Para pedayung yang berlaga dengan ketat di tengah luapan Sungai Batanghari pada lomba pacu perahu tradisional di Sungai Batanghari, Kota Jambi, Minggu (21/1/2024). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

(Matra, Jambi) – Para atlet dayung dan warga masyarakat Kota Jambi benar-benar tidak menghiraukan tingginya luapan air dan derasnya arus sungai pada perlombaan perahu (sampan) tradisional di Sungai Batanghari, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Minggu (21/1/2024) siang hingga sore. Sebanyak 645 orang atlit dayung dari 35 tim yang berlomba tetap bersemangat, berjuang di tengah tingginya luapan sungai dan derasnya arus sungai untuk meraih gelar juara.

Kemudian ribuan warga Kota Jambi, khususnya warga Seberang Kota Jambi, juga seolah tak menghiraukan bahaya derasnya arus sungai yang meluap ketika menyaksikan lomba. Mereka memadati bibir sungai dan dermaga apung menyaksikan lomba perahu serta berteriak dan tepuk tangan memberi semangat kepada para peserta lomba.

“Hayo, hayooo,…kejar…kejar…terus,”teriak warga secara serentak di pinggir sungai ketika tiga tim dayung melintas di depan mereka mendekati garis finish (terakhir), dermaga Sanggar Batik Mudunglaut, Seberang Kota Jambi.

Sementara itu, pihak panitia melalui pengeras suara beberapa kali mengingatkan penonton agar jangan terlalu memadatai dermaga apung Sanggar Batik Mudunglaut karena khawatir jembatan kecil dermaga tersebut patah.

“Bapak-bapak, ibu-ibu, adik-adik, hati-hatri. Jangan terlalu banyak di dermaga. Nanti patah,”kata panitia beberapa kali mengingatkan penonton. Namun penonton tak begitu menghiraukannya. Mereka tetap bersemangat memberikan dukungan terhadap tim dayung kesayangan mereka yang sedang berlomba.

Warga yang memadati Dermaga Sanggar Batik di tepi Sungai Batanghari, Mudunglaut, Jambi Kota Seberang, Kota Jambi menyaksikan lomba pacu perahu tradisional, Minggu (21/1/2024). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

Lomba Swadaya

Antusiasme para atlit dayung dan penonton pada lomba perahu tradisional tersebut tak terlepas dari kebersamaan warga, para tim dayung dan pengurus Forum Dayung Perahu Tradisional Kota Jambi menggelar lomba perahu tradisional tersebut secara mandiri (swadaya) tanpa bantuan dan campur tangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi.

Sebelumnya, lomba pacu perahu tradisional tersebut sedianya diselenggarakan Pemprov Jambi untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 Provinsi Jambi, Sabtu, 6 Januari 2024. Lomba perahu tersebut sudah menjadi tradisi setiap peringatan HUT Provinsi Jambi.

Pemprov Jambi menjadwalkan lomba perahu tradisional, perahu naga dan perahu hias di Sungai Batanghari pada Minggu (21/1/2024). Untuk itu seluruh tim dayung tradisional di Kota Jambi, khususya di Seberang Kota Jambi dan Jambi Luar Kota (Jaluko), Kabupaten Muarojambi sudah mempersiapkan diri.

Namun akibat luapan Sungai Batanghari yang cukup tinggi, yakni mencapai 15 meter atau naik empat meter dari kondisi normal, 11 meter, Pemprov Jambi menunda lomba perahu tersebut untuk waktu yang belum ditentukan. Surat pembatalan itu dikeluarkan pihak Pemprov Jambi, Jumat (11/1/2024).

Melihat para pedayung sudah siap, namun tak a da kesejelasan waktu lomba dari pihak Pemprov Jambi, maka Forum Dayung Perahu Tradisional Kota Jambi didukung warga masyarakat dan seluruh tim dayung Kota Jambi dan Kabupaten Muarojambi, lomba dayung tersebut pun tetap dilaksanakan sesuai jadwal, Minggu (21/1/2024).

“Lomba ini kami laksanakan secara swadaya. Tak ada keterlibatan pemerintah daerah. Seluruh peserta lomba memerikan uang pendaftaran untuk biaya lomba dan hadiah. Kemudian beberapa tokoh masyarakat Jambi Kota Seberang juga memberikan dukungan finansial guna terselenggaranya lomba,”kata Ketua Forum Dayung Perahu Tradisional Kota Jambi, Kemas A Farouk didampingi Sekretarisnya, Edi kepada medialintassumatera.net (Matra) di Kelurahan Mudunglaut, Jambi Kota Seberang, Kota Jambi, Minggu (21/1/2024).

Menurut Kemas A Farouk, warga masyarakat dan seluruh tim dayung sangat mendukung penyelenggaraan lomba pacu perahu tradisional tersebut. Seluruh tim sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelumnya karena lomba direncanakan Pemprov Jambi, Minggu (21/1/2024).

Melihat semangat dan dukungan masyarakat maupun para tim dayung, kata Kemas A Farouk, pihaknya akhirnya melaksanakan lomba tersebut. Mengantisipasi insiden akibat tingginya luapan dan derasnya arus Sungai Batanghari, pihaknya memilih lokasi lomba di kawasan cekungan sungai yang arusnya tidak terlalu deras, yakni antara Kelurahan Tanjungpasir hingga Mudunglaut, Kecamatan Danau Teluk, Jambi Kota Seberang.

“Biasanya lomba pacu perahu dilaksanakan di bagian tengah Sungai Bartanghari dari Tanjungpasir hingga ke kawasan Jembatan Gentala Arasy, Taman Tanggo Rajo, depan rumah dinas Gubernur Jambi. Saat ini arus Sungai Batanghari di kawasan tengah Sungai Batanghari, khususnya di kawasan Jembatan Gentala Arasy tersebut cukup deras. Jadi kami pilih jalur Tanjungpasir – Mudunglaut, cukup aman,”katanya.

Sementara itu, menurut Sekretaris Forum Dayung Perahu Tradisional, Edi, lomba pacu perahu atau dayung tradisional tersebut hanya memperlombakan dua tipe atau kategori. Lomba pertama, yakni Tipe A dengan jumlah pedayung (atlit) 25 orang dalam satu sampan. Peserta lomba Tipe A sebanyak 12 tim. Kemudian lomba perahu Tipe B memiliki pedayung 15 orang satu sampan. Lomba Tipe B diikuti 23 tim dayung.

Dikatakan, hadiah lomba pacu perahu tersebut juga tidak sebesar seperti ketika lomba digelar Pemprov Jambi pada tahun-tahun sebelumnya. Hadiah lomba pacu perahu kali ini hanya sekadar pemberi semangat kepada para peserta lomba.

Juara I lomba Tipe A mendapatkan hadiah piala (trophy) dan uang tunai Rp 2 juta. Kemudian Juara II meraih piala dan uang tunai Rp 1,5 juta, Juara III meraih hadiah piala dan uang tunai Rp 1 juta dan Juara IV meraih hadiah piala dan uang tunai Rp 800.000. Sedanghkan Juara I – IV pada cabang lomba perahu Tipe B mendapatkan hadiah piala dan uang tunai setengah dari hadiah para juara Tipe A.

Para pedagang kali lima yang memanfaatkan padatnya pengunjung meraup rejeki pada lomba pacu perahu tradisional di taman batik Mudunglaut, Jambi Kota Seberang, Kota Jambi, Minggu (21/1/2024). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

Sang Juara

Melalui pertarungan yang cukup sengit dari 35 tim dayung tradisional, delapan tim tampil sebagai pemenang pada lomba pacu perahu tradisional di Sungai Batanghari tersebut. Pada lomba Tipe A, tampil sebagai Juara I, tim dayung Dewa Ruci Cik Hasbi dari Pematangjering, Kabupaten Muarojambi. Juara II, Tim Seniman Air (Muaro Pijoan). Juara III, Jasa Mulio (Dusun Tuo, Muarojambi) dan Juara IV, Datuk Batuah (Sembubuk, Kota Jambi).

Kemudian lomba Tipe B dimenangkan tim dayung Amayra Azzalfa Tanjung Johor, Seberang Kota Jambi (Juara I), Semox Junior Tanjung Johor (Juara II), Putra Bungsu Muaro Teluk (Juara III) dan Pangeran Pelangi Sakti Sungai Duren (Juara IV).

Edi mengatakan, pihaknya berterima kasih atas dukungan seluruh pengurus tim dayung tradisional Kota Jambi dan Muarojambi beserta tokoh-tokoh masyarakat Jambi Kota Seberang yang mendukung terlaksananya lomba pacu perahu tradisional tersebut.

“Kami menggelar lomba ini agar atlit dayung tradisional di Kota Jambi dan Muarojambi tidak kecewa. Kemudian lomba ini juga kami gelar sebagai wadah pembinaan sekaligus menyuguhkan hiburan murah meriah kepada warga masyarakat Kota Jambi,”katanya.

Sementara itu, pantauan medialintassumatera.net (Matra) di lokasi taman Mudung Laut, Jambi Kota Seberang, Kota Jambi, para penonton menikmati suasana rekreatif lomba. Mereka memadati arena dermaga sembari menikmati aneka kuliner (jananan) di lokasi taman pinggir sungai tersebut.

Kemudian, ratusan pedagang kaki lima juga memadatai arena taman Batik Mudunglaut. Mereka memanfaatkan kesempatan mendapatkan rejeki dari padatnya pengunjung yang menyaksikan lomba pacu perahu tradisional tersebut.(Matra/AdeSM).

Piala yang diperebutkan 35 tim dayung pada lomba pacu perahu tradisional di Sungai Batanghari, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Minggu (21/1/20240. (Foto : Matra/Radesman Saragih).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *