Banjir selama Januari merusak ribuan hektare sawah di Kota Sungaipenuh, Provinsi Jambi. (Foto : Matra/BNPB).

(Matra, Jambi) – Banjir yang melanda Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh satu bulan terakhir menyebabkan kedua daerah sentra pangan di kawasan pegunungan Provinsi Jambi tersebut kehilangan produksi padi (gabah) yang cukup besar. Kehilangan produksi padi tersebut disebabkan kerusakan areal tanaman padi yang cukup luas akibat banjir.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Banjir Kerinci, Provinsi Jambi, Rabu (24/1/2024), total luas tanaman padi (sawah) yang puso (gagal panen) akibat banjir yang melanda Kerinci awal – akhir Januari ini mencapai 657 hektare (ha). Bila dihitung luas sawah yang rusak tersebut dengan produksi padi di Kerinci selama ini rata-rata 5,4 ton/ha, maka Kerinci kehilangan 3.547,8 ton padi akibat banjir.

Kemudian luas sawah yang puso akibat banjir di Kerinci medio Januari ini mencapai 1.061 ha. Jika dihitung dengan rata-rata produksi padi di Sungaipenuh 5,4 ton/ha, maka banjir di kota tersebut menyebabkan hilangnya produksi padi hingga penuh 5.729 ton. Jadi total produksi padi di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh yang hilang akibat banjir yang merusak 1.718 ha sawah mencapai 9.277 ton.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kota Sungaipenuh, Armen menjelaskan, luas sawah yang terendam banjir dan gagal panen di kota tersebut selana Januari 2024 mencapai 1.061 ha. Luas sawah yang gagal panen akibat banjir di Kecamatan Hamparan Rawang mencapai 410 hektare.

Kemudian sawah yang gagal panen di Kecamatan Tanahkampung mencapai 356 ha, Pondoktinggi (150 ha), Kumundebai (55 ha), Kotobaru (33 ha), Pesisirbukit (30 ha), Sungaipenuh (20 ha) dan Sungaibungkal (7 ha).

Armen mengatakan, data sawah yang gagal panen tersebut sudah disampaikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Sungaipenuh. Armen mengharapkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi dan Pemerintah Pusat (Kementerian Pertanian) bisa segera menyalurkan bantuan benih padi dan sarana prouksi pertanianlainnya kepada pertain kroban banjir di Kerinci.

“Kami sudah melaporkan data luas sawah yang puso akibat banjir di Kota Sungaipenuh ke Pemkot Sungaipenuh. Kami berhadar data tersebut juga disampaikan secepatnya ke Pemprov Jambi dan Pemerintah Pusat. Hal itu perlu agar bantuan bisa segera disalurkan kepada petani di Kota Sungaipenuh,”katanya. (Matra/AdeSM/BerbagaiSumber).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *