Logo Polres Bungo. (Ist).

(Matra, Muarabungo) – Duka mendalam menimpa keluarga Elia Murtati, warga permukiman SP 5 PT SMA Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Di momen perayaan Lebaran (Idul Fitri) 1445 Hijriah ini, keluarga Elia Murtati kehilangan empat anggota keluarga kakak kandungnya asal Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Empat orang keluarga kakak kandungnya tewas akibat kecelakaan lalu lintas (lakalantas) tunggal, terjebak lubang jalan rusak berat, di Jalan Dusun Limbur Baru SP 5 Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Kabupaten Bungo.

Kapolres Bungo, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Singgih diwakili Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Bungo, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Febrianto ketika memaparkan kasus lakalantas mobil minibus di Lubuk Mengkuang tersebut mengatakan, empat orang penumpang minibus asal Sumbar tersebut tewas akibat mobil mereka terjebak ke lobang menganga di jalan yang rusak berat dan tergenang air.

Dijelaskan, mobil minibus jenis Daihatsu Xenia yang mengalami lakalantas di Lubuk Mengkuang tersebut datang dari Alahan Panjang, Sumbar dengan tujuan ke Lubuk Mengkuang, Kabupaten Bungo. Keempat penumpang dan sopir minibus tersebut hendak berlebaran ke rumah adik mereka, keluarga Elia Murtati, warga Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Kabupaten Bungo.

Sopir dan penumpang mobil nahas tersebut merupakan satu keluarga, yakni sang ayah, Marsal (54), dua orang anak laki-laki, Vanggi (15) dan Fattan (9) dan sang ibu, Nurhayati Lisma (40). Mereka warga Nagari Salimpat, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumbar.

Dijelaskan, ketika melewati Jalan Dusun Limbur Baru SP 5 Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Kabupaten Bungo, Jumat (12/4/2024) pagi, mobil korban terjebak lobang besar di jalan rusak berat di dalam kawasan perusahaan PT SMA. Saat itu, korban yang mengemudikan mobil, Marsal sempat menghubungi adik iparnya, Wadi Sumantri di Dusun Limbur, Lubuk Mengkuang menggunakan telepon genggam. Marsal memberitahukan mobil mereka terpuruk di jalan dalam kawasan perusahaan PT SMA, Desa Limbur, Lubuk Mengkuang.

Mendapatkan pemberitahuan lakalantas tersebut, Wadi Sumantri bersama anaknya, Farid dan saudaranya, Iswanto langsung bergegas menuju lokasi kejadian. Saat tiba di lokasi kejadian, Wadi Sumantri beserta anak dan saudaranya menemukan mobil korban terpuruk di lobang pinggir jalan.

“Saat itu mesin mobil masih masih hidup. Namun mobil sudah terendam air dengan tinggi sampai dengan lantai mobil. Kemudian kaca mobil dalam keadaan tertutup semua. Ketika Wadi Sumantri mengetok kaca mobil di sebelah sopir dan memukul atap mobil, tidak ada respon dari dalam mobil,”katanya.

Mengetahui keadaan tersebut, lanjut AKP Febrianto, Wadi Sumantri dan saudaranya Iswanto menggoyang mobil korban. Namun tetap tidak ada respon dari dalam mobil. Ketika Wadi Sumantri membuka paksa pintu mobil sebelah sopir, penyejuk udara (air conditioner/AC) mobil masih hidup. Wadi Sumantri mencium bau karbonat dalam mobil.

“Ketika Wadi Sumantri memeriksa para penumpang mobil tersebut, ternyata denyut nadinya tidak ada lagi. Keempat penumpang mobil juga tidak bernafas lagi. Setelah itu Wadi Sumantri menghubungi Datuk Rio (Kepala Desa) Limbur, Lubuk Mengkuang memberitahukan peristiwa tersebut,”ujarnya.

AKP Febrianto lebih lanjut menjelaskan, setelah mendapat laporan itu, Datuk Rio Limbur langsung melaporkan kejadian itu ke piket Polsek Limbur Lubuk Mengkuang. Tim Polsek Limbur Lubuk Mengkuang pun langsung turun ke lokasi kejadian melakukan evakuasi korban.

Keempat penumpang minibus nahas tersebut pun dibawa ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Hanafi Muarabungo untuk mendapatkan penanganan medis. Ternyata hasil pemeriksaan petugas medis, keempat penumpang mobil tersebut sudah tidak bernyawa lagi.

“Petugas Polsek Limbur Lubuk Mengkuang meminta petugas rumah sakit melakukan otopsi terhadap keempat korban. Namun pihak keluarga tidak bersedia jenazah anggota keluarga mereka tersebut diotopsi. Mereka ikhlas menerima nasib malang yang menimpa anggota keluarga mereka itu,”katanya.

Dikatakan, setelah menyerahkan jenazah keempat korban kepada keluarga, petugas Polsek Limbur Lubuk Mengkuang memeriksa mobil korban. Berdasarkan hasil pemeriksaan, mobil korban tidak mengalami kebocoran AC.

“Hasil analisa petugas, pembuangan asap mobil tersebut tidak keluar karena kanlpot terendam air. Hal tersebut membuat gas dari pembuangan asap mobil merembes atau masuk ke dalam mobil lewat celah karet pintu belakang. Karena AC mobil hidup, gas dari pembuangan asap dalam mobil tersebut tersedot AC. Udara bercampur gas yang keluar dari AC pun terhisap korban. Jadi keempat penumpang mobil tersebut meninggal akibat keracunan gas tersebut,”katanya. (Matra/AdeSM/TNPB).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *