Wakil Kepala SatgaswasGakum) Batu Bara Jambi, Johansyah. (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

(Matra, Jambi) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi menghentikan pengangkutan batu bara melalui sungai mulai Kamis (16/5/2024) pukul 06.00 WIB menyusul kasus tongkang (kapal pengangkut) batu bara menabrak tiang Jembatan Aur Duri di Sungai Batanghari, Kota Jambi, Provinsi Jambi.

“Seluruh kapal tongkang batu bara dilarang beroperasi di Sungai Batanghari mulai Kamis (16/5/2024) pagi hingga batas waktu yang belum ditentukan. Namun khusus kapal tongkang batu bara yang sudha sempat bermuatan diperbolehkan beroperasi hingga Minggu (19/5/2024) pukul 00.00 WIB,”kata Wakil Kepala Satuan Tugas Pengawasa Penegakan Hukum (SatgaswasGakum) Batu Bara Provinsi Jambi, Johansyah, SE, ME di Jambi, Kamis (16/5/2024).

Menurut Johansyah, keputusan penghentian angkutan batu bara melalui jalur sungai tersebut diambil pada rapat khusus Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH dan staf di rumah dinas Gubernur Jambi, Rabu (15/5/2024) malam.

“Kami akan mengirim surat resmi kepada seluruh pengusaha batu bara, pemilik Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) batu bara, pelaku usaha kapal tongkang dan Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan (PPTB) di Jambi mengenai penghentian kegiatan tongkang batu bara di Sungai Batanghari, Kamis (16/5/2024),”katanya.

Dijelaskan, penghentian kegiatan kapal tongkang batu bara di Sungai Batanghari dihentikan sambil menunggu hasil pemeriksaan terhadap kondisi fisik Jembatan Aur Duri Jambi pasca insiden tertabrak kapal tongkang batu bara, Sabtu (11/5/2024).

Beberapa fender (tiang penyangga) Jembatan Aur Duri kini rusak akibat ditabrak kapal tongkang batu bara. Namun jembatan yang membentang ratusan meter membentang di atas Sungai Batanghari masih tetap bisa dilalui kendaraan karena yang rusak ditabrak tongkang hanya tiang penyangga.

Berdasarkan catatan medialintassumatera.net (Matra), pengalihan angkutan batu bara dari jalur darat ke Sungai Batanghari sejak awal tahun ini sudah beberapa kali menimbulkan insiden tabrakan kapal tongkang batu bara dengan beberapa jembatan dan dermaga di Sungai Batanghari.

Kapal tongkang batu bara sampai menabrak tiang jembatan dan dermaga akibat laju kapal tongkang tidak bisa dikendalikan tagboat (kapal penarik). Hal itu disebabkan muatan kapal tongkang batu bara terlalu banyak atau berlebih. Kemudian kapal tongkang batu bara beroperasi ketika Sungai Batanghari meluap dan arusnya sangat deras. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *