Gubernur Jambi, H Al Haris (delapan dari kiri baris kedua) pada Halalbihalal Idul Fitri 1445 Hijriah APDESI Provinsi Jambi di EV Garden Jambi, Kota Jambi, Sabtu (18/5/2024). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

(Matra, Jambi) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mendukung sepenuhnya program-program pembangunan desa se-Provinsi Jambi jika Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) benar-benar serius mengurus desa. Pemprov Jambi pun siap bekerja sama dan mengakomodir program – program pembangunan desa yang diusulkan APDESI jika program tersebut sesuai kebutuhan dan menjadi prioritas masyarakat desa.

“Pemprov Jambi terus berupaya melakukan sinergi (kerja sama) dengan APDESI, khususnya di tingkat kabupaten se-Provinsi Jambi. Ketika APDESI serius mengurus desa, Pemprov Jambi akan mengakomodir apa saja yang menjadi urgensi (kepentingan) utama pembangunan desa,”kata Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH pada Halalbihal Idul Fitri 1445 Hijriah (H) APDESI se-Provinsi Jambi di EV Garden Jambi, Kota Jambi, Sabtu (18/5/2024).

Halalbihal tersebut turut dihadiri Wakil Gubernur (Wagub) Jambi, Drs H Abdullah Sani, MPdI, Pj Bupati Kerinci, Asraf, MSi, Kepala Organisasi Perangkat Dinas (OPD) Pemprov Jambi dan para Kepala Desa se-Provinsi Jambi.

Al Haris pada kesmepatan itu mengatakan, Pemprov Jambi tetap berkomitmen melanjutkan program Jambi MANTAP (Maju, Aman, Nyaman, Tertib, Amanah dan Profesional). Melalui program tersbeut, Pemprov Jambi akan memaksimalkan peningkatan ekonomi, pembangunan hingga penanggulangan kemiskinan.

Dijelaskan, salah satu program andalan Jambi MANTAP, yakni Program Dua Miliar Satu Kecamatan (Dumisake). Melalui program tersebut peningkatan ekonomi rakyat untuk penanggulangan kemiskinan dilakukan secara menyeluruh di kabupaten dan kota se-Provinsi Jambi. Melalui Program Dumisake, Pemprov Jambi memberikan bantuan-bantuan pemberdayaan ekonomi rakyat sebagai salah satu upaya mengatasi masalah kemiskinan.

“Namun Program Dumisake tentunya memiliki skala prioritas. Dalam satu waktu, program itu bisa saja berubah secara cepat, tergantung skala prioritas dan tingkat urgensi (kepentingan). Pemerintahan ini tidak bisa bersifat kaku. Kita dituntut mengambil keputusan dengan cepat dan cermat mengatasi masalah pembangunan,”tuturnya.

Modal Hati

Menurut Al Haris, modal untuk menjadi pemimpin yang amanah dan perduli rakyat terletak dalam hati. Melalui hati yang tulus dan ikhlas serta niat yang baik, seorang pemimpin akan bisa menjalankan roda peemrintahan guna memajukan kesejahteraan masyarakat.

“Dengan hati dan niat yang bersih, kita akan lebih mudah menjalankan tugas dan tanggung jawab kita sebagai pemimpin. Namun bila hati dipenuhi amarah dan kebencian, kita tidak akan bisa fokus bekerja untuk masyarakat,”tegasnya.

Sementara itu, Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) APDESI Provinsi Jambi, H Hairan, SH yang saat ini menjabat Wakil Bupati Tanjungjabung Barat pada kesempatan tersebut mengatakan, desa merupakan ujung tombak pembangunan provinsi.

“Karena itu saya sangat mengapresiasi Program Dumisake yang berperan penting mendukung pembangunan desa. Saya berharap program ini terus dilanjutkan karena desa merupakan ujung tombak pembangunan provinsi,”katanya.

Sedangkan menurut Ketua APDESI Provinsi Jambi, Samsul Fuad mengatakan, Pemprov Jambi selama ini mendukung pemangunan desa, termasuk melalui Program Dumisake. Pemprov Jambi bahkan menjadi saluran aspirasi bagi pemerintah desa.

Dumisake Membantu

Sementara itu, warga miskin Kota Jambi benar-benar merasakan manfaat Program Dumsisake Pemprov Jambi. Hal itu diakui Donni Dasa Putra, warga Simpang Rimbo, Kota Jambi. Menurut Donni Dasa Putra, ketika ayahnya, Syafni (69) jatuh sakit, baru-baru ini, keluarganya tidak berani membawa ayahnya berobat ke rumah sakit karena tidak ada biaya dan tidak terdaftar Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Namun berkat anjuran warga sekitar, Donni Dasa Putra akhirnya membawa ayahnya berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi karena ada bantuan Dumisake untuk pelayanan kesehatan. Seelah menjalani perawatan di RSUD Raden Mattaher, ayah Donni Dasa Putra akhirnya meninggal dunia.

“Namun kami tidak dipungut biaya perawatan orang tua saya. Kami dibantu pelayanan kesehatan dari Program Dumisake Pemprov Jambi. Padahal ayah saya sempat dirawat dua kali sebulan di rumah sakit. Kemudian ayah saya sempat dirawat intensif enam hari. Kalau bayar sendiri, kami sudah habis puluhan juta,”katanya. (Matra/AdeSM/DR).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *