Petugas Polres Pelalawan, anggota TNI dan warga masyarakat membantu mengevakuasi kendaraan di ruas jalan yang tergenang banjir, Jalintim Sumatera, Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau, Rabu (10/1/2024). (Foto : Matra/TribrataNewsPoldaRiau).

(Matra, Pelalawan) – Mencari kesempatan dalam kesempitan. Itulah yang dilakukan para pemilik towing (truk derek khusus) di tengah banjir yang melanda ruas Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten pelalawan, Provinsi Riau sepekan terakhir. Para pemilik (sopir) jasa angkut kendaraan di daerah itu memasang tarif yang benar-benar “mencekik leher” alias terlalu mahal untuk mengangkut kendaraan para pemudik yang terjebak banjir.

Joni (45), warga Jambi yang terjebak banjir di Jalintim Sumatera, Pangkalan Kerinci, dalam perjalanan balik Natal dan Tahun Baru dari Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kepada medialintassumatera.net (Matra) di Kota Jambi, Rabu (10/1/2024) mengungkapkan, para pemiliki towing di Pangkalan Kerinci memasang tarif hingga jutaan untuk mengangkut kendaraan minibus yang tidak bisa menerobos banjir.

“Para pengendara minibus terpaksa membayar ongkos angkut towing antara Rp 750.000 hingga Rp 1,2 juta/mobil. Pengendara terpaksa membayar karena sudah terjebak banjir. Mobil tidak bisa mundur karena macet di arah belakang sudah panjang. Sedangkan menerobos banjir tiak mungkin karena ketinggian air mencapai satu meter. Jika dipaksa, mobil sejenis avanza yang kami bawa bisa mogok di tengah banjir,”katanya.

Mahalnya tarif towing di Jalintim Sumatera, Pelalawan selama banjir melanda daerah itu sejak awal Januari juga diakui pemudik asal Kota Jambi lainnya, Rahman (34). Ketika mobil minibus jenis avanza yang dikemudikannya menggunakan towing melewati banjir, pemilik towing mengenakan tariff Rp 850.000.

“Kami lihat dilapangan, para pemilik towing bebas beroperasi dengan tarif sesukanya karena tidak ada pengawasan dari petugas. Tarif tersebut sangat memberatkan dan tampak pemilik towing kurang berperasaan,”katanya.

Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, SIK, MH (kiri) memantau langsung kondisi banjir di Jalintim Sumatera, Km 75-83 Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, Sabtu (6/1/24). (Foto : Matra/TribrataNewsPoldaRiau).

Himbauan

Menyikapi permainan para sopir towing tersebut, jajaran Dinas Perhubungan Kabupaten Pelaalawan pun turun tangan. Kepala Dinas Perhubungan Pelalawan, Ferry Zulkarnain di Pangkalan Kerinci, Rabu (10/1/2024) menjelaskan, pihaknya sudah mengeluarkan Surat Himbauan Nomor 550/DISHUB/2024 tentang Penertiban Jasa Angkut di Pelalawan, Senin (8/1/2024).

Berdasarkan surat himbauan itu, jasa angkut kendaraan di lokasi Jalintim Sumatera Pangkalan Kerinci yang terendam banjir ditetapkan Rp 500.000/unit untuk truk, Rp 400.000/unit untuk minibus dan sedan beserta penumpang dan Rp 30.000/unit untuk sepeda motor dan penumpang.

“Kami akan terus mengawasi kegiatan kendaraan jasa angkutan di lokasi banjir ini. Jika masih ada pemilik mobil jasa angkutan yang tidak menanggapi himbauan kami, kami akan berikan sanksi. Tetapi karena surat kami sifatnya himbawan, kami harap para pemilik towing bersikap kooperatif,”katanya.

Himbauan Dishub Pelalawan, Riau terkait jasa angkutan kendaraan di lokasi Jalintim Sumatera yang terendam banjir, Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau, Senin (8/1/2024). (Matra/Ist). 

Masih Lumpuh

Sementara itu, banjir yang merendam Jalintim Sumatera di Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan hingga Rabu (10/1/2024) belum surut. Ruas jalan yang terendam banjir hingga ketinggian antara 50 centimeter (cm) 1,2 meter (m) terjadi di Kilometer (Km) 75 hingga Km 84.

Kapolres Pelalawan, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Suwinto, SIK kepada wartawan di Pelalawan, Riau, Rabu (10/1/2024) menjelaskan, kendati kendaraan sudah bisa melintas di ruas jalan yang terendam banjir, namun masih harus ekstra hati-hati agar jangan sampai mogok di tengah banjir atau terjebak ke selokan.

Supaya bisa melintas dengan selamat, para petugas gabungan Polres Pelalawan, TNI, BPBD dan Dinas Perhubungan Pelalawan dibantu warga masyarakat memandu pengendara melintas di jalan yang terendam banjir.

“Salah satu ruas jalan terendam banjir yang perlu diwaspadai, yakni di Desa Kemang, Km 83. Genangan banjir yang merendam badan jalan di ruas jalan tersebut rata – rata satu meter. Beberapa kendaraan minibus dan truk ukuran sedang yang menerobos banjir mogok. Petugas terus mengawasi ruas jalan paling rawan ini,”katanya.

Dikatakan, guna memperlancar arus lalu lintas di ruas jalan yang terendam banjir, petugas melakukan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup dari arah Pangkalan Kerinci dan Jalan Lingkar Timur Pangkalan Kerinci.

“Kita sama-sama berharap agar banjir di Pangkalan Kerinci ini segera surut. Dengan demikian arus transportasi di Jalintim Sumatera melalui Pangkalan Kerinci ini normal kembali,”katanya. (Matra/AdeSM/BerbagaiSumber).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *