandra pada kesempatan tersebut mengatakan, kehadiran Wali Kota Jambi dan jajarannya pada peringatan Waisak tersebut merupakan suatu anugerah bagi umat Buddha di Kota Pematangsiantar.
“Ibu Wali Kota Pematangsiantar kalau ada waktu luang pasti menyempatkan hadir bersama-sama dengan kita. Kami mengucapkan terima kasih atas support (dukungannya) untuk acara malam ini, sehingga acara ini dapat kita laksanakan dengan baik. Meskipun acara ini sederhana, namun kiranya dapat bermanfaat bagi umat Buddha,”katanya.
Menurut Erbin Chandra, pada perayaan Waisak tahun ini, pihaknya memilih mengadakan ritual berdoa bersama. Kegiatan tersebut diikuti umat Buddha di Kota Pematangsiantar. Petrayaan Waisak itu juga dimeriahkan dengan bazaar (pasar murah) usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan kuliner khas Kota Pematangsiantar. (Matra/AdeSM/DS).