Wali Kota Pematangsiantar, dr Hj Susanti Dewayani (kiri depan) meninjau ruang pelayanan rehabilitasi korban napza di RSUD dr Djasarmen Saragih, Kota Pematangsiantar, Sumut, Rabu (15/5/2024). (Foto : Matra/DiskominfoSiantar).

(Matra, Pematangsiantar) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Djasarmen Saragih, Kota Pematangsiantar, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dikembangkan menjadi pusat rehabilitasi korban penyalah-gunaan narkotika dan obat-obat berbahaya (narkoba), psikotropika dan zat adiktif (Napza). Fasilitas perawatan, baik ruangan, tempat tidur dan tenaga medis sudah siap melayani korban napza di rumah sakit tersebut.

Kesiapan RSUD dr Djasarmen Saragih Kota Pematangsiantar menjadi pusat rehabilitasi korban napza tersebut ditinjau Wali Kota Pematangsiantar, dr Hj Susanti Dewayani, SpA di Kota Pematangsiantar, Sumut, Rabu (15/5/2024).

Peninjauan tersebut turut dihadiri Kapolres Pematangsiantar, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Yogen Heroes Baruno SH, SIK, Wakil Kepala Polres Pematangsiantar Komisaris Polisi (Kompol) Ahmad Wahyudi, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota (Pemkot) Pematangsiantar, Junaidi Sitanggang, SSTP, MSi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar, drg Irma Suryani MKM dan Direktur RSUD dr Djasarman Saragih, dr Aulia Sukri Sambas, MKM.

Direktur RSUD dr Djasarmen Saragih, dr Aulia Sukri Sambas, MKM mengatakan, fasilitas pelayanan korban napza di rumah sakit tersebut sudah lengkap. Pusat pelayanan rehabilitasi korban napza di RSUD dr Djasarmen Saragih Kota Pematangsiantar akan diresmikan Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, akhir Mei 2024.

Dijelaskan, pelayanan yang diberikan rumah sakit tersebut kepada korban napza saat ini khusus rehabilitasi medis. Pelayanan kesehatan korban napza di rumah sakit itu pun masih bersifat rawat jalan.

“Untuk saat ini, sesuai SK Kementerian Kesehatan, kami masih memberikan pelayanan rawat jalan. Tetapi nanti akan kita proses agar pelayanan korban napza di rumah sakit ini ditingkatkan menjadi rawat inap,”katanya.

dr Aulia Sukri Sambas mengatakan, para dokter yang melayani pasien korban napza di rumah sakit tersebut sudah memiliki sertifikat Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL). Kemudian ditambah tiga orang perawat yang juga telah bersertifikat IPWL.

Menurut dr Aulia Sukri Sambas, dengan kehadiran pelayanan rehabilitasi korban napza di RSUD dr Djasarmen Saragih Kota Pematangsiantar, kini puat pelayanan rehabilitasi kroban napza di Sumut menjadi dua. Satu lagi berada di RSUD Kabupaten Deliserdang.

Sementara itu, Wali Kota Pematangsiantar, dr Hj Susanti Dewayani mengatakan, pusat pelayanan rehabilitasi korban napza di RSUD dr Djasamen Saragih sudah siap beroperasi. Ruang perawatan, tempat tidur pasien dan tenaga medis sudah siap. Hanya beberapa fasilitas yang masih tahap penyelesaian terakhir.

Selain itu, katanya, pelayanan kesehatan secara umum di RSUD dr Djasarmen Saragih juga semakin membaik. Hal itu ditandai dengan peningkatan jumlah pasien yang berobat dan rawat inap di rumah sakit tersbeut hingga bulan Mei 2024.

“Kami berharap rumah sakit ini terus meningkatkan peran memberikan pelayanan terbaik kepada warga masyarakat. Kemudian kami juga mengharapkan pusat pelayanan rehabilitasi korban napza di rumah sakti ini bisa berfungsi secara maksimal,”ujarnya. (Matra/AdeSM/DS/HP).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *