(Matra, Simalungun) – Perayaan Natal atau kelahiran Yesus Kristus sudah bergema di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memasuki hari pertama Desember ini. Gema Natal tersebut digaungkan Gereja-gereja di Kabupaten Simalungun melalui Perayaan Natal Badan Kerja Sama Antar Gereja (BKAG) Kabupaten Simalungun di Open Stage (Ruang Terbuka) Kota Wisata Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Jumat (1/12/2023) sore hingga malam.
Perayaan Natal BAKG Simalungun yang dihadiri Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga dan para pimpinan Gereja se-Kabupaten Simalungun menghadirkan pengkhotbah kondang, Praeses (Pimpinan) Huria Batak Kristen Protestan (HKBP) Distrik XIX Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar), Pdt Mangatur Manurung, MTh.
Perayaan Natal BAKG Kabupaten Simalungun tersebut dimeriahkan tari-tarian Simalungun dan Batak Toba, paduan suara dari berbagai kelompok paduan suara gereja, vocal grup dan fragmen Natal. Ribuan umat Kristen di Simalungun, khususnya dari Kecamatan Girsang Sipanganbolon dan Kabupaten Toba menyambut meriah perayaan Natal tersebut.
Perayaan Natal BAKG Kabupaten Simalungun tersebut mengusung tema, “Kemuliaan bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi (Lukas 2:14)” dan sub tema, “Makna Natal Mewujudkan Damai, Kasih dan Persatuan sebagai Jemaat yang Oikumenis”.
Pdt Mangatur Manurung, MTh pada khotbahnya pada perayaan Natal tersebut mengatakan, gereja-gereja dan umat Kristen di Simalungun hendaknya memaknai perayaan dengan melakukan berbagai aksi kasih kepada orang-orang yang membutuhkan. Selain itu perayaan Natal juga dapat dijadikan momentum mewujudkan damai dan persatuan gereja (umat Kristen) dari berbagai denominasi gereja.
“Yesus lahir membawa damai dan keselamatan seluruh umat manusia. Karena itu perayaan Natal hendaknya membawa damai, kasih dan persatuan bagi seluruh umat manusia,”katanya.
Sementara itu, Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga ketika memberikan sambitan pada perayaan Natal tersebut mengatakan, umat Kristen di Simalungun hendaknya menjadikan perayaan Natal sebagai mewujudkan damai, kasih dan persatuan sebagai jemaat yang oikumenis.
“Jadikanlah Natal menjadi momen buat untuk selalu menyalurkan kebaikan. Saya juga mengajak seluruh umat Kristen di Simalungun merayakan penuh sukacita, ketenangan, kebahagiaan, kedamaian, kesuksesan dan kesejahteraan dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika. Kita juga harus tetap menjaga kerukunan dan meningkatkan kepedulian dengan narasi-narasi perdamaian,”ujarnya.
Dampak Digitalisasi
Radiapoh Hasiholan juga mengingatkan agar gereja-gereja di Simalungun benar-benar memperhatikan dampak digitalisasi terhadap kehidupan generasi muda di Simalungun. Pesatnya perkembangan digitalisasi membawa banyak dampak negative bagi kehidupan generasi muda sekarang ini. Karena itu para rohaniawan hendaknya terus berjuang membentengi generasi muda Simalungun dengan penguatan nilai-nilai agama dan moral.
“Pesatnya perkembangan digitalisasi saat ini membawa banyak dampak negatif terhadap perilaku generasi muda. Kami menyikapi itu dengan melakukan sosialisasi nilai-nilai agama kepada anak-anak melalui tim rohaniawan Pemkab Simalungun,”katanya.
Dikatakan, Pemkab Simalungun juga sudah melakukan investigasi (penyelidikan) mengenai peningkatan tindak kekerasan terhadap anak-anak di Simalungun. Hasil investigasi tersebut menemukan sekitar 26 % anak-anak di Simalungun terkena kekerasan, termasuk tindak kekerasan seksual.
“Karena itu kami meminta agar momentum perayaan Natal BAKG Simalungun ini bisa membangkitkan semangat Gereja-gereja di Simalungun untuk membentengi anak-anak kita dari pengaruh-pengaruh negatif, baik itu narkoba maupun kekerasan seksual,”katanya. (Matra/AdeSM/KominfoSimalungun).