(Matra, Medan) – Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memiliki banyak jenis industri kreatif di bidang fashion (busana). Namun selama ini kekayaan industri kreatif tersebut kurang terangkat ke permukaan karena belum optimalnya promosi. Untuk mengangkat popularitas industri kreatif Kota Medan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Medan bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumut menggelar Medan Fashion Festival (Festival Busana Medan) di Lantai 3 Sun Plaza, Jalan KH Zainul Arifin, Kota Medan, Sumut, Sabtu – Minggu (2 – 3/12/2023).
Puluhan pelaku usaha industri kreatif busana tradisional berlomba memamerkan produk-produk unggulan mereka pada festival busana tersebut. Kemudian para peragawan dan peragawati atau model Kota Medan juga adu kebolehan melenggak-lenggok di atas catwlk (panggung) mengenakan busana karya-karya kreatif perancang busana (desainer) Kota Medan.
Mereka berlomba menjadi model terbaik pada lomba model dan lomba wastra (pakaian tradisional) Sumut yang digelar pada festival busana tersebut. Tampil sebagai Juara I Lomba Model, Jessica Satria dan Juara I lomba wastra, Rizky Silitonga.
Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Sumut, Dessy Hassanudin yang hadir menyaksikan penutupan Medan Fashion Festival tersebut, Minggu (3/12/2023) mengatakan, festival busana di Kota Medan tersebut berperan penting mengangkat pamor industri kreatif busana Sumut. Produk kain tradisional Sumut sangat kaya dan memiliki daya tarik tersendiri. Kemudian para desainer Sumut juga mampu menghadirkan karya-karya busana yang menarik.
“Karya-karya putra-putri kita luar biasa. Melihat karya-karya busana yang dipamerkan pada festival ini, saya optimis industri kreatif kita semakin baik di masa mendatang,”ujarnya.
Dessy Hassanudin juga mengapresiasi konsep pergelaran Medan Fashion Festival tersebut. Pihak penyelenggara menggarap festival tersebut secara professional. Areal parker pun bisa mereka ubah menjadi tempat yang indah untuk pameran busana bernuansa rekreatif.
“Konsepnya bagus. Penyelenggaran festival busana ini digarap dengan serius. Panitia juga bisa mengubah area parkir menjadi tempat yang indah,”katanya.
Sementara itu, Wali Kota Medan, M Bobby Afif Nasution yang juga hadir pada kesempatan itu mengajak seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) bersama-sama memajukan fashion mulai dari usaha hulu (pertenunan) hingga hilir (usaha busana). Dengan demikian usaha busana hasil industry kreatif bisa menjadi salah satu penyokong utama ekonomi di Kota Medan.
“Kami tidak ingin hanya industry dan pabrik kain tenun yang berkembang. Kami juga menginginkan agar industri baru, kriya dan fashion berkembang dan bisa menjadi penyokong utama ekonomi masyarakat Kota Medan,”ujarnya.
Menurut Bobby Nasution, Medan Fashion Festival 2023 baru pertama kali diselenggarakan. Festival busana tersebut bisa mendukung Kota Medan menjadi pusat fashion nasional. Selain mengadakan pameran, festival tersebut juga diramaikan dengan perlombaan model busana modern dan tradisional (wastra).
“Melalui festival ini, kami tidak hanya berupaya mengangkat industri kreatif Kota Medan. Bahkan kami siap mendukung Kota Medan menjadi ‘Parisnya’ Indonesia,”katanya.
Medan Fashion Festival yang disaksikan ribuan warga Kota Medan tersebut tersebut turut Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumut, Idianto, Wakil Ketua Umum Bhayangkari Sumut, Evi Agus Andrianto, Ketua Dekranasda Kota Medan, Kahiyang Ayu Bobby Nasution, Ketua Dharma Wanita Sumut, Dian Arief S Trinugroho dan Sekretaris Daerah Kota Medan, Wiriya Alrahman. (Matra/AdeSM/KominfoSumut).