Warga berupaya melakukan evakuasi korban longsor Baruah Andaleh, Jorong Baruah, Nagari Padang Tarok, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Sumbar, Senin (18/12/2023). (Foto : BPBDAgam/BNPB).

(Matra, Sumut) – Sebanyak 86 orang santri dan sembilan orang warga masih mengungsi hingga Kamis (21/12/2023) menyusul banjir bandang yang menerjang Desa Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Provinsi Sumatra Utara (Sumut, Rabu (20/12) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Para korban banjir bandang tersebut mengungsi ke pondok pesantren terdekat yang aman dari banjir bandang. Tidak ada korban jiwa akibat banjir bandang tersebut. Namun seorang korban mengalami luka-luka dan masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Penyabungan, Madina.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madina, Sumut, Mukhsin Nasution di Madina, Kamis (21/12/2023) menjelaskan, banjir bandang yang melanda Desa Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi disebabkan meluapnya Sungai Aek Singolot di kawasan hulu desa tersebut.

Menurut Mukhsin Nasution para korban banjir belum bisa kembali karena sebanyak 36 unit pondok santri hanyut disapu banjir. Kemudian dua unit rumah warga dan dua unit rumah ibadah juga rusak akibat banjir.

Dikatakan, BPBD Madina sudah melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah setempat dan pondok pesantren untuk memperbaiki pondok-pondok santri, rumah warga dan rumah warga yang rusak agar korban banjir bisa segera kembali ke desa mereka.
Terkait bantuan, Mukhsin Nasution mengatakan, para korban banjir sudah mendapatkan pasokan bantuan kebutuhan pokok dan obat-obatan. Bantuan yang sudah sampai di lokasi pengungsi, yakni beras, air bersih, makanan siap saji dan obat-obatan.

“Kami sudah mengupayakan bantuan logistic untuk para korban banjir. Bantuan sudah sampai di lokasi pengungsi. Sedangkan kondisi banjir sudah surut. Tetapi para pengungsi belum bisa kembali karena pondok dan rumah mereka rusak berat tersapu banjir,”katanya.

Rumah warga yang rusak akibat banjir bandang di Desa Purba Baru, Lembah Sorik Marapi, Mandailing Natal, Sumut, Rabu (20/12/2023). (Foto:BPBDMadina/BNPB).

Tiga Meninggal

Smentara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Abdul Muhari, PhD di Jakarta, Kamis (21/12/2023) menjelaskan, selain banjir bandang di Madina, Sumut, banjir bandang dan longsor juga terjadi di beberapa lokasi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Longsor di Sumbar bahkan sampai menelan tiga korban jiwa.

Banjir bandang menghantam Desa (Nagari) Surian, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat, Rabu (20/12/2023) malam. Banjir yang disebabkan luapan Sungai Nagari Surian tersebut mengakibatkan dua unit rumah warga dan dua unit rumah ibadah rusak. Banjir bandang juga merusak tujuh unit jembatan, irigasi, puluhan hektar lahan pertanian dan lokasi usaha perikanan kolam maupun keramba. Namun tidak ada korban jiwa akibat banjir bandang tersebut.

Abdul Muhari mengatakan, selain banjir di Nagari Surian, Solok, sepekan terakhir terjadi bencana longsor di Sumbar. Di antaranya longsor di Koto Laweh, Nagari Tanjung Alam, Kecamatan Tanjung Baru, Kabupaten Tanah Datar, Senin (18/12/2023) siang. Longsor tersebut menelan seorang korban jiwa.

Kemudian longsor di Baruah Andaleh, Jorong Baruah, Nagari Padang Tarok, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Sumbar, Senin (18/12/2023). Longsor menyebabkan dua orang warga. Kedua korban tertimbun longsor ketika membersihakn sarana irigasi.

Menurut Abdul Muhari, memasuki musim hujan Desember 2023 hingga Januari 2024, warga masyarakat Indonesia di daerah-daerah rawan banjir dan longsor diharapkan meningkatkan kewaspadaan. BNPB sudah mengeluarkan himbawan waspada banjir dan longsor di setiap daerah rawan bencana di musim hujan saat ini.

“Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi selama lebih dari satu jam, masyarakat diimbau untuk memperhatikan peningkatan debit air dan menghidari lereng yang minim vegetasi (hutan). Kemudian warga masyarakat yang berada di sepanjang aliran sungai harus siaga melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman,”katanya. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *