Loket-loket bus di Terminal Alam Barajo Kota Jambi yang kini menjadi bangunan usang. Gambar diambil, Selasa (9/4/2024). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

(Matra, Jambi) – Keberadaan terminal bus selalu menjadi pusat perhatian setiap kali memasuki musim arus mudik Lebaran (Idul Fitri). Terminal selalu ramai setiap memasuki arus mudik karena terminal menjadi pusat keberangkatan dan kedatangan bus pemudik. Loket-loket bus diterminal pun selalu penuh ketika arus mudik tiba.

Namun situasi di Terminal Bus Tipe A Alam Barajo, Kota Jambi, Provinsi Jambi benar-benar berbeda. Memasuki arus mudik Lebaran (Idul Fitri) 1445 Hijriah (H) mulai H – 7 hingga H – 1 Lebaran, suasana ramai dan riuh rendah penumpang yang berangkat dan datang tidak tampak di terminal tersebut.

Terminal tersebut sama sekali tidak berfungsi menjadi pusat keberangkatan dan kedatangan bus angkutan mudik kendati arus mudik sangat padat. Loket-loket bus di terminal tersebut, baik loket bus antar kota antar provinsi (AKAP), maupun loket bus antar kota dalam provinsi (AKDP), benar-benar sepi di tengah kemeriahan arus mudik.

Pasalnya, berbagai fasilitas di terminal yang berada di jalur Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera, Kota Jambi tersebut, kurang berfungsi dan sebagian fasilitas terminal sama sekali tidak berfungsi. Kondisi demikian membuat bus-bus angkutan mudik tidak banyak yang membuka loket di terminal itu. Sebagian besar bus AKAP dan AKDP di Jambi membuka loket di rumah toko (ruko) yang berada di Jalan Pattimura sekitar Terminal Alam Barajo.

Jalur masuk ke Terminal Alam Barajo Kota Jambi yang kini berubah menjadi tempat pembuangan sampah. Gambar diambil, Selasa (9/4/2024). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

Lengang

Pantauan medialintassumatera.net (Matra) di Terminal Alam Barajo, Kota Jambi pada H – 2 Lebaran (Idul Fitri) 1445 Hijriah (H), Selasa (9/4/2024) siang, terminal tersebut benar-benar lengang. Tidak banyak aktivitas pemberangkatan penumpang dari terminal tersebut. Loket-loket bus yang buka di terminal tersebuthanya loket bus AKDP. Sedangkan puluhan loket bus AKAP di terminal itu kosong dan sudah banyak yang rusak.

Kemudian kondisi bangunan yang semestinya untuk kantor di terminal itu juga sudah banyak yang rusak seperti di bagian belakang terminal. Ironisnya bekas jalan sebelah masuk ke Terminal Alam Barajo kini menjadi tempat pembuangan sampah.

Bekas jalan masuk dari bagian belakang terminal rusak berat, tidak terpelihara. Selain itu bagian belakang terminal kini menjadi tempat cucian bus. Sementara tembok pembatas Terminal Alam Barajo dengan permukiman warga sudah banyak dijebol. Tembok tersebut dijebol untuk membuka akses jalan ke ke permukian warga.

Seorang mantan pegawai Terminal Alam Barajo, Kota Jambi yang enggan disebut namanya kepada medialintassumatera.net (Matra) mengatakan, dirinya prihatin melihat kondisi Terminal Alam Barajo Kota Jambi sekarang ini. Kondisi terminal semakin semrawut, fasilitas banyak rusak dan tidak berfungsi, jalan dan lapangan area terminal juga banyak yang rusak, tidak beraspal lagi.

“Saya prihatin melihat kondisi Terminal Alam Barajo Kota Jambi saat ini. Sejak saya tinggalkan kondisinya semakin tidak terpelihara. Kondisi tersebut membuat para pengusaha bus tidak mau membuka loket di dalam terminal,”ujarnya.

Mantan pegawai  Terminal Alam Barajo, Kota Jambi tersebut mengatakan, pihak pengelola Terminal Alam Barajo Kota Jambi saat ini tidak lagi Dinas Perhubungan Provinsi Jambi. Terminal Alam Barajo Kota Jambi saat ini sudah di bawah naungan Kementerian Perhubungan. Karena itu berbagai perbaikan terminal menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jambi.

Sementara itu, seorang petugas loket bus AKAP tujuan Sumatera Utara (Sumut) di Jalan Pattimura, Kota Jambi, Selasa (9/4/2024) mengungkapkan, kondisi terminal Alam Barajo yang memprihatikan tersebut sudah terjadi puluhan tahun. Sampai sekarang pun tak ada perbaikan. Hal itu membuat para pengusaha (perwakilan) bus tidak mau membuka loket di dalam terminal.

“Kami terpaksa membuka loket di luar terminal, Jalan Pattimura dekat terminal karena fasilitas terminal tidak memadai. Penumpang enggan datang ke terminal karena sarana dan prasarana terminal sebagian besar sudah rusak. Tempat atau ruang tunggu di terminal juga tidak memadai,”katanya.

Kurang berfungsinya Terminal Alam Barajo, Kota Jambi tersebut membuat pendataan arus mudik di terminal itu tidak dilakukan secara baik dan akurat. Beberapa bus yang berangkat dari loket di luar terminal tidak lagi melapor masuk ke pos pemberangkatan di terminal, tetapi langsung berangkat dari loket di Jalan Pattimura Kota Jambi. Kondisi itu membuat penerimaan daerah dari retribusi penumpang berpotensi hilang.

Jalan masuk terminal di bagian belakang Terminal Alam Barajo Kota Jambi yang sudah bertahun-tahun rusak tidak diperbaiki. Gambar diambil, Selasa (9/4/2024). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

Sementara itu, Kepala BPTD Kelas II Jambi, Eko Indrayanto ketika hendak dihubungi medialintassumatera.net (Matra) di kantor BPTD Kelas II Jambi, Selasa (9/4/2024) siang tidak berada di tempat. Staf BPTD Kelas II Jambi mengatakan, Kepala BPTD Kelas II Jambi sedang melakukan monitoring dan evaluasi (monev) arus mudik Lebaran di lapangan.

Berdasarkan data yang dihimpun medialintassumatera.net (Matra), Terminal Alam Barajo, Kota Jambi diresmikan Menteri Perhubungan era Orde Baru, Giri Suseno tahun 2000-an. Terminal Alam Barajo Kota Jambi dibangun di atas areal sekitar
6,5 hektare (ha).

Semula terminal tersebut berfungsi dengan baik. Namun terminal tersebut kini tidak memiliki sarana dan prasaran yang lengkap sebagai terminal berstatus Tipe A. Fasilitas yang tidak tersedia di terminal tersebut antara lain, pos kesehatan, pos pemeriksaan kelaikan kendaraan dan fasilitas perbaikan ringan kendaraan umum.

Kemudian terminal tersebut juga tidak memiliki fasilitas papan pengumuman jadwal kedatangan dan keberangkatan kendaraan serta tarif ongkos. Terminal itu juga tidak memiliki fasilitas kebersihan (sanitasi) seperti toilet, toilet penyandang disabilitas, westafel (tempat keran cuci tangan).

Terminal itu juga tidak memiliki jalur khusus kedatangan dan keberangkatan yang terpisah dan berbagai fasilitas lainnya. Sedangkan loket penjualan tiket bus di terminal itu hanya tiga yang buka dari puluhan bangunan khusus loket bus yang ada. (Matra/Radesman Saragih).

Bangunan Terminal Alam Barajo, Kota Jambi yang sudah lama terlantar dan mubazir. Gambar diambil, Selasa (9/4/2024). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *