(Matra, Jambi) – Festival Anak Saleh Indonesia ke-20 Provinsi Jambi yang digelar di Kabupaten Muarojambi pekan ini sangat penting meningkatkan rasa percaya diri anak. Karena itu penilaian terhadap prestasi para peserta festival anak saleh tersebut perlu dilakukan secara objektif dan akurat. Para dewan hakim hendaknya menjalankan tugas dengan profesional, amanah, penuh tanggung jawab dan tanpa intervensi siapa pun.
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, H Sudirman, SH, MH ketika melantik Dewan Hakim Festival Anak Saleh Indonesia ke-20/2023 di auditorium rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Kamis, (21/12/2023) malam. Festival anak saleh tersebut diselenggarakan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Tingkat Provinsi Jambi.
Menurut Sudirman, Festival Anak Saaleh ke-20 Provinsi Jambi yang memperlombahan Tahtil Quran, Tilawah Al Quran, Nasyid Islami, Azan dan Iqomah, Peragaan Salah serta Cerdas Cermat Al Quran merupakan ajang uji prestasi bagi anak-anak belajar Al Quran. Melalui festival tersebut anak-anak bisa mendapatkan pembelajaran mengenai kompetisi. Festival tersebut juga menjadi wadah bagi anak-anak Jambi meningkatkan semangat belajar agama Islam, merangsang minat dan bakat mereka belajar.
“Festival tersebut juga menjadi stimulan (pemacu) pemuda-pemudi, khususnya remaja masjid di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Jambi untuk ikut berperan aktif menghidupkan kegiatan pendidikan agama,”katanya.
Jaga Independensi
Melihat pentingnya festival anak saleh bagi pembinaan anak-anak tersebut, para dewan hakim diharapkan memberikan penilaian secara profesional sesuai ketentuan dan aturan yang ditetapkan. Para dewan hakim diharapkan tidak terpengaruh intervensi ketika memberikan penilaian dan menetapkan juara.
“Independensi dewan hakim perlu dijaga guna menghasilkan talenta terbaik untuk membangun semangat generasi muda Islam mengetahui, mencintai dan mengamalkan Al Quran,”katanya.
Dikatakan, Festival Anak Saleh Provinsi Jambi tersebut dapat meningkatkan kecintaan anak agar semakin bersemangat mempelajari Al Quran dan Al Hadist. Festival tersebut juga penting menanamkan ilmu pengetahuan agama dan membentuk karakter (akhlak) anak-anak sejak dini.
Festival Anak Saleh Indonesia tersebut juga merupakan momentum istimewa bagi pembangunan generasi muda Provinsi Jambi. Salah satu aktor penting demi kesuksesan festival ini, para dewan hakim.
“Mereka mengemban amanah mulia guna meningkatkan kualitas generasi muda yang cerdas secara intelektual dan spiritual. Dengan demikian generasi muda kita mampu berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional kelak,”katanya.
Sudirman mengatakan, generasi muda merupakan harapan bangsa untuk melanjutkan estafet pembangunan. Baik buruknya generasi muda sangat tergantung dari pola asuh dan pendidikan dari orang tua, peradaban dan kultur suatu masyarakat. Untuk itu pendidikan yang berkualitas adalah kunci kemajuan suatu negara, terutama pendidikan yang dimulai dari anak hingga dewasa. (Matra/AdeSM/SW).