
(Matra, Pematangsiantar) – Perayaan Paskah (Kebangkitan Yesus Kristus) Oikumene Kota Pematangsiantar yang digelar di lapangan H Adam Malik, Kota Pematangsiantar, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Rabu (8/5/2024) berlangsung meriah. Ribuan umat Kristen dari berbagai denominasi (persekutuan) gereja mengikuti perayaan Paskah tersebut penuh kegembiraan.
Perayaan Paskah Oikumene Kota Pematangsiantar tersebut turut dihadiri Wali Kota Pematangsiantar, dr Hj Susanti Dewyani, SpA, Sekretaris Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Kota Pematangsiantar, Chandra Yau, Wakil Ketua DPRD Kota Pematangsiantar, Feri SP Sinamo dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Pematangsiantar.
Perayaan Paskah Oikumene Kota Pematangsiantar tersebut dimeriahkan penampilan artis Batak Ibukota Jakarta, Dompak Sinaga dan artis Batak Kota Pematangsiantar, Trio Zone. Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani menyerahkan bantuan kursi roda kepada penyandang disabilitas dan tali asih kepada 11 Panti Asuhan di Kota Pematangsiantar. Bantuan tersebut berasal dari berbagai denominasi gereja di Kota Pematangsiantar.
dr Hj Susanti Dewayani pada kesempatan tersebut mengatakan, Perayaan Paskah Oikumene Kota Pematangsiantar hendaknya dijadikan momentum meningkatkan kerukunan umat beragama di Kota Pematangsiantar. Kemudian perayaan Paskah tersebut juga diharapkan membangkitkan semangat umat Kristen di Kota Pematangsiantar memberikan kontribusi memajukan pembangunan berbagai bidang di kota tersebut.
“Kami mengharapkan umat Kristen meningkatkan komitmen membangun kerukunan umat beragama dan mendukung pembangunan Kota Pematangsiantar. Selama ini seluruh umat beragama di Kota Pematangsiantar menjunjung tinggi kerukunan. Karena itulah Kota Pematangsiantar cukup terkenal sebagai kota toleransi,”katanya.
Dikatakan, Potret Kota Pematangsiantar saat ini telah menggambarkan begitu tingginya kesadaran masyarakat dalam rangka menjaga kerukunan antar umat beragama, sehingga Kota Pematangsiantar menjadi panutan mengenai toleransi beragama bagi daerah lain di Sumut, bahkan di Indonesia.
Susanti Dewayani mengatakan, bukti kerukunan antar umat beragama di Kota Pematangsiantar jelas dapat dilihat dari kondisi Kota Pematangsiantar yang terus mengalami perkembangan yang signifikan. Perkembangan kota ini tidak hanya bisa dilihat dari sisi infrastruktur kota maupun ekonomi, tetapi juga perkembangan nilai-nilai sosial dan etika masyarakat.
“Tahun 2023 kita menempati Kota Toleran ke-11 di Indonesia. Hal tersebut tidak terjadi begitu saja. Melainkan buah dari sikap hidup masyarakat yang semakin tinggi menerapkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga tahun ini naik terus peringkatnya,”ujarnya.
Menurut Susanti Dewayani, peran tokoh masyarakat dan juga tokoh agama dinilai cukup penting dalam menanamkan sikap hidup yang baik dan harmonis. Hal itu patut diapresiasi dan terus ditingkatkan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Selamat Paskah bagi umat Kristen di Kota Pematangsiantar. Perayaan Paskah ini merupakan momentum membangkitkan motivasi, semangat, harapan, kepastian keselamatan dan kekuatan kepada umat Kristiani menjalani hidup, memuliakan Tuhan dan melayani umat,”katanya.

Hidup Rukun
Sementara itu, Sekretaris Walubi Kota Pematangsiantar, Chandra Yau pada kesempatan itu mengatakan, pihaknya mengapresiasi tingginya toleransi umat beragama di Kota Pematangsiantar. Kota Pematangsiantar merupakan kota yang masyarakatnya sangat majemuk namun tetap hidup penuh kerukunan.
Chandra Yau mengatakan sikap toleransi di tengah kehidupan masyarakat Kota Pematangsiantar semakin membaik di era kepemimpinan Wali Kota Pematangsiantar, dr Hj Susanti Dewayani. Hal itu ditandai dengan melejitnya peringkat toleransi kehidupan beragama di Kota Pematangsiantar.
“Selama dua tahun terakhir, peringkat toleransi Kota Pematangsiantar naik dari peringkat 31 menjadi peringkat 11 secara nasional. Mudah-mudahan Kota Pematangsiantar bisa menggapai peringkat 10 kota paling toleran di Indonesia tahun depan. Saat ini banyak daerah lain di Indonesia belajar toleransi kehidupan beragama dari Kota Pematangsiantar,”katanya.
Wakil Ketua DPRD Kota Pematangsiantar, Feri SP Sinamo pada kesempatan itu mengungkapkan, seluruh umat beragama di Kota Pematangsiantar telah menjalankan peran masing-masing menjaga keamanan dan meningkatkan kehidupan bertoleransi dikota Pematangsiantar. Karena itu, Kota Pematangsiantar hingga kini cukup dikenal sebagai kota yang penuh toleransi.
“Mari kita seluruh umat Kristen juga bergandengan tangan menjadi alat Tuhan meningkatkan kerukunan di kota ini sekaligus meningkatkan kontribusi memajukan pembangunan Kota Pematangsiantar menjadi kota yang aman, sehat, sejahtera dan berkualitas,”katanya.
Ketua Panitia Pelaksana Paskah Oikumene Kota Pematangsiantar yang juga menjabat Ketua Badan Kerjasama Antar Gereja (BKAG) Kota Pematangsiantar, Pendeta (Pdt) Ro Sininta Hutabarat pada kesempatan tersebut mengatakan, umat Kristen Kota Pematangsiantar mengapresiasi dukungan Pemkot Pematangsiantar dalam Perayaan Paskah Kota Pematangsiantar tersebut.
“Kami juga berterima kasih karena Wali Kota Pematangsiantar menunjuk BKAG Kota Pematangsiantar sebagai pelaksana Perayaan Paskah Oikumene Kota Pematangsiantar tahun ini. Kami juga berterima kasih kepada seluruh umat beragama dan warga masyarakat Kota Pematangsiantar yang turut menciptakan suasana kondusif, sehingga perayaan Paskah ini bisa terlaksana dengan baik,”katanya.

Hal senada diakui Ketua Umum Paskah Oikumene Kota Pematangsiantar 2024, Daniel Siregar. Menurut Daniel Siregar, semestinya umat Islam di Kota Pematangsiantar menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Kota Pematangsiantar di lapangan H Adam Malik, Kota Pematangsiantar, Senin – Rabu (6 – 8/5/2024).
“Namun karena ada perayaan Paskah Oikumene Kota Pematangsiantar di lapangan H Adam Malik, Rabu siang, pelaksanaan MTQ diundur. Ini menunjukkan betapa tingginya toleransi umat beragama di Kota Pematangsiantar. Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada umat Islam di Kota Pematangsiantar yang bersedia menunda MTQ demi melaksanakan perayaan Paskah hari ini,”katanya.
Perwakilan Pembina Masyarakat (Pembimas) Kristen Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Sumut, Arnold Napitupulu pada kesempatan itu mengatakan, Kota Pematangsiantar memiliki keunikan di bidang keagamaan, khususnya agama Kristen. Sembilan Kantor Pusat Sinode Gereja di Indonesia berada di Kota Pematangsiantar.
“Organisasi masyarakat Kristen di Kota Pematangsiantar juga lengkap. Mari kita duduk bersama membangun Kota Pematangsiantar ini. Mari kita petik makna perayaan paskah ini untuk membangkitkan semangat bersama memajukan Kota Pematangsiantar,”ujarnya. (Matra/AdeSM/DS).