Tugu nanas menjadi ikon sentra agrowisata Desa Tangkit Baru, Sungaigelam, Muarojambi, Provinsi Jambi, baru-baru ini. (Foto : Matra/Radesman Saragih).

(Matra, Jambi) – Desa Tangkit Baru, Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi yang hanya berjarak beberapa kilometer dari Bandar Udara (Bandara) Sultan Thaha Syaifuddin (STS) Kota Jambi sudah cukup lama terkenal menjadi sentra nanas di Provinsi Jambi.

Komoditas tanaman nanas (Ananas cumulus) pertama kali dikembangkan petani Desa Tanghkit Baru yang berasal dari Bugis, Makassar, Sulawesi Selatan tahun 1970-an. Para petani Desa Tangkit Baru masih tetap mampu mempertahankan tanaman nanas di tengah gempuran perkebunan kelapa sawit. Hingga saat ini masih ada sekitar 800 hektare (ha) areal tanaman nanas di Desa Tangkit Baru dari sekitar 1.800 ha luas wilayah Desa Tangkit Baru.

Desa Tangkit Baru terkenal sebagai sentra agroindustri nanas hingga saat ini karena produksi nanas di desa tersebut tidak hanya dimanfaatkan untuk konsumsi buah-buahan, tetapi juga menjadi dodol nanas. Dodol nanas di desa tersebut diolah melalui industri rumah tangga dan produksi dodol nanas desa tersebut mampu menembus pasar hingga ke luar Jambi. Bahkan saat ini Desa Tangkit Baru kini berkembang menjadi agrowisata nanas.

Raih Sertifikat

Kelestarian sentra pertanian nanas di Desa Tangkit Baru hingga saat ini memberikan berkah bagi para petani nanas desa tersebut. Nanas Tangkit tahun ini mendapatkan penghargaan Sertifikat Indikasi Geografis untuk Komoditas Nanas dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Kekayaan Intelektual (KI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Sertifikat Indikasi Geografis Nomor Registrasi ID G 000000137 tersebut diserahkan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH di Desa Tangkit Baru, Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Kamis (16/5/2024). Sertifikat Indikasi Geografis tersebut akan mengangkat komoditas nanas Desa Tangkit Baru, Jambi menjadi salah satu primadona agroindustri Nusantara.

Gubernur Jambi, H Al Haris (dua dari kiri) pada penyerahan Sertifikat Indikasi Geografis Nanas Tangkit di Desa Tangkit Baru, Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Kamis (16/5/2024). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

Melalui keberhasilan Nanas Tangkit meraih Sertifikat Indikasi Geografis tersebut, Provinsi Jambi kini memiliki tiga komoditas pertanian dan perkebunan yang memiliki Sertifikat Indikasi Geografis. Sebelumnya komoditas Kopi Robusta Jangkat Merangin, Kopi Arabika Kerinci, Kopi Liberika Tungkal dan Kayu Manis Kerinci juga sudah meraih Sertifikat Indikasi Geografis. Sertifikat Indikasi Geografis Nanas Tangkit sendiri merupakan yang pertama untuk komoditas nanas di Indonesia.

Al Haris pada penyerahan Sertifikat Indigasi Geografis Nanas Tangkit tersebut mengatakan, sertifikat tersebut memberikan kepastian hukum dan juga kepastian terhadap keaslian produk nanas Desa Tangkit Baru, Muarojambi.

“Sertifikat ini menjadi dasar hukum yang kuat bagi Komoditas Nanas Tangkit Baru. Sertifikat juga merupakan upaya meningkatkan perekonomian masyarakat dan sebagai daya tarik wisata produk lokal di Jambi,”katanya.

Dikatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, akan membangun Graha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Ekonomi Kreatif di Jambi yang siap menampung produk-produk agroindustri Nanas Tangkit dan produk unggulan Jambi lainnya.

“UMKM tersbeut harus memiliki galeri dan promosi tersendiri. Di masa mendatang kita akan bangun graha UMKM sebagai tempat produksi, tempat belajar sekaligus pemasaran produk,”ujarnya.

Buah nanas unggul Desa Tangkit Baru, Sungaigelam, Muarojambi, Provinsi Jambi siap dipasarkan. Gambar diambil baru-baru ini. (Foto : Matra/Radesman Saragih).

“Replanting” Duku

Menurut Al Haris, Pemprov Jambi juga akan membuat program replanting (peremajaan) untuk mendukung Komoditas Duku Kumpeh. Melalui replanting tersebut, duku Kumpeh yang selama ini terkenal bisa meraih Sertifkat Indikasi Grafis.

“Kita punya kualitas duku yang baik. Saya akan meminta Kepala Dinas Pertanian Provinsi membuat bibit baru dari duku kumpeh. Kita bikin gerakan penanaman bersama sebagai salah satu program replanting,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muarojambi, Budhi Hartono, MT pada kesmepatan tersbeut mengatakan, keberhasilan Nanas Tangkit meraih Sertifikat Indikasi Geografis membutuhkan perjuangan hingga 10 tahun. Konsistensi pemerintah daerah dan petani di Desa Tangkit Baru Muarojambi terus melestarikan nanas kini memberikan berkah. Nanas Tangkit meraih Sertifikat Indikasi Geografis.

“Kita berjuang mengembangkan Nanas Tangkit hingga saat ini. Perjuangan tersebut kini memberi berkah, Nanas Tangkit meraih Sertifikat Indikasi Geografis. Keberhasilan ini diharapkan bisa membangkitkan ekonomi para petani nanas dan perajin dodol nanas di Desa Tangkit Baru,”katanya.

Sementara Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jambi, Ir Hj Sri Argunaini, MSi pada kesempatan tersebut mengatakan, komoditas nanas Provinsi Jambi merupakan komoditas unggulan.

“Nanas Tangkit Baru ini memiliki ciri khas dan kualitas yang sangat tinggi. Tentunya ini semakin menambah nilai ekonomi dan meningkatkan daya saing produk,”ujarnya. (Matra/Radesman Saragih).

Gubernur Jambi, H Al Haris (kiri) meninjau sentra nanas unggul di Desa Tangkit Baru, Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Kamis (16/5/2024). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *