(Matra, Medan) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menggelar pasar murah di 14 kabupaten/kota di Provinsi Sumut hingga 29 Maret 2024. Pasar murah tersebut diharapkan bisa mengendalikan lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan (Puasa) dan Idul Fitri 1445 Hijriah (H) mendatang.
Kebutuhan pokok yang dijual di setiap pasar murah, yakni beras sekitar lima ton, minyak goreng dua ton, gula pasir satu ton dan telur ayam ras 200 papan. Harga kebutuhan pokok yang dijual pada pasar murah tersebut di bawah harga pasar.
Hal tersebu diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Hassanudin ketika mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengamanan dan Harga Pangan Jelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H secara virtual (video jarak jauh) di kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30, Kota Medan, Sumut, Senin (4/3/2024).
Rakor virtual yang dipimpin tersebut dilaksanakan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dari Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski Jakarta. Rakor pangan yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian tersebut diikuti jajaran kementerian, lembaga pemerintahan, para kepala daerah dan pengusaha di bidang pangan.
Menurut Hassanudin, pasar murah di Sumut tersebut sudah mulai 1 Februari 2024. Pasar murah tersebut berlanjut hingga 29 Maret 2024. Pasar murah yang sudah dilaksanakan medio 1 – 29 Februari 2024, yakni di Kabupaten Karo, Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Mandailing Natal, Batubara, Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, Simalungun, Kota Pematangsiantar dan Kota Kisaran.
“Sedangkan pasar murah di Kota Tanjungbalai digelar 1 Maret 2024, Kabupaten Labuhanbatu Utara (5 Maret), Labuhanbatu (6 Maret), Kabupaten Deliserdang (5 – 7 Maret) dan Kota Medan (27-29 Maret),”katanya.
Stabilitas Keamanan
Sementara itu, Mendagri, Tito Karnavian pada kesempatan tersebut mengatakan, untuk menjaga ketersedian pangan dan harga terjangkau, stabilitas keamanan juga perlu dijamin, terutama pada simpul-simpul transportasi seperti bandara, terminal stasiun pelabuhan dan jalan raya.
“Kita peril koordinasi dan kerja sama mulai dari tingkat pusat hingga daerah. Rekan-rekan pengusaha bekerja dengan tugas pokok dan fungsinya. Kamueisan daerah juga bekerja sesuai kondisi daerah masing-masing, sehingga inflasi kita bisa terjaga,”katanya.
Tito Karnavian mengharapkan, menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idul Fitri 1445 H, berbagai kebutuhan pokok harus terjamin dan harganya harus terjangkau. Hal itu penting agar masyarakat merasa tenang menghadapi Ramadan dan Idul Fitri.
“Seperti biasa, pasti akan ada perubahan pola konsumsi pada masyarakat memasuki hari besar keagamaan. Jadi kita perlu mengantisipasi dan mengendalikan lonjakan harga kebutuhan pokok mulai dari tingkat pusat hingga daerah,”katanya.
Sementara itu, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan, rakor tersebut dilaksanakan menyeimbangkan pangan dari sisi hulu hingga hilir. Hal itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk terus menjaga ketersediaan pangan agar agar harganya tetap stabil, khususnya menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
“Kita membentuk sinergi secara menyeluruh antara kementerian dan lembaga bidang pangan, kepala daerah se-Indonesia dan hingga pelaku usaha menyeimbangkan harga pangan dengan baik. Namun pengendalian harga pangan ini jangan memberatkan petani, pengusaha dan masyarakat,”jelasnya.
Sementara itu berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) dan Bapanas, harga berbagai kebutuhan pokok di Kota Medan, Senin (4/3/2024) mulai merangkak naik antara Rp 500/kg hingga Rp 1.000/Kg. Harga beras kualitas baik di Medan mencapai Rp 16.500/kg atau naik sekitar Rp 40/kg (0,24 %). Harga daging sapi murni Rp 134.580/kg (naik 0,04 %), harga minyak goring Rp17.660/liter (naik 0,4 %).
Kemudian harga cabai merah keriting di Kota Medan juga masih cukup mahal, yakni Rp 63.680/kg, harga cabai rawit merah Rp 62.630/kg, harga daging ayam ras Rp 37.460/kg, bawang putih bonggol Rp 39.420/kg, harga gula pasir Rp 17.710/kg dan harga tepung terigu kemasan (non-curah) Rp 13.520/kg. (Matra/AdeSM/BerbagaiSumber).