Ketua TPPS Merangin, H Fajarman (kanan) menjenguk anak penderita stunting di Desa Kederasan Panjang, Batang Masumai, Kabupaten Merangin, baru-baru ini. (Foto : Matra/DiskominfoMerangin).

(Matra, Merangin) – Masalah stunting (gangguan pertumbuhan anak akibat kurang gizi) di daerah pedalaman Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi belum mendapatkan penanganan maksimal. Hal itu ditandai dengan masih banyaknya anak-anak penyandang kasus di beberapa kecamatan di Merangin.

Salah kecamatan yang hingga kini masih mengalami banyak masalah stunting, yakni Kecamatan Batang Masumai, Kabupaten Merangin. Jumlah anak-anak penyandang masalah stunting yang ditemukan di beberapa desa di kecamatan tersebut saat ini sebanyak 60 orang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin yang menjabat Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Merangin, H Fajarman di Bangko, Merangin, Senin (6/5/2024) menjelaskan, pihaknya mendapatkan informasi keberadaan 60 kasus stunting di Kecamatan Batang Masumai pekan lalu.

“Setelah mendapatkan informasi tersebut TPPS Merangin langsung menggelar monitoring dan evaluasi (monev) kasus stunting di Kecamatan Batang Masumai. Kemudian TPPS Merangin juga sudah melakukan kunjungan ke rumah beberapa keluarga yang anaknya mengalami stunting di Desa Kederasan Panjang, Batang Masumai, Sabtu (4/6/2024),”katanya.

Menurut Fajarman, kondisi anak-anak penyandang stunting di beberapa desa, Kecamatan Batang Masumai tidak begitu berat. Namun tiga orang anak yang mengalami stunting tersebut juga mengalami tuberculosis (TB) paru. Anak-anak penderita TB paru tersebut sudah dirujuk (dibawa berobat) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kolonel Abundjani Bangko, Merangin.

“Masalah stunting dan TB paru yang dialami ketiga anak tersebut akan ditangani lebih intensif. Kmi nanti memeriksa kondisi kesehatan ketiga anak tersbeut tiga bulan mendatang. ’Mudah-mudahan tinggi dan berat badan anak – anaik tersebut bertambah. Penanganan anak – anak penderita stunting dan TB paru tersebut langsung ditangani Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) Merangin,”katanya.

Menurut Fajarman, pihaknya juga sudah memberikan bantuan asupan makanan bergizi kepada ibu-ibu hamil yang terindikasi kurang gizi di desa-desa, Kecamatan Batang masumai. Melalui bantuan tersebut, kelahiran anak penderita stunting bisa dicegah. Pemberian asupan makanan bergizi untuk ibu-ibu hamil tersbut juga akan dilakukan di seluruh kecamatan, Kabupaten Merangin.

“Kami berharap kerja sama berbagai pihak mengatasi masalah stunting di Merangin bisa menurunkan kasus stunting di daerah ini hingga sembilan persen tahun ini. Komitmen TPK dan jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin sangat penting mengatasi masalah stunting ini,”ujarnya.

Galakkan BAS

Fajarman mengatakan, untuk memaksimalkan penanganan stunting di daerah tersebut, TPPS Merangin menggalakkan Program Bapak Asuh Stunting (BAS). Program BAS tersebut diintensifkan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Merangin. BAS membantu penanganan stunting melalui pemberian bantuan pengadaan asupan makanan dan minuman bergizi seperti telur dan susu. BAS juga menjadikan para penderita stunting menjadi anak asuh mereka.

“Program BAS ini melibatkan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pihak swasta hingga para tokoh masyarakat. Melalui program ini, pengadaan bantuan asupan makanan bergizi kepada ibu-ibu hamil stunting, anak-anak dan remaja putri terindikasi stunting bisa dilakukan secara intensif dan menyeluruh,”katanya.

Dikatakan, saat ini ada satu perusahaan di Merangin yang menjadi BAS. Mereka membantu enam anak penderita stunting. Perusahaan tersebut memberikan bantuan bahan makanan seperti susu dan telur selama tiga bulan ke depan. Bantuan perusahaan tersebut bernilai Rp 700.000/bulan.

Menurut Fajarman, beberapa tokoh masyarakat di Merangin yang memiliki ekonomi yang baik juga bersedia menjadi BAS. Karena itu Program BAS menjadi andalan mempercepat penurunan kasus stunting di Merangin. (Matra/AdeSM/Tg).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *