Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga pada Sidang Majelis Pendeta GKPS di Balai Bolon GKPS, Kota Pematangsiantar, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mulai Rabu (17/1/2024). (Foto : Matra/DiskominfoSimalungun).

(Matra, Simalungun) – Sidang Majelis Pendeta Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) yang berlangsung di Balai Bolon (Aula) GKPS, Kota Pematangsiantar, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mulai Rabu – Jumat (17 – 19/1/2024) mengungkap sekelumit persoalan generasi muda Simalungun.

Keprihatinan terhadap kehidupan generasi muda Simalungun yang selama ini terkesan terlupakan tersebut disampaikan Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga pada pembukaan Sidang Majelis Pendeta GKPS itu, Rabu (17/1/2024).

Di hadapan sekitar 250 orang pendeta se-GKPS, Radiapoh Hasiholan Sinaga pada kesempatan itu mengatakan, kondisi generasi muda di Simalungun belakangan cukup memprihatinkan. Generasi muda Simalungun semakin banyak yang rawan terlibat berbagai penyakit sosial.

Masalah yang dihadapi generasi muda Simalungun mulai dari persoalan spiritual, rentan mengalami kekerasan seksual dan rawan bahaya peredaran gelap narkotika dan obat-obat berbahaya.

“Kami sudah melakukan survei di tiga kecamatan di Simalungun. Hasilnya kami temukan anak-anak punya banyak keluhan. Sebagian besar mengalami kekerasan seksual, narkoba dan krisis spiritualsime,”katanya.

Melihat kenyataan tersebut, Radiapoh Hasiholan Sinaga meminta pihak gereja dan pendeta, khususnya gereja dan pendeta GKPS meningkatkan perhatian terhadap masalah sosial yang menghantui generasi muda Simalungun tersebut. Gereja dan para pendeta perlu memberikan pendampingan dan pengawasan kepada mereka (para generasi muda).

“Saya memohon para pendeta agar ikut serta memberikan arahan yang lebih baik lagi bagi anak-anak. Berikan penguatan iman kepada generasi muda di Kabupaten Simalungun agar tidak terjerumus ke hal yang negatif,”pintanya.

Menurut Radiapoh Hasiholan Sinaga, GKPS tidak hanya tempat beribadah. GKPS juga diharapkan juga dapat hadir di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan, terkhusus meningkatkan pemahaman iman kepada jemaat.

“Saya selaku jemaat GKPS dan juga salah satu sintua (penatua) di GKPS berharap program kita di tahun 2024 itu harus lebih aktif lagi memberikan pemahaman iman kepada jemaat GKPS. Hal itu penting agar warga jemaat GKPS lebih meningkatkan ketakwaan dan peribadahan,”katanya.

Radiapoh Hasiholan Sinaga juga mengajak para Pendeta GKPS mengoptimalkan media untuk memberikan pelayanan yang nyata bagi masyarakat.

“Mari kita tetap semangat meningkatkan pelayanan GKPS di masa mendatang. GKPS harus lebih baik lagi. Saya berharap agar kebersamaan kita selama ini dapat terjalin dengan baik demi kemajuan Kabupaten Simalungun,”katanya.

Sementara itu, Pdt Sortaulina Damanik yang memimpin ibadah pembukaan Rapat Majelis Pendeta GKPS tersebut mengatakan, tujuan utama atau cita-cita (sura-sura) para pendeta (pelayan) GKPS, yaitu memenangkan jiwa-jiwa atau membawa setiap anggota jemaat semakin dekat (percaya) kepada Tuhan.

“Karena itu saya mengajak sesama rekan pendeta yang hadir pada ibadah dan rapat ini melakukan misi pelayanan tersebut dengan baik. Horjahon hita ma sabujur-bujurni, sabulus-bulusni ampa satuk gogohta (Kita harus melayani sebaik-baiknya, setulus hati dan segenap kekuatan),”katanya. (Matra/AdeSM/DiskominfoSimalungun).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *