
(Matra, Jakarta) – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi konsistensi insan pers di Tanah Air menemani atau mendampingi masyarakat menjalani hidup berdemokrasi. Sikap konsisten si tersebut menunjukkan pers Indonesia benar-menjalankan fungsinya menjadi salah satu pilar demokrasi.
Apresiasi itu disampaikan Presiden Jokowi pada puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-78 tahun 2024 di Econventional Hall Ecopark Ancol, Jakarta, Selasa (20/2/2024). Puncak peringatan HPN ke-78 tersebut turut dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung.
Kemudian hadir juga Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu dan Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun.
Menurut Presiden Jokowi, konsistensi insan pers menemani masyarakat berdemokrasi tersebut terutama nampak pada Pemilu Serentak 2024. Pemberitaan pers mengani pemilu membuat masyarakat antusias mengikuti dan menyukseskan pemilu.
“Terima kasih kepada seluruh insan pers yang secara konsisten menemani masyarakat dalam kehidupan berdemokrasi. Saya juga berterima kasih kepada pers yang turut mengawal Pemilu 2024 yang baru saja kita jalani,”ujarnya.
Presiden Jokowi menitipkan dua pesan kepada insan pers di Indonesia. Pertama, Presiden Jokwi mengharapkan agar pers tetap menjadi salah satu pilar penjaga demokrasi dan menjadi rumah bersama untuk menjernihkan informasi.
“Beritakanlah fakta-fakta apa adanya. Tetapi bukan mengada-ada, bukan asumsi-asumsi, bukan seolah-olah ada,”tegasnya.
Kedua, Kepala Negara meminta agar perusahaan pers di dalam negeri dapat memikirkan langkah-langkah yang konkret dan strategi memajukan persa serta terus melakukan inovasi di tengah ketidakpastian global.
“Saya sangat berharap perusahaan pers dapat memikirkan langkah-langkah konkret dan strategis, terus melakukan inovasi agar adaptif dalam merespons perubahan zaman, mampu berdiri tegak secara mandiri di tengah gempuran persaingan global,”ujarnya.
Presiden Jokwi juga menegaskan bahwa dirinya sangat menghormati kebebasan pers, kebebasan berekspresi serta kebebasan berpendapat di Tanah Air. Kebebasan pers itu penting memajukan pembangunan ke arah yang lebih baik.
“Saya juga sering dikritik tajam. Ada gambar wajah saya yang unik-unik, yang aneh-aneh di sampul-sampul media, di sampul majalah, di media sosial dan ramai sekali, aneh-aneh. Tetapi tidak apa-apa, tidak ada masalah buat saya. Ini bagian dari penghormatan saya atas kebebasan pers, kebebasan berekspresi dan kebebasan berpendapat,”tandasnya. (Matra/AdeSM/HumasSetkab).