(Matra, Muarabungo) – Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi bertubi – tubi diterjang banjir sejak awal Januari 2024. Setelah diterjang banjir akhir Desember 2023 hingga awal Januari 2024, Kabupaten Bungo kembali diterjang banjir, Sabtu (13/1/2024). Banjir merendam sekitar 15.868 rumah warga di 70 desa, wilayah 14 kecamatan. Banjir menyebabkan puluhan ribu warga terpaksa mengungsi.
Bupati Bungo, H Mashuri didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bungo, Zainadi ketika meninjau banjir di beberapa desa, Sabtu (13/1/2024) menjelaskan, banjir yang melanda 70 desa di 14 kecamatan Sabtu (13/1/2024) meripakan banjir besar kedua yang melanda daerah itu dua pekan ini. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Batangbungo dan Sungai Batangtebo menyusul hujan lebat yang mengguyur daerah itu sepekan ini.
“Banjir kali ini lebih besar dam berdampak luas disbanding dua pekan lalu. Banjir kali ini menyebabkan sekitar 66.144 warga di 70 desa, 14 kecamatan di Bungo terdampak banjir dan sebagian besar terpaksa mengungsi,”katanya.
H Mashuri mengatakan, melihat kondis banjir yang cukup luas, rapat Pemkab Bungo dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bungo, Sabtu (13/1/2024) menetapkan status tanggap darurat bencana banjir di Bungo selama 14 hari ke depan. Tim BPBD Bungo, Polri dan TNI juga sudah membuka dapur umum di lokasi permukiman yang dilanda banjir maupun di posko-posko atau tenda pengungsi.
Darurat Banjir
Sementra itu, Kepala BPBD Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah melalui Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jambi, Andre Eko Rinjani mengatakan, pihaknya menetapkan status darurat banjir di empat daerah di Jambi. Daerah darurat banjir tersebut berada di wilayah Barat Provinsi Jambi, yakni Kabupaten Bungo, Tebo, Kerinci dan Kota Sungaipenuh.
“Kami menetapkan status darurat banjir di tiga kabupaten dan satu kota tersebut karena banjir melanda keempat daerah itu sejak akhir Desember 2023 hingga pekan kedua Januari ini. Banjir di empat daerah itu juga cenderung meluas akibat terus meluapnya sungai,”katanya.
Tenggelam
Secara terpisah, Tim Search anda Rescue (SAR) Gabungan Jambi berhasil menemukan seorang warga yang tenggelam di Sungai Batanghari, Kecamatan Muaratembesi, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, Sabtu (13/1/2024). Korban bernama Siswanto (38) yang hanyut terseret arus sungai, Jumat (12/1/2024) ditemukan dalam kondisi meninggal.
Humas Basarnas Jambi, Lutfi mengatakan, korban Siswanto (38) hanyut terseret derasnya arus sungai ketika mandi di tepi Sungai Batanghari, Muaratembesi, Batanghari, Jumat (12/1/2024). Melihat kejadian itu, warga langsung melaporkan kepada polisi terdekat. Selanjutnya informasi itu disampaikan ke Basarnas Jambi. Kemudian Tim SAR Gabungan dari Basarnas, Jambi, TNI, Polri, BPBD Jambi dan warga masyarakat melakukan pencarian.
“Setelah dilakukan pencarian selama dua hari, jenazah korban berhasil ditemukan tidak jauh puluh meter dari lokasi kejadian, Sabtu (13/1/2024) sekitar pukul 10.30 WB. Pencarian dilakukan menggunakan perahu karet dan menyelam. Jenazah korban langsung diserakan kepada keluarga untuk dimakamkan,”katanya.
Seorang penambang emas di Sungai Penetai, Kecamatan Batangmerangin, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi hanyut terseret derasnya arus sungai, Sabtu (13/1/2024). Korban bernama Edi Suparman (35), warga Kotoduo, Pesisir Bukit, Kota Sungaipenuh tersebut hingga Sabtu sore belum ditemukan.
Kapolres Kerinci, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) M Mujib mengatakan, Tim Gabungan Polres Kerinci dengan TNI dan warga masyarakat masih melakukan pencarian terhadap korban. Hingga Sabtu (13/1/2024) petang, korban belum ditemukan. Pencarian korban dilanjutkan Minggu (14/1/2024).
Longsor
Sementara itu, akses trasportasi Bangko, Kabuipaten Merangin ke daerah pegunungan Jangkat, Merangin terputus akibat longsor yang melanda ruas jalan ke Jangkat, Jumat (12/1/2024). Longsor menimbun ruas jalan Bangko – Jangkat di ruas jalan Kilometer (Km) 62, Desa Kotorami, Kecamatan Lembahmasurai.
Akibat longsor arus lalu lintas dari arah Bangko menuju Jangkat dan sebaliknya lumpuh total. Ruas jalan mulai dapat dilalui Sabtu (13/1/2024) setelah dilakukan pembersihan material yang menimbun jalan menggunakan alat berat. (Matra/AdeSM/BerbagaiSumber).