Warga Aurkenali, Kota Jambi dan Desa Mendalo Darat, Muarojambi menggelar unjuk rasa ke gedung DPRD Provinsi Jambi, Sabtu (6/1/2024). Mereka memprotes pembangunan “stockpile” batu baradi sekitar permukiman mereka. (Foto : Matra/Ist).

(Matra, Jambi) – Warga Kelurahan Aurkenali, Telanipura, Kota Jambi dan warga Desa Mendalo Darat, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi tampaknya tidak puas dengan kebijakan Tim Pemprov Jambi yang mengizinkan pembangunan jalan khusus dan stockpile (penampungan) batu bara di lingkungan mereka. Karena itu, ribuan warga Kelurahan Aur Kenali dan Desa Mendalo Darat menggelar aksi unjuk rasa ke gedung DPRD Provinsi Jambi, Telanaipura, Kota Jambi, Sabtu (6/1/2024).

Warga menggelar unjuk rasa tersebut ketika berlangsung rapat Paripurna DPRD Provinsi Jambi mengenai peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 Provinsi Jambi di ruang sidang utama gedung DPRD Provinsi Jambi. Rapat paripuran DPRD tersebut dihadiri Gubernur Jambi, H Al Haris, Ketua DPRD Provinsi Jambi, H Edi Purwanto, Menteri ATR/Kepala BPN, Hadi Tjahjanto dan Jaksa Agung, ST Burhanuddin.

Warga yang melakukan unjuk rasa tersebut bukan hanya kaum laki-laki, tetapi juga banyak dari kalangan wanita. Mereka meminta Gubernur Jambi, Al Haris membatalkan pembangunan jalan khusus angkutan batu bara dan stockpile milik PT SAS di wilayah mereka. Namun warga yang berunjuk rasa tersebut tidak bisa masuk ke halaman gedung DPRD Provinsi Jambi. Mereka dialihkan petugas ke ruas jalan samping gedung DPRD Jambi.

Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Unjuk Rasa Warga Aur Kenali dan Mendalo Darat, Eko Wahyudi pada kesempatan tersbeut mengatakan, seluruh warga Aur Kenali, Telanaipura Kota Jambi dan Mendalo Darat, Jambi Luar Kota, Muarojambi menolak pembangunan jalan khusus dan stockpile batu bara di kawasan permukiman mereka. Kehadiran jalan khusus dan stockpile batu bara tersebut dinilai akan mengganggu kenyamanan warga dan merusak lingkungan sekitar.

“Tim Khusus Pemprov Jambi dan perusahaan batu bara PT SAS sudah meninjau lokasi jalan khusus dan stockpile batu bara tersebut, Jumat (5/1/2024). Seusai peninjauan itu, Sekda Pemprov Jambi, H Sudirman menyatakan mengizinkan pembangunan jalan khusus dan stockpile batu bara itu dilanjutkan. Namun warga menolak kebijakan tersebut,”katanya.

Sementara itu, Gubernur Jambi, Al Haris tidak sempat menemui warga karena seusai peringatan HUT ke-67 Provinsi Jambi tersebut, Al Haris bersama Ketua DPRD Provinsi Jambi, H Edi Purwanto dan Menteri ATR/Kepala BPN melanjutkan kegiatan ke Desa Sungaigelam, Muarojambi untuk menyerahkan sertifikat tanah kepada warga setempat.

Sementara itu, para aktivis pembela warga Aurkenali dan Mendalo Darat, Jamhuri, Ibnu Kholdun dan Ginda Harahap pada kesempatan itu menandaskan, warga akan kembali menggelar unjuk rasa ke gedung DPRD Provinsi Jambi dan kantor Gubernur Jambi jika pembangunan jalan khusus dan stockpile batu bara di wilayah Desa Aurkenali dan Desa Mendalo Darat dilanjutkan. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *