(Matra, Jambi) – Peningkatan kegiatan usaha ekonomi rakyat atau usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi salah satu solusi penting mengatasi pengangguran di Kota Jambi. Di tengah terus meningkatnya jumlah pencari kerja, UMKM bisa memberikan solusi menyediakan lapangan kerja baru. Karena itu pemberdayaan UMKM harus terus ditingkatkan agar para pencari kerja di Kota Jambi bisa mendapatkan pekerjaan.
Peningkatan pemberdayaan UMKM itulah yang siap diperjuangkan Djokas Siburian, Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kota Jambi dari PDI Perjuangan Dapil Kotabaru, Kota Jambi. Pemberdayaan UMKM tersebut sudah cukup lama dilakukan Djokas Siburian di Kota Jambi menggunakan dana pribadi.
Kepedulian Djokas Siburian memberdayakan UMKM selama ini karena cukup prihatin melihat kesulitan ekonomi masyarakat di Kota Jambi. Kemudian Jokas Juga prihatin melihat terus meningkatnya lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat serta lulusan perguruan tinggi yang menganggur di Kota Jambi. Pemberdayaan UMKM yang dilakukan Djokas Siburian selama ini terutama pelatihan pem,buatan (pengolahan) kue (roti).
“Selama ini saya sudah sering melakukan pelatihan ekonomi rakyat untuk membuka lapangan kerja bagi para generasi muda dan ibu-ibu yang menganggur. Salah satu pelatihan yang hingga kini masih saya laksanakan, yakni pelatihan pengolahan kue. Pelatihan diikuti kaum ibu-ibu dan wanita muda yang belum bekerja. Setelah mengikutip pelatihan, mereka dibantu membentuk UMKM,”kata Djokas Siburian kepada medialintassumatera.net (Matra) di Kedai Pinang Merah (Kenara) Kafe, Kebun Handil, Kota Jambi, Selasa (30/1/2024) sore.
Menurut Djokas Siburian yang baru pertama kali mengikuti kontestasi politik pada Pemilu 2024, pemberdayaan UMKM di kalangan wanita penting membantu usaha ekonomi keluarga. Sedangkan bagi lulusan SMA dan sederajat, pelatihan UMKM penting untuk menciptakan lapangan kerja baru bagi mereka. Selain itu para lulusan SMA yang mengikuti pelatihan UMKM juga bisa bekerja di berbagai UMKM yang ada di Kota Jambi.
“Sedangkan pelatihan UMKM bagi para mahasiswa perlu agar mereka bisa bekerja secara paruh waktu secara mandiri atau bekerja perusahaan sembari tetap menjalani kuliah. Bagi para mahasiswa perantau yang jauh dari orangtua, keterampilan di bidang UMKM ini bisa membantu menopang biaya hidup dan pendidikan hingga selesai kuliah,”katanya.
Pemberdayaan UMKM yang dilakukan Djokas Siburian selama ini, yakni memberikan pelatihan pengolahan kue dan barista (bartender). Para peserta yang sudah selesai mengikuti pelatihan bisa bekerja secara sambilan, bisa langsung membuat UMKM dan bisa juga bekerja di tempat-tempat kuliner, resto, kafe dan hotel.
Pelatihan pengolahan kue khusus diikuti ibu-ibu rumah tangga dan para perempuan lulusan SMA dan sederajat. Setelah selesai mengikuti pelatihan, mereka bisa membuka UMKM, bekerja di UMKM yang sudah eksis dan di toko-toko kue. Sedangkan para pemuda (laki-laki) mendapatkan pelatihan khusus barista atau peracik kopi. Mereka juga disalurkan bekerja di kafe-kafe yang ada di Kota Jambi.
Pelatihan Disabilitas
Djokas Siburian yang lahir di Desa Bakkara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), 20 Maret 1975 lebih lanjut mengatakan, dirinya juga mengadakan pelatihan bidang usaha boga dan barista khusus kaum disabilitas. Kaum disabilitas yang sudah mendapatkan pelatihan khususnya dari kalangan tuna rungu. Mereka dilatih pengolahan kue dan barista. Di Kenara Kafe milik Jokas Siburian saat dipekerjakan penyandang disabilitas tuna rungu saat ini.
“Jadi saya sudah melakukan banyak program peningkatan UMKM ini untuk membuka lapangan kerja di Kota Jambi selama ini. Yang perlu dilanjutkan, yakni peningkatan pembinaan dan pelatihan UMKM tersebut dari segi pendanaan dan cakupan (jumlah) peserta serta bidang usaha lain. Karena itulah saya tergerak berjuang melalui DPRD Kota Jambi untuk meningkatkan pemberdayaan UMKM ini,”katanya.
Djokas Siburian mengatakan, jika nantinya dipercaya masyarakat Kota Jambi duduk di DPRD, dirinya akan meningkatkan program pemberdayaan UMKM. Selama ini pemberdayaan UMKM yang dilakukan Djokas Siburian terbatas jumlah peserta, cakupan dan anggaran karena masih menggunakan dana pribadi.
Jika sudah duduk di DPRD, Djokas Siburian akan berjuang meningkatkan jumlah peserta dan frekuensi (intensitas) pemberdayaan UMKM. Kemudian DjokasSiburian juga siap memperjuangkan peningkatan jangkauan dan keberlanjutan pemberdayaan UMKM di Jambi menggunakan anggaran pemerintahan jika duduk di DPRD. Kemudian para peserta pemberdayaan UMKM yang sudah membuka usaha selama ini juga dapat dibantu melalui anggaran pemerintah.
Strategi
Djokas Siburian yang kini sedang menyusun tesis (tugas akhir) di Jurusan Manejemen Pascasarjana (S2) Universitas Terbuka (UT) Jambi menjelaskan, pelatihan UMKM yang dilakukan Djokas Siburian selama ini memiliki strategi tersendiri pelatihan tidak sia-sia atau mubajir. Salah satu strategi tersebut melaksanakan pelatihan UMKM dan keterampilan disesuaikan dengan potensi ekonomi setiap wilayah di Kota Jambi. Jadi pemberdayaan UMKM dan pelatihan keterampilan usaha tidak sama di semua wilayah Kota Jambi.
Sebelum melaksanakan pelatihan UMKM dan keterampilan, terlebih dahulu didata (disurvei) potensi usaha apa yang bisa dikembangkan dan memiliki prospek di suatu wilayah. Jika suatu wilayah berpotensi di bidang usaha perbengkelan otomotof, maka pelatihan yang diberikan khusus di bidang perbengkelan.
Sedangkan bila suatu wilayah berpotensi di bidang usaha kuliner dan sejenisnya,di wilayah tersebut akan dikembangkan pelatihan pengolahan kuliner seperti kue dan jenis makanan lainnya. Para peserta pelatihan juga difasilitasi sarana dan permodalan setelah menyelesaikan pelatihan.
“Di lokasi Kafe Kenara, Kebun Handil ini misalnya, kamu membuka UMKM khusus pengolahan atau pembuatan roti (bakery). Pemasarannya lebih mudah karena wilayah Jelutung dan Kotabaru Jambi merupakan pusat kuliner, perkantoran pemerintah, swasta dan balai pertemuan,”katanya.
Masalah Banjir
Djokas Siburian menilai, selain masalah pengangguran dan lemahnya pemberdayaan UMKM, berbagai permasalahan pembangunan yang terkait dengan masyarakat banyak juga masih banyak yang belum ditangani dengan baik. Misalnya masalah banjir dan kerusakan jalan lingkungan.
Menurut ayah tiga orang anak yang beranjak remaja ini, Kota Jambi semakin sering dilanda banjir ketika curah hujan tinggi seperti terjadi sejak Desember 2023 hingga Januari 2024 ini. Banjir umumnya disebabkan drainase (saluran air) yang sudah tidak berfungsi dan sungai – sungai yang dipenuhi sampah.
Karena itu, jika dipercaya masyarakat Kota Jambi duduk di DPRD nanti, Djokas Siburan akan memperjuangkan perbaikan drainase dan normalisasi sungai sebagai solusi utama mengatasi banjir. Perbaikan saluran air dan penanganan banjir tersebut juga sangat penting guna meningkatkan kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat Kota Jambi.
Kemudian, lanjutnya, perbaikan sarana jalan lingkungan permukiman di Kota Jambi perlu dilakukan segera. Hal ini penting untuk memperlancar akses dan kenyamanan warga. Sekarang ini banyak jalan lingkungan perumahan di Kota Jambi yang rusak. Masalahnya jalan permukiman tidak diperbaiki karena langsung ditinggalkan pengembang. Padahal permukiman yang dibangun pengembang sudah diserahkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi.
“Nah, hal-hal seperti ini yang perlu mendapatkan perhatian wakil rakyat di DPRD Kota Jambi. Masalah-masalah pembangunan yang lamban dibenahi pemerintah harus diangkat wakil rakyat ke permukaan agar segera mendapatkan perbaikan,”katanya.
Relawan
Ketertarikan Djokas tidak terlepas dari keperdulianya terhadap masyarakat kecil dan latar belakang keluarga yang sejak lama sudah menjadi pendukung atau keluarga Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Namun saat itu, ayah Djokas Siburian yang aktivis PDI tidak leluasa berusaha dan berpolitik akibat tekanan penguasa. Pegalaman masa lalu itulah yang membuat Djokas Siburian secara konsisten bergabung dengan PDI Perjuangan menjadi relawan.
Selama 10 tahun terakhir, Djokas Siburian menjabat Ketua Relawan Perjuangan Demokrasi (Perdem) Jambi yang merupakan underbow (sayap) perjuangan PDIP di Jambi. Perjuangan Perdem terutama mengawasi pelaksanaan pembangunan yang merugikan masyarakat dan melanggar peraturan perundang-undangan.
“Jika ada program pembangunan yang melenceng dan merugikan masyarakat, Perdem Jambi akan turun melakukan berbagai aksi,”tegasnya.
Djokas Siburian yang kini bekerja di PT Bogasari Jambi menambahkan, selama 10 tahun terakhir ini juga, dirinya aktif membantu PDIP di Jambi. Walaupun tidak masuk kepengurusan PDIP, Jokas Siburian tetap konsisten membantu perjuangan PDIP dan kader-kader PDIP di Jambi yang mengikuti kontestasi politik.
Baik sebagai calon legislatif (caleg) maupun kepala daerah. Selain itu, pada Pemilu 2024 ini, Djokas Siburian menjabat Direktur Relawan Tim Pemenangan Daerah Jambi untuk calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo – Mahfud MD.
“Barulah saat ini saya terjun mengikuti kontestasi politik untuk meningkatkan kontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara, khususnya pembangunan dan peningkatan kesejahteraan warga masyarakat Kota Jambi. Saya mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Kota Jambi dari PDIP Daerah Pemilihan (Dapil) Kotabaru,”katanya. (Matra/Radesman Saragih).