(Matra, Riau) – Arus balik Natal dan Tahun Baru (Nataru) dari Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menuju Provinsi Jambi, Sumatera Selatan (Sumsel), Lampung dan Pulau Jawa melalui Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera, Provinsi Riau hingga Rabu (3/1/2024) masih lumpuh. Hal tersebut disebabkan banjir yang menerjang ruas Jalintim Sumatera di wilayah Kabupaten Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau.
Banjir yang merendam badan jalan hingga ketinggian satu meter di ruas Jalintim Pangkalan Kerinci tersebut membuat sebagian besar kendaraan pemudik asal Sumut menuju Jambi, Sumsel, Lampung, Jakarta dan beberapa kota di Pulau Jawa tidak bisa melintas. Kendaraan yang tidak bisa menerobos banjir terutama jenis minibus.
Afrin Girsang (40), warga asal Kota Jambi yang balik mudik Nataru dari Sumut mengendarai mobil jenis minibus terjebak banjir di Jalintim Pangkalan Kerinci, Riau sejak Selasa (2/1/2024) siang hingga Rabu (3/1/2024) akibat genangan banjir cukup tinggi. Warga sekitar mengimbau para pemudik yang datang dari arah Sumut menuju Jambi dihimbau balik arah dan mengambil jalur lain melalui Jalan LIntas Tengah, Riau – Jambi.
“Kami tidak bisa lewat karena banjir cukup tinggi, mencapai satu meter. Hanya kendaraan besar yang bisa lewat. Itu pun hanya pada siang hari. Kalau malam hari, pengemudi khawatir terjerumus ke luar jalan karena batas badan jalan tidak nampak jelas,”katanya.
Sementara itu, Yani (26), warga asal Kota Jambi yang balik mudik dari Sumut menumpang bus PT Rapi mengatakan, bus yang ditumpanginya menunggu hampir 12 jam sejak Selasa (2/1/2024) malam hingga Rabu (3/1/202) siang baru bisa melintas di Jalintim Suatera Pangkaan Kerinci. Bus yang ditumpangi Yani dari arah Pekanbaru menuju Kota Jambi terjebak macet total karena banyak kendaraan mogok di ruas Jalintim Sumatera yang terendam banjir.
“Bus kami menunggu hampir 12 jam sejak Selasa malam hingga Rabu siang barus bisa melewati ruas jalan yang terendam banjir. Jalan macet karena banyak kendaraan terjebak dan mogok di ruas jalan yang terendam banjir. Kemudian antrean kendaraan dan bus yang melalui ruas jalan yang banjir juga sangat panjang dan terpaksa berjalan sangat lambat,”katanya.
Delapan Kabupaten
Sementara itu, Kepala Badan PenanggulanganBencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, M Edy Afrizal, SE, MH di Pekanbaru, Riau, Rabu (3/1/2024) menjelaskan, banjir melanda satu kota dan delapan kabupaten di Provinsi Riau sejak akhir Desember 2023. Salah satu kabupaten yang dilanda banjir, yakni Kabupaten Pangkalan Kerinci, Riau. Ruas Jalintim Sumatera di Ibukota Pangkalan Kerinci juga terendam banjir hingga arus balik Nataru dari Sumut ke wilayah Jambi, Sumsel, Lampung dan Jawa lumpuh.
Dikatakan, melihat kondisi dan dampak banjir yang cukup meluas, Gubernur Riau, Edy Natar Nasution menetapkan status siaga darurat banjir di satu kota dan delapan kabupaten di Riau. Daerah yang berstatus siaga darurat banjir tersebut, Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Pelalawan, Kuantan Singingi, Siak dan Indragiri Hulu. Kabupaten/kota di Riau yang masih aman dari banjir, yakni Kota Dumai, Kabupaten Kepulauan Meranti dan Indragiri Hilir (Inhil).
Dikatakan, banjir yang melanda satu kota dan delapan kabupaten di Riau disebabkan meluapnya air Sungai Siak dan sungai lainnya. Sungai di daerah itu meluap menyusul tingginya curah hujan di Riau sejak pertengahan Desember 2023 hingga awal Januari 2024 ini.
“Banjir di Riau menyebabkan ribuan warga mengungsi dan seorang anak meninggal terseret banjir. Kemudian beberapa rumah warga dan fasilitas umum juga rusak akibat banjir,”ujarnya.
Salurkan Bantuan
Sementara itu, Gubernur Riau, Edy Natar Nasution meninjau lokasi banjir sekaligus menyalurkan bantuan kepada korban banjir di beberapa lokasi pengungsi. Bantuan berupa bahan makanan, air bersih, pakaian, selimut dan obat-obatan. Penyaluran bantuan di Desa Kualu Kabupaten Kampar dilakukan, Senin (1/1/2023). Jumlah warga yangterdampak banjir di Desa Kuali mencapai 500 jiwa. Korban banjir di desa itu tersebar di empat dusun.
Sebelumnya, Edy Natar Nasution juga menyalurkan bantuan kepada korban banjir Desa Pekan Tebih, Kecamatan Kepenuhan Hulu, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), akhir Desember 2023. Jumlah warga yang terdampak banjir di beberapa desa Kabupaten Rohul mencapai 4.019 keluarga.
Bantuan tahap pertama yang disalurkan kepada korban banjir di Desa Pekan Tebih, Rohul, gula pasir 100 kilogram (Kg), ikan sarden (96 kaleng), minyak goreng (48 liter), selimut (100 lembar), kain sarung (100 lembar), goedie bag (100 lembar), sabun cair (408 buah) dan sabun batang (432 buah).
Kemudian bantuan tahap kedua yang diselurkan kepada korban banjir beberapa desa di Rohul awal Januari ini, yakni beras 500 Kg, gula pasir (100 Kg), ikan sarden (100 kaleng), selimut (100 lembar), kain sarung (100 lembar), goedie bag (100 lembar), sabun cair (408 pcs), sabun batang (432 pcs) dan matras 20 lembar. (Matra/AdeSM/BPBDRiau).