(Matra, Merangin) – Kegembiraan sejatinya mewarnai kehidupan warga masyarakat Kecamatan Pangkalanjambu, Sungaimanau dan Sumay, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi memasuki bulan suci Ramadan 1445 Hijriah (H) ini. Namun kegembiraan itu pudar seketika tatkala banjir menerjang daerah itu.
Berbagai kegiatan religi yang dilakukan warga di masjid-masjid untuk mengisi Ramadan pun terhenti. Kepanikan juga menerpa warga yang terpaksa menjalani bulan Puasa di tengah hantaman ganjir. Ribuan warga di Kecamatan Pangkalan Jambi terpaksa mengungsi.
Kepala Desa Seimanau, Kecamatan Sungaimanau, Merangin, Saidina Usman mengatakan, ratusan warga desa tersebut diliputi kepanikan akibat banjir yang tiba-tiba menerjang desa mereka Sabtu (23/3/2024). Warga desa yang penuh kegembiraan mengisi kegiatan bulan Puasa dengan salat tarawih bersama di masjid-masjid pun dilanda kesedihan dan kesulitan.
“Sebagian besar warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa mengungsi. Warga lebih megutamakan keselamatan keluarga. Sementara kegiatan-kegiatan Ramadan pun terhenti secara total. Keprihatinan menyelimuti kehidupan warga desa ini sejak banjir, Sabtu lalu,”katanya.
Sementara itu, Camat Pangkalanjambu, Muhammad Japri, SSos di Panglalanjambu, Merangin, Minggu (24/3/2024) menjelaskan, jumlah desa yang dilanda banjir di Kecamata Pangkalanjambi sebanyak delapan desa. Masing – masing Desa Baru, Tigaalur, Bungotanjung, Seijering, Kampunglimo, Tanjung, Bukitperentak dan Sungai Pinang. Sedangkan jumlah warga yang mengungsi akibat banjir tersebut hingg Minggu sore mencapai 10.000 jiwa.
“Sebagian warga masih perlu dievakuasi karena banjir yang melanda desa mereka semakin tinggi. Kemudian para korban banjir juga membutuhkan bantuan logistik, yakni bahan pangan, tenda dan dapur umum. Warga membutukan bahan makanan dan minuman untuk berbuka puasa,”katanya.
Dijelaskan, banjir yang melanda delapan desa di Kecamatan Pangkaanjambu, Merangin disebabkan meluapnya Sungai Batangmerangin. Luapan sungai tersebut terjadi menyusul hujan lebat yang mengguyur daerah itu sejak Jumat – Sabtu (22 – 23/3/2024). Ketinggian banjir yang erendam rumah warga mencapai 1,5 meter. Banjir belum menunjukkan tanda-tanda surut hingga Minggu sore.
“Kami mengharapkan bantuan Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Pusat dan para pengusaha untuk membantu meringankan beban para korban banjir di Merangin ini. Kondisi pengungsi saat ini cukup sulit karena mereka menjalani Puasa dan menghadapi Lebaran,”katanya.
Berikan Bantuan
Sementara itu, Mantan Wakil Bupati Merangin 2018-2023, Nilwan Yahya turut prihatin atas bencana banjir yang menima puluhan ribu warga di Kecamatan Pangkalanjambu, Sungaimanau, Meringin dan Sumay.
Guna meringankan beban parakorban banjir, Nilwan Yahya memberikan bantuan kepada 270 kepala keluarga (KK) korban banjir di 13 desa Kecamatan Pangkalanjambu dan Sungaimanau di kantor Camat Pangkalanjambu, Minggu (24/3/2024). Bantuan tersebut terdiri dari beras, minyak goreng, gula pasir, mi instan, tepung terigu dan kain sarung.
“Kami mengharapkan bantuan ini bisa meringankan beban warga yang saat ini mengungsi dan sedang menjalani bulan Puasa. Kami mengharapkan bantuan untuk para korban banjir di Merangin ini bisa mengalir lagi,”katanya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Merangin, H Mukti mengatakan, pihaknya didukung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Merangin masih terus berupaya menyalurkan bantuan kepada para korban banjir yang kini mengungsi. Kemudian BPBD Merangin juga masih terus menyusur desa-desa yang dilanda banjir untuk memantau adanya warga yang terkebak banjir dan melakukan evakuasi.
“Tim BPBD Merangin, TNI dan Polres Merangin hingga kini masih melakukan penyaluran bantyuan dan penanganan korban banjir. Penanganan banjir dilakukan di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Pangkalanjambu, Sungaimanau dan Sumay,”katanya.
Secara terpisah, Kapolres Merangin, Ajun Komiaris Besar Polisi (AKBP) Ruri Roberto, SH, SIK, mengatakan, banjir yang melanda Merangin pekan lalu membuat jalur trasportasi darai Bangko – Kerinci dan Sungaipenuh lumpuh total. Beberapa ruas jalan Bangko, Merangin – Kerinci tidak bisa dilalui kendaraan akibat terendam banjir hingga kedalaman 1,5 meter. Akibat banjir tersebut, arus lalu lintas Bangko – Kerinci untuk sementara dialihkan melalui Kabupaten Bungo – Padang, Sumatera Barat.
“Kami meminta para pengendara yang melintas dari arah Bangko menuju Kerinci dan sebaliknya kami harapkan ekstara hati-hati melintasi jalan yang masih terendam banjir. Kalau banjir amsih tinggi, para pengendara diharapkan jangan memaksakan diri melinta mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,”katanya. (Matra/AdeSM).