
(Matra, Jambi) – Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH mendapatkan penghargaan dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri. Al Haris mendapatkan penghargaan tersebut berkat dukungannya terhadap pencegahan terorisme dan program deradikalisasi eks narapidana terorisme (napiter).
Penghargaan tersebut diserahkan Kepala Densus 88, Irjen Pol Sentot Prasetyo kepada Gubernur Jambi, H Al Haris di rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Senin (13/5/2024).
Al Haris pada kesempatan tersebut menyambut baik penghargaan dari Densi 88 Polri tersebut. Penghargaan tersebut menunjukkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mendukung sepenuhnya pencegahan dan penanganan terorisme serta deradikalisasi (pemulihan) eks napiter.
Al Haris juga mengapresiasi peran penting Densus 88 dalam pencegahan tindak pidana terorisme di Jambi dan program deradikalisasi terhadap eks napiter beserta keluarga di Provinsi Jambi selama ini. Kehadiran Densus 88 juga memberikan rasa aman bagi masyarakat Jambi.
“Saya merasa bahwa Densus 88 bekerja cepat di Jambi. Komunikasi dengan berbagai pihak bagus, eksen (aksinya) juga cepat. Saya kira kehadiran Densus 88 perlu agar masyarakat Jambi merasa aman dan nyaman,”katanya.
Menurut Al Haris, penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi Densus 88 kepada Pemprov Jambi. Penghargaan ini memberikan semangat kepada jajaran Pemprov Jambi tetap mendukung pencegahan dan penanggulangan terorisme dan radikalisme.

Dikatakan, pencegahan terorisme dan radikalisme di Jambi perlu ditingkatkan sebab Jambi merupakan daerah terbuka di tengah-tengah pulau Sumatera. Kondisi tersbeut ini tidak menutup kemungkinan Jambi menjadi tempat kelompok yang berniat merusak NKRI.
“Jambi ini kan menerima tamu dengan ramah, masjid juga terbuka lebar. Ini saya kira perlu kita awasi dengan baik,”katanya.
Dikatakan, dirinya bersama Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono menyaksikan langsung pelepasan baiat dan ikrar setia kepada NKRI dari belasan anggota jaringan Jamaah Ansharu Syariah (JAS) dan eks napiter di Kabupaten Batanghari, Jambi baru-baru ini.
“Ikrar setia kepada NKRI ini merupakan suatu langkah-langkah proteksi preventif dari teman-teman sekalian agar di Jambi ini aman. Anak-anak bangsa di Jambi ini boleh beraktivitas, tetapi tetap dalam konteks NKRI. Mereka tidak boleh menjadi warga negara yang terpengaruh terorisme atau menjadi orang yang tidak mengakui Indonesia,”ujarnya. (Matra/AdeSM/RS).