Senyum “Kartini-kartini” Jambi masa kini pada pada puncak peringatan Hari Kartini ke-146 tingkat Provinsi Jambi di auditorium rumah dinas Gubernur Jambi, Selasa (21/5/2024). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

(Matra, Jambi) – Perjuangan Raden Ajeng (RA) Kartini memperjuangan kaum perempuan dari kebodohan dan keterbelakangan telah banyak mengantarkan kaum perempuan Indonesia menggapai prestasi gemilang di berbagai bidang kehidupan. Saat ini sudah banyak perempuan Indonesia yang sukses di berbagai bidang pembangunan dan memiliki karier yang cemerlang.

“Namun kaum perempuan Indonesia yang sudah menggapai kesuksesan tidak boleh melupakan kodratnya sebagai seorang perempuan. Meskipun kaum perempuan Indonesia meraih karier yang bagus, tetapi kaum perempuan tidak boleh melanggar kodrat dan tugas serta fungsinya sebagai seorang perempuan, seorang ibu rumah tangga, seorang istri bagi suaminya,”kata Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH pada puncak peringatan Hari Kartini ke-146 tahun 2024 tingkat Provinsi Jambi di auditorium rumah dinas Gubernur Jambi, Selasa (21/5/2024).

Peringatan Hari Kartini bertajuk “Hari Kartini Membangkitkan Semangat Inspirasi Kaum Wanita” tersebut turut dihadiri Penasihat Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jambi, Hj Hesnidar Haris, para Ketua Organisasi Wanita Jambi, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jambi dan para Kepala Organisasi Perangkat Dinas (OPD) Provinsi Jambi.

Menurut Al Haris, fenomena yang terjadi saat ini, banyak perempuan yang sukses dalam kariernya lupa akan kodratnya. Di tengah prestasi gemilang di berbagai bidang, tidak sedikit kaum perempuan lupa menunaikan tugasnya membina keluarga.

“Karena itu ketika kaum perempuan memiliki karier yang bagus, tentunya janganlah lupa tugasnya membina rumah tangga, mendidik anak-anaknya. Kaum perempuan yang memiliki karier bagus harus tetap menyadari dirinya sebagai seorang isteri, seorang ibu ruah tangga,”katanya.

Dikatakan, makna perjuangan Ibu Kartini bagi perempuan Indonesia, yaitu tetap melaksanakan norma-norma kaidah kaum perempuan. Ibu Kartini tetap konsisten dengan perjuangan-perjuangannya terhadap kaum perempuan meskipun peradaban dunia terus berkembang, tantangan makin luar biasa dan cobaan juga makin berat.

Al Haris mengatakan, peringatan Hari Kartini hendaknya dijadikan momentum melakukan refleksi mengenai sejarah perjuangan Ibu Kartini. Meskipun sudah melewati banyak masa, tetapi perjuangan RA Kartini masih utuh, masih dikenang hingga kini.

“Karena itu mari kita melakukan refleksi meneruskan nilai-nilai perjuangan yang sesungguhnya Ibu Kartini sejak 146 tahun silam,”katanya.

Gubernur Jambi, H Al Haris pada peringatan Hari Kartini ke-146 tingkat Provinsi Jambi di auditorium rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Selasa (21/5/2024). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

Teruskan Perjuangan

Al Haris mengatakan, kaum perempuan di Jambi harus meneruskan perjuangan Ibu Kartini untuk mendidik dan mengoptimalkan kemampuan menggapai kemajuan kaum perempuan. Perjuangan Ibu Kartini juga perlu diteladani kaum perempuan Jambi guna membebaskan diri dari kebodohan, ketertinggalan dan kemiskinan.

Dikatakan, jalan kebebasan dan kemajuan telah dibuka Ibu Kartini untuk membawa kaum perempuan Indonesia, terasuk di Jambi. Karena itu kaum perempuan Jambi harus meneruskan perjuangan Kartini mendidik diri dan mengoptimalkan potensi diri agar dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan Provinsi Jambi dan Indonesia.

“Kartini-kartini di Jambi harus mampu menjadi agen perubahan dan motor penggerak transformasi masyarakat melalui pembangunan yang berkeadilan,”katanya.

Kiprah Politik

Al Haris mengatakan, sebagai wujud menersukan perjuangan Ibu Kartini, perempuan Indonesia kini mendapatkan tempat luar biasa di berbagai bidang kehidupan, termasuk di bidang politik. Pemerintah Indoensia bahkan sudah mengeluarkan undang-undang mengenai pemilihan umum (Pemilu) yang memberikan kesempatan kepada perempuan Indonesia mendapatkan posisi (kuota) 30 % di parlemen (dewan perwakilan rakyat) tingkat pusat hingga daerah.

“Memang di tingkat nasional, kuote 30 % untuk kaum perempuan di parlemen belum terpenuhi. Namun artinya paling tidak pemerintah sudah mencoba memberikan tempat dan ruang kepada Kartini – kartini Indonesia berkiprah di semua bidang kehidupan. Hingga kini sudah banyak kaum perempuan sukses di semua tingkatan di berbagai bidang kehidupan,”katanya.

Penasihat BKOW Provinsi Jambi, Hj Hesnidar Haris (kiri) memberikan penghargaan kepada “Kartini-kartini” berprestasi pada puncak peringatan Hari Kartini ke-146 tingkat Provinsi Jambi di auditorium rumah dinas Gubernur Jambi, Selasa (21/5/2024). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

Dikatakan, adanya kesempatan bagi kaum perempuan meningkatkan kiprah di dunia politik saat ini membuat Kartini-Kartini Indonesia mendapatkan porsi dan tempat yang layak di tengah masyarakat. Apa yang dulu menjadi bahan pemikiran dan perjuangan RA Kartini saat ini sudah banyak terwujud. Peran kaum perempuan memberikan kontribusi pembangunan di Indonesia sudah sejajar dengan kaum laki-laki.

Sementara itu, Penasehat BKOW Provinsi Jambi, Hj Hesnidar Haris pada kesempatan itu mengatakan, peringatan Hari Kartini menjadi momentum membangkitkan kembali semangat seorang perempuan dari kota kecil Jepara tentang hak kaum perempuan untuk berdiri setara sebagai warga negara dan makhluk ciptaan Tuhan.

“Saya mengajak kita semua, seluruh masyarakat Provinsi Jambi, perempuan maupun laki-laki, untuk terus menyuarakan semangat Kartini tentang kemerdekaan, kebebasan, kesetaraan, keadilan, persaudaraan dan kemajuan bagi seluruh anak bangsa ini. Hal itu penting demi memperkokoh peradaban negeri ini,”katanya.

Hesnidar Haris mengatakan, semangat Kartini hendaknya menjadi inspirasi bagi seluruh bangsa Indonesia untuk memperjuangkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Kaum perempuan Jambi saat ini juga harus memperjuangkan pembebasan masyarakat dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.

“Saya mengajak kaum perempuan Jambi dan seluruh masyarakat Jambi meneladani pemikiran Kartini yang sangat luas terhadap isu kemanusiaan. Baik itu toleransi, kesetaraan, kesehatan, pendidikan, kemiskinan dan anti penjajahan,”katanya. (Matra/AdeSM/MY).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *