Gubernur Jambi, H Al Haris. (Foto : DokMatra).

(Matra, Jambi) – Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Jambi yang memiliki jumlah umat cukup banyak di Jambi hendaknya tetap bisa menjadi mitra strategis pembangunan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi dan pamarintah kabupaten/kota se-Provinsi Jambi. Karena itu HKBP di Jambi harus tetap konsisten melaksanakan program-program peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), peningkatan partisipasi pembangunan dan terus menggalang keharmonisan hubungan sosial di tengah masyarakat Jambi.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jambi, H Dr Al Haris, Sos, MH dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jambi, Bahari Panjaitan, SH pada puncak perayaan Jubileum (UlangTahun) 75 Tahun HKBP Jambi di gereja HKBP Kotabaru, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Minggu (3/3/2024) siang.

Menurut Al Harus, Pemprov Jambi mengharapkan HKBP Jambi terus beruaya meningkatkan kualitas SDM sebagai bagian dari SDM Provinsi Jambi. HKBP Jambi juga diharapkan terus – menerus meningkatkan partisipasi dalam pembangunan Jambi. Hal itu penting demi percepatan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat jambi.

Al Haris mengapresiasi peran dan kontribusi HKBP Jambi selama ini mendukung dan menggerakkan pembangunan masyarakat di Jambi. HKBP di Jambi juga cukup mampu membangun masyarakat yang agamis. Hal tersebut sangat mendukung stabilitas keamanan dan kondusivitas situasi kehidupan masyarakat Jambi.

“Kami mengharapkan di masa mendatang, gereja HKBP di Jambi tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah saja. Namun HKBP juga meningkatkan peran pentingnya memberdayakan jemaat dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan atau ekonomi rakyat. HKBP juga kami harapkan mampu memberikan manfaat bagi sekeliling (masyarakat sekitar), berdampak bagi transformasi pertumbuhan kehidupan masyarakat di berbagai bidang pembangunan,”katanya.

Suasana meriah pada perayaan Jubileum 75 Tahun HKBP Jambi di gereja HKBP Kotabaru, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Minggu (3/3/2024). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

Aktualisasi Agama

Dikatakan, HKBP di Jambi juga perlu terus meningkatkan program pemberdayaan memberdayakan jemaat dan masyarakat sekitar sebagai wujud nyata aktualisasi ajaran agama. Apa yang diharapkan umat dan masyarakat terhadap HKBP Jambi yang sudah memasuki usia ke – 75 tahun hendaknya perlu mendapat perhatian khusus para pengurus dan pelayan HKBP.

“Program pemberdayaan jemaat yang diusung HKBP Jambi selama ini perlui terus dilanjutkan karena program tersebut sesuai dengan tujuan pembangunan Pemprov Jambi, yaitu mewujudkan kemajuan, kesejahteraan masyarakat dan daerah Jambi,”katanya.

Al Haris menyebutkan, jajaran Pemprov Jambi mengapresiasi HKBP Jambi beserta seluruh jemaatnya yang telah turt menjaga kerukunan antar umat beragama dan sikap toleransi di keberagaman kehidupan masyarakat Provinsi Jambi selama ini.

Berbagai pembinaan yang dilakukan HKBP Jambi mendorong dan menumbuhkan tenggang rasa antar pemeluk agama. Hal itu sangat penting mencegah munculnya konflik yang berpotensi mengganggu keamanan di Provinsi jambi.

Al Haris juga mengharapkan para pemuka agama dan pengurus gereja HKBP Jambi serta seluruh pemuka agama lainnya di Jambi mendorong moderasi beragama di daerah kita ini. Hal itu dapat dilakukan melalui penyebar-luasan ajaran agama masing-masing yang berorinetasi kepada kerukunan.

“Kemudian para pemuka agama di Jambi juga perlu terus berupaya menciptakan keharmonisan antar umat beragama dalam rangka mewujudkan berbagai program pembangunan,”katanya.

Dikatakan, hakikat pembangunan merupakan pembangunan masyarakat dan daerah seutuhnya. Peranan agama sangat menentukan mewujudkan kondisi kehidupan masyarakat tersebut. Karena itu Pemprov Jambi berkomitmen melibatkan agama sebagai pembentuk sikap mental yang berperan penting dalam pembangunan. Dengan demikian diharapkan target-target pembangunan diharapkan bisa tercapai, terkhusus peningkatan kualitas SDM yang agamis.

Al Haris juga meminta para pemuka agama dan pengurus tempat ibadah meningkatkan peranan strategisnya untuk mendorong masyarakat agar tidak hanya mengedepankan nilai-nilai agamanya, memperhatikan aspek spiritual dan etika. Agama juga harus mampu menunjukkan kekuatannya untuk mendorong dan menggerakkan pembangunan.

“Jadi, selain dijadikan sebagai landasan spiritual dan moral pembangunan bangsa, agama juga hendaknya tetap bisa menjadi sumber inspirasi menciptakan harmoni sosial. Agama juga kita harapkan bisa menjadi penggerak kerukunan di tengah kemajemukan masyarakat serta menjadi motor penggerak transformasi sosial dan budaya,”ujarnya. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *