
(Matra, Lampung) – Pemudik asal Sumatera yang hendak balik ke Jawa masih berjubel (memadati) pelabuhan penyebarangan Bakauheni, Provinsi Lampung hingga H + 5 Lebaran (Idul Fitri) 1445 Hijriah (H), Senin (15/4/20204). Kendaraan pemudik yang memadati pelabuhan Bakauheni tersebut sebagian besar berasal dari Aceh, Sumatera Utara (Sumut), Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan yang meninggalkan kampung halaman mereka sejak Sabtu – Minggu (13 – 14/4/2024).
Pantauan Posko Pengamanan Arus Mudik Polda Lampung, tujuh areal parkir dan tujuh dermaga di pelabuhan penyebarangan Bakauheni masih dipadati puluhan ribu kendaraan jenis mobil pribadi dan bus penumpang sejak Minggu (14/4/2024) malam hingga Senin (15/4/2024) pagi.
“Seluruh dermaga pelabuhan penyebarangan Bakauheni masih dipadati kendaraan arus balik Lebaran sejak Minggu (14/4/2024) malam. Kendati sangat padat, arus balik Lebaran di pelabuhan penyebarangan Bakauheni, Lampung masih lancar,”kata Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika di Lampung, Minggu malam.
Menurut Irjen Helmy Santika, kelancaran arus balik Lebaran di pelabuhan penyebarangan Bakauheni bisa terlaksana menyusul kebijakan delay system (sistem penundaan) masuk pelabuhan yang diterapkan Polda Lampung. Delay system ini diberlakukan untuk pemudik yang menggunakan jalan tol maupun jalan arteri.
“Kami memberlakukan penundaan kendaraan masuk ke jalur area pelabuhan ketika kendaraan masih padat di area parkir dan pintu masuk ke dermaga. Hal itu dimaksudkan mengurangi kepadatan arus lalu lintas arah Pelabuhan Bakauheni. Sebelum masuk ke area pelabuhan, para pemudik diarahkan ke rest area (tempat istirahat),”katanya.

Puncak Arus Balik
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi, melalui siaran persnya, Minggu (14/4/2024) menjelaskan, puncak arus balik Lebaran dari Sumatera menuju Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni, Lampung ke Pelabuhan Merak, Provinsi Banten diperkirakan terjadi Minggu-Senin (14-15/4/2024).
“Puncak arus balik Sumatera – Jawa di Pelabuhan Bakauheni diperkirakan terjadi pada Minggu malam ini hingga Senin (15/4/2024),”ujarnya.
Dikatakan, pihaknya memberikan kemudahan kepada para pemudik yang terlaambat sapai di pelabuhan akibat kepadatan dan kemacetan arus balik. Para pemudik yang melalui pelabuhan Bakauheni tidak perlu khawatir tiketnya hangus akibat terlambat sampai di pelabuhan.
Pihak PT ASDP Bakauheni Lampung Kami memberi kesempatan bagi pemudik tetap bisa menyeberang melalu pelabuhan Bakauheni hingga lewat 24 jam masa berlaku tiket. Kebijakan ini berlaku khusus bagi kendaraan golongan II dan IVA, periode arus balik Lebaran pada 11-21 April 2024.
“Tidak ada lagi istilah tiket hangus selama momen arus Balik Lebaran selama pengguna jasa (pemudik) tiba di pelabuhan dalam 24 jam dari waktu check in (mendaftar) yang tertera di tiket,”jelasnnya.
Berdasarkan data dari PT ASDP Indonesia Ferry, jumlah pemudik yang kembali Pulau Sumatera ke Pulau Jawa, sejak H + 1 hingga + 4, Kamis – Minggu (11-14/4/2024) malam mencapai 227.523 orang. Jumlah pemudik yang balik dari Sumatera ke Jawa tersebut baru mencapai 27 % dari total 835.718 orang pemudik asal Jawa yang menyebarang ke Sumatera periode H – 7 Lebaran, Rabu (3/4/2024).
“Jadi masih ada sekitar 608.195 orang pemudik asal Jawa ke Sumatera yang belum kembali (balik) ke Pulau Jawa hingga Minggu (14/4/2024),”katanya.
Dijelaskan, para pemudik yang balik dari Sumatera ke Jawa tersebut menggunakan
22.171 unit kendaraan roda. Jumlah pemudik pengguna kendaraan roda dua yang sudah kembali ke dari Sumatera ke Jawa tersebut 29 % dibandingkan jumlah pemudik yang menyebarang dari Jawa ke Sumatera menggunakan kendaraan roda sekitar 77. 573 unit.
Kemudian pemudik pengguna kendaraan roda empat yang telah kembali dari Sumatera ke Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni hingga Minggu malam baru mencapai 28.722 unit atau sekitar 29 % dibandingkan 100.087 kendaraan roda empat pemudik menyeberang dari Jawa ke Sumatera.

Tinjau Bakauheni
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dam Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Lanjutan dan Tinjauan Lapangan Layanan Arus Balik Lebaran 2024 dari Pulau Sumatera ke Jawa di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Minggu (14/4/2024).
Rakor dan peninjauan arus balik Lebaran tersebut dihadiri Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Hendro Sugiatno, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan, Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika dan Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi pada kesempatan itu mengatakan, arus balik Lebaran dari Sumatera ke Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni, Lampung masih terpantau lancar dan terkendali hingga Minggu (14/4/2024).
Dikatakan, pihaknya melakukan beberapa langkah antisipasi peningkatan arus balik Lebaran dari Sumatera ke Jawa. Di antaranya menambah jumlah kapal yang dioperasikan dari 131 menjadi 146 trip. Kemudian pembuatan war room atau ruangan yang menyajikan data dan informasi aktivitas pelabuhan secara digital. Selanjutnya, pengoperasian kapal dari Pelabuhan Panjang ke Pelabuhan Ciwandan dengan daya angkut 1.445 unit kendaraan kecil.
“Pada puncak arus balik Lebaran ini, kapal dari Pelabuhan Ciwandan sudah beroperasi ke Pelabuhan Panjang. Kita menyediakan war room. Melalui war room ini, semua stakeholder hadir dengan satu layar untuk memantau keberangkatan kapal sehingga tidak ada delay (penundaan) keberangkatan,”ujarnya.
Sementara menurut Menteri PMK, Muhajir Effendy, guna mendukung kelancaran arus balik Lebaran, Pemerintah Pusat (Kemenhub) telah melakukan antisipasi dan upaya maksimal. Namun kondisi di lapangan tetap mengacu pada faktor yang sulit untuk direkayasa, di antaranya cuaca dan gelombang.
“Tentu ada beberapa faktor determinan yang kita tidak bisa lalukan rekayasa maksimal yaitu cuaca dan gelombang. Semoga kondisi cuaca baik agar tidak mengganggu timeline yang sudah disepakati tadi,”tuturnya.
Sedangkan menurut, Kakorlantas Polri, Aan Suhanan, antisipasi penumpukan kendaraan di area pelabuhan dilakukan dengan penerapan delaying system.
“Delaying system akan diterapkan jika sudah crowded dan hingga saat ini berdasarkan pantauan di lapangan belum diterapkan karena masih terpantau lancar sehingga kami menghimbau kepada para pemudik untuk tidak lengah dan tetap menjaga stamina, memastikan keselamatan dalam mudik lebaran,”katanya. (Matra/AdeSM/BerbagaiSumber).