Pj Bupati Merangin, H Mukti Said (kiri) pada dialog di Studio Nusaraya Gedung Kompas Gramedia Unit II Lt 5 Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2024). (Foto : Matra/DiskominfoMerangin).
(Matra, Jakarta) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin, Provinsi Jambi membangkitkan pariwisata alam dan lingkungan sebagai salah satu solusi penting membebaskan desa-desa tertinggal di daerah itu dari kemiskinan. Objek wisata yang angat potensial dikelola secara professional membantu masyarakat desa-desa tertinggal di Merangin, yakni Geopark (Taman Bumi) Merangin yang sudah mendapat pengakuan Badan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Dunia (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/UNESCO).
Hal tersebut dikatakan Penjabat (Pj) Bupati Merangin H Mukti Said pada dialog program Nusaraya di Studio Nusaraya Gedung Kompas Gramedia Unit II Lt 5 Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2024).
Menurut H Mukti Said, salah satu potensi desa wisata yang bida dikembangkan menjadi destinasi wisata berkualitas di Merangin, yakni Desa Pulau Bayur, Kecamatan Pamenang Selatan. Desa tersebut merupakan desa tertinggal di Kabupaten Merangin. Namun setelah potensi wisata di desa tersebut dikelola dengan baik, warga desa sudah bisa mendapatkan penghasilan dari wisata desa tersebut.
‘’Desa Pulau Bayur merupakan desa tertinggal yang sekarang menjadi desa wisata. Desanya bersih, ada goa dan air terjun. Goa tersebut tempat bersembunyinya masyarakat dari kejaran tantara Belanda pada jaman dahulunya,”ujarnya.
H Mukti Said mengatakan, di Desa Pulau Bayur yang dibelah sungai tersebut banyak sayur-sayuran, buah-buahan dan berbagai komoditi pertanian lainnya. Masyarakat Desa Pulau Bayur juga terkenal sangat ramah, sehingga siapa saja akan merasa nyaman di desa tersebut.
Selain itu, tambah, H Mukti Said, pengembangan wisata desa untuk meningkatkan pendapatan warga desa sangat mendukung keberhasilan Kabupaten Merangin menekan angka stunting (anak kedil). Peningkatan penghasilan warga desa membuat metreka bisa meningkatkan asupan gizi keluarga.
“Program penanganan stunting di Merangin juga mendapat dukungan bapak asuh, yakni para pejabat dan pengusaha di Kabupaten Merangin,”katanya.
Guna mempercepat penurunan angka stunting di Merangin, para kepala organisasi perangkat dinas (OPD) turun ke desa-desa memberikan asupan gizi berupa susu, telur dan makanan bergizi lainnya kepada anak-anak penderita stunting. Intervensi stunting itu terus dilakukan hingga anak tersebut bebas dari stunting.
Menurut H Mukti Said, pihaknya juga gencar menekan angka kemiskinan ekstrim melalui pemberdayaan ekonmi rakyat, pemberian bantuan pertanian dan pengembangan wisata desa. Secara bertahap, jumlah warga miskin semakin berkurang.
Dikatakan, Kabupaten Merangin juga terus berupaya mengendalikan inflasi. Warga diajak beramai-ramai menanam bawang merah, cabai dan berbagai kebutuhan sehari-hari dengan memanfaatkan perkarangan rumah.
“Upaya tersebut mampu menekan terjadinya lonjakan harga kebutuhan pokok di pasaran, sehingga inflasi masih bisa dikendalikan. Kami juga melakukan operasi pasar di sejumlah pasar di ibukota kecamatan-kecamatan untuk menekan inflasi,”tambahnya.
H Mukti Said mengatakan, komoditi unggulan Kabupaten Merangin yang juga diandalkan mendongkrak ekonomi masyaraat dan daerah, yaitu pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, perikanan dan peternakan. Di bidang perkebunan, petani Merangin banyak beralih dari kebun karet ke kebun sawit.
“Sedangkan di bidang perikanan, kami mengembangkan budi daya ikan melalui usaha keramba (kolam terapung), lubuk larangan dan kolam. Kemudian di peternakan, kami mengembangkan ternak kambing, sapi dan kerbau,”katanya.(Matra/AdeSM/Tg).