Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Pinto Jayanegara. (Foto : Matra/HumasDPRDJambi).

(Matra, Jambi) – Kalangan DPRD Provinsi Jambi memprihatinkan masih rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Merangin. IPM Kabupaten Merangin hingga akhir tahun 2023 berada pada angka 70,81 atau terendah keempat dari 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi. IPM Merangin tersebut berada di bawah IPM Provinsi Jambi yang berada pada angka 72,77.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Pinto Jayanegara kepada wartawan di Jambi, Selasa (2/1/2024) menjelaskan, rendahnya IPM Kabupaten Merangin tersebut menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat di daerah itu masih rendah. Rendahnya IPM tersebut juga mengindikasikan daerah tersebut belum sepenuhnya mampu mengatasi masalah kemiskinan penduduk selama ini.

“IPM merupakan indikator yang penting untuk mengukur kualitas hidup masyarakat. Semakin tinggi IPM, maka semakin baik kualitas hidup masyarakat. Karena itu IPM Merangin perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat daerah tersebut,”katanya.

Menurut Pinto Jayanegara, beberapa faktor yang menyebabkan IPM Kabupaten Merangin masih rendah, yakni masih tingginya angka putus sekolah. Angka putus sekolah tingkat sekolah menengah atas 9SMA) dan sederajat di Kabupaten Merangin hingga 2023 mencapai 36,18 %. Kemudian angka putus sekolah tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sederajat di daerah tersebut sekitar 3,56 % dan angka putus sekolah tingkat sekolah dasar (SD) dan sederajat sekitar 2,51 %.

“Tingginya angka putus sekolah di Merangin ini tentunya menghambat peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah tersebut. Karena itu masalah putus sekolah di Merangin perlu mendapatkan perhatian serius,”katanya.

Dikatakan, rendahnya IPM di Kabupaten Merangin tersbeut ditandai juga dengan minimnya akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Merangin belum merata hingga hingga ke desa-desa terpencil. Kondisi demikian menghambat peningkatan angka harapan hidup masyarakat.

Selain itu, lanjutnya, angka kemiskinan di Kabupaten Merangin juga masih tergolong tinggi hingga saat ini. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Merangin hingga tahun 2023 mencapai 35.190 jiwa atau sekitar 9,93 % dari sekitar 354.052 jiwa penduduk daerah tersebut. Sedangkan bila dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin di Provinsi Jambi yang mencapai 280.680 jiwa tahun 2023, penduduk miskin di Merangin tersebut mencapai 12,54 %.

Pinto Jayanegara mengharapkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin segera mengambil langkah-langkah meningkatkan IPM di daerah tersebut. Upaya yang bisa dilakukan meningkatkan IPM tersebut, yakni meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan masyarakat, mengatasi pengangguran dan kemiskinan.

“Pemkab Merangin harus fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat. Hal ini penting untuk meningkatkan IPM dan kualitas hidup masyarakat Merangin,”ujarnya. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *