(Matra, Jambi) – Pengangkutan batu bara melalui jalur sungai di Provinsi Jambi harus benar-benar dioptimalkan guna mengatasi persoalan angkutan batu bara melalui jalan nasional. Pengalihan pengangkutan batu bara dari jalur darat ke sungai sudah ditetapkan melalui Instruksi Gubernur Jambi (Ingub) Nomor Nomor: 1/INGUB/DISHUB/2024. Karena itu Pemprov Jambi akan mengoptimalkan penggunaan jalur sungai untuk mengangkut batu bara.
Hal tersebut ditegaskan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos,MH pada rapat Optimalisasi Pengangutan Batu Bara Melalui Sungai di rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Sabtu (13/1/2024). Turut hadir pada kesempatan itu, ketua DPRD provinsi Jambi, H Edi Purwanto, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, H Sudirman, SH MH, Asisten II Setda Provinsi Jambi, Johansyah SE,ME, perwakilan TNI-Polri, pengusaha dan asosiasi batu bara.
Menurut Al Haris, pihaknya sudah menyiapkan strategi untuk mengotimalkan pengangkutan batu bara melalui jalur Sungai Batanghari. Salah satu langkah yang bisa dilakukan para pengusaha angkutan batu bara mengoptimalkan pengangkutan batu bara melalui sungai, yakni membangun jalan khusus angkutan batu bara dari mulut tambang ke sungai terdekat. Dengan demikian pengangkutan batu bara bisa dilakukan lebih cepat dan tidak mengganggu lalu lintas di jalan umum.
Dikatakan, pengangkutan batu bara melalui sungai di Jambi cukup aman. Selama tujuh bulan terakhir, kondisi debit (ketinggian) air Sungai Batanghari di Jambi cukup aman. Jalur sungai bisa dilalui tongkang (bak kapal pengangkut batu bara) hingga 3.000 ton.
“Jika para pengusaha batu bara sudah memiliki jalur khusus angkutan batu bara dari mulut tambang ke pelabuhan sungai terdekat, pengangkutan batu bara akan lancar. Saya kira pengangkutan batu bara melalui sungai dari Sarolangun dan Batanghari ke Talangduku, Kabupaten Muarojambi lebih cepat dibandingkan melalui jalan raya,”katanya.
Butuh Pasokan
Al Haris mengatakan, pengangkutan batu bara di Jambi harus tetap dipertahankan aga bisa lancer demi memenuhi pasokan batu bara ke luar daerah. Sebanyak 32 perusahaan batu bara di Jambi memiliki kewajiban memasok batu bara untuk pembangkit listrik ke PT PLN. Karena itu Al Haris meminta semua pengusaha dan asosiasi batu bara serius membuat jalan tambang. Minimal jalan dari mulut tambangnya ke sungai.
“Pembangunan jalan tambang ini berorientasi jangka panjang. Sebab Jambi masih punya potensi 3 – 4 miliar ton batu bara. Potensi batu bara masih banyak yang belum digali,”katanya.
Menurut Al Haris, pihaknya sengaja mengundang para pengusaha batu bara dan jajaran dinas instansi terkait pada rapat tersebut untuk mempelajari persoalan kemacetan akibat angkutan batu bara di Jambi. Salah satu solusinya, yakni mengalihkan angkutan batu bara dari darat ke sungai.
“Untuk sementara, saya sudah membuat Ingub mengenai pengalihan angkutan batu bara ke sungai. Tugas saya yang pertama, yakni meminta teman-teman pengusaha tambang batu bara paling tidak membuat jalan hauling (pengangkutan) batu bara ke pelabuhan sungai,”ujarnya.
Jalan Khusus
Sementara itu, Sekda Pemprov Jambi, H Sudirman kepada wartawan seusai rapat angkutan batu bara tersebut menjelaskan, rapat tersebut membahas dua hal penting, yaitu pembangunan jalan khusus batu bara dan optimalisasi penggunaan pengangkutan batu bara melalui jalur sungai.
“Ketika angkutan batu bara mengalami kemacetan, kita harus mendorong pembangunan jalan khusus batu bara dan optimalisasi jalur sungai. Nah, untuk sampai pada tahap optimalisasi jalur sungai itu, hal-hal teknis harus dibicarakan,”ujarnya.
Dikatakan, rapat optimalisasi pengangkutan batu bara tersebut merumuskan penyelesaian masalah teknis dan mencari formula-formula pengangkutan batu bara yang aman dan lancar di Jambi. Baik pembangunan jalan khusus batu bara maupun pengangkutan batu bara yang lebih aman dan lancar melalui jalur sungai.
Sudirman mengatakan, Pemprov Jambi memperoleh informasi dari lima perusahaan yang selama ini telah menggunakan jalur sungai mengangkut batu bara. Pemerintah meminta kelima perusahaan batu bara tersebut membantu perusahaan batu bara lainnya bisa melalui jalur mereka. Kelima perusahaan tersebut sepakat membantu perusahaan lain tersebut.
Menurut Sudirman, pembangunan jalan khusus batu bara harus terus diperjuangkan agar cepat selesai. Kehadiran jalan khusus batu bara tersebut merupakan solusi utama mengatasi masalah angkutan batu bara di Jambi.
Dijelaskan, tiga perusahaan yang membangun jalan khusus batu bara di Jambi tetap dibantu jika menghadapi masalah. PT SAS yang diberi mandat membangun jalan khusus batu bara ada masalah. Pemprov turun membantu. Kemudian PT Putra Bulian menghadapi masalah terkait dengan tanah-tanah yang tidak mau dibebaskan lahannya yang menjadi jalur khusus batu bara. Pemprov Jambi juga turut menyelesaikannya.
“PT Inti Tirta juga begitu. Ketika mereka menghadapi masalah, Pemprov Jambi juga turun. Jadi bukan hanya pengusaha yang komitmen membangun jalan khusus batu bara ini, Pemprov Jambi juga tetap komitmen,”katanya. (Matra/AdeSM/MY).