Gubernur Jambi, H Al Haris (kiri depan) disambut para guru SMKN 8 Bungo, Provinsi Jambi, Kamis (18/1/2024). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

(Matra, Jambi) – Kalangan guru honorer dan pegawai tata usaha sekolah di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi hingga kini masih banyak mengeluh akibat honor yang rendah dan status kepegawaian yang tidak jelas. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi diharapkan bisa memperbaiki nasib para guru dan pegawai tata usaha sekolah honorer di Bungo.

Beberapa guru honorer pada pertemuan dengan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 8 Bungo, Kamis (18/12024) mengungkapkan, gaji guru honorer dan pegawai tata usaha sekolah di Bungo masih rendah atau di bawah standar kebutuhan hidup.

Kemudian status para guru honorer dan pegawai tata usaha sekolah di daerah tersebut juga belum jelas. Mereka belum pernah mengikuti seleksi penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjajian Kerja (PPPK).

Menanggapi keluhan para guru dan pegawai tata usaha honorer tersebut, Al Haris berjanji akan mencari solusi terbaik. Masalah rendahnya gaji guru dan pegawai tata usaha honorer tersebut akan dibicarakan dengan pihak Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.

Sedangkan terkait penerimaan guru dan tata usaha PPPK, Al Haris mengatakan, Pemprov Jambi akan berupaya melakukan perekrutan guru PPPK. Jumlah tenaga PPPK di Jambi yang diusulkan bisa diterima tahun ini sekitar 2.700 orang.

Gubernur Jambi, H Al Haris (kiri) meninjau ruang praktek siswa SMKN 8 Bungo, Provinsi Jambi, Kamis (18/1/2024). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

Dikatakan, Pemprov Jambi kini sedang berjuang dan mengusulkan agar pegawai tata usaha sekolah honorer bisa mengikuti seleksi PPPK. Pemprov Jambi masih menunggu jawaban Menteri Peberdayaan Aparatur Pemerintah dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB). Pemprov Jambi berencana mengangkat pegawai berstatus PPPK sekitar 2.700 orang tahun ini.

“Untuk saat ini, usulan rekrutmen PPPK yang disetujui hanya tenaga guru. Mudah-mudahan ini bisa terealisasi. Kita doakan saja. Kebaradaan tata usaha dan perangkatnya juga penting di sekolah,”katanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Bungo, Ir Esnaria Purba pada kesempatan tersebut mengatakan, selain masalah guru dan tata usaha honorer, pihaknya juga mengalami kesulitan di bidang ketersediaan sarana dan prasarana praktik kerja. SMK Negeri 8 Bungop membutuhan tambahan alat untuk kegiatan praktek berupa mobil.

Menanggapi hal tersebut, Al Haris mengatakan, pihaknya akan mengupayakan mobil yang rusak di Biro Umum Pemprov Jambi dimanfaatkan sebagai alat praktek siswa SMK Negeri Bungo. Hal tersebut akan segera dibicarakan dengan Biro Umum Pemprov Jambi.(Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *