Pj Gubernur Sumut, H Hassanudin (dua dari kanan) meninjau jembatan Idano Noyo, Kabupaten Nias Barat, Sumut, Kamis (16/11/2023). (Foto : Matra/KominfoSumut).

(Matra, Nias) – Kunjungan kerja Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Dr H Hassanudin ke Kabupaten Nias Barat, Nias Selatan dan Nias Utara, Provinsi Sumut selama tiga hari, Kamis – Sabtu (16 – 18/11/2023) membawa berkah bagi warga masyarakat ketiga kabupaten tersebut.

Bertepatan dengan kunjungan Pj Gubernur Sumut ke Nias Barat, Kamis (16/11/2023), jembatan Idano Noyo bernilai puluhan miliar yang menghubungkan Kabupaten Nias Barat dengan Gunungsitoli mulai dikerjakan. Pembangunan jembatan Idano Noyo yang mencapai panjang sekitar 100 meter tersebut sangat penting bagi masyarakat Nias Barat.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan warga masyarakat Nias Barat mengharapkan pembangunan jembatan tersebut cepat rampung. Pembangunan jembatan yang kini masih beralas kayu tersebut akan memudahkan akses dari Nias Barat ke pusat perdagangan di Kota Gunungsitoli.

Bupati Nias Barat, Khenoki Waruwu ketika mendampingi Pj Gubernur Sumut , Hassanudin meninjau jembatan Idano Noyo tersebut mengharapkan pembangunan infrastrutkur di Kabupaten Nias Barat terus ditingkatkan. Selain jembatan Idano Noyo, ruas jalan kilometer (Km) 27, Desa Fadoro Hunogoa yang sempat terputus baru-baru ini juga perlu segera diperbaiki.

“Kami sangat bersyukur anggaran pembangunan jalan Desa Fadoro Hunogoa senilai Rp 10 miliar sudah masuk APBD Sumut 2024. Kami harap alokasi anggaran ini bisa menyelesaikan permasalahan infrastruktur yang selama ini dikeluhkan masyarakat Nias Barat,”katanya.

Sementara itu, Pj Gubernur Sumut, Hassanudin kaetika meninjau jembatan Idano Noyo mengatakan, pembangunan sarana infrastruktur di Nias tahun 2023, baik jalan dan jembatan sampai saat ini masih terus berproses. Salah satu di antaranya pembangunan tahap I jembatan Idano Noyo yang sudah dimulai.

Dikatakan, saat ini pihak kontraktor sedang melakukan tahap pembangunan pondasi dan penyediaan material. Pihak kontraktor juga sudah membangun asphalt mixing plants (pabrik aspal) untuk kebutuhan aspal di sekitar Nias Barat.

“Masih tahap awal, pengerjaan pondasi, penyediaan material dan kebutuhan penunjang lainnya. Kita harapkan pengerjaan jembatan ini tidak ada kendala yang serius. Kami mengajak masyarakat Nias Barat mengawal pembangunan jembatan ini,”katanya.

Hassanudin mengaku prihatin melihat masih banyaknya infrastruktur di Nias Barat yang rusak berat. Di antaranya kerusakan bangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Mandrehe.

“Kami akan segera menindaklanjuti kerusakan gedung sekolah yang rusak di Nias Barat ini. Sekolah-sekolah yang rusak akan segera direnovasi,”katanya.

Pj Gubernur Sumut, H Hassanudin (tiga dari kiri) menyaksikan atraksi lompat batu di Desa Bawomataluo, Kabupaten Nias Selatan, Sumut, Kamis (16/11/2023). (Foto : Matra/KominfoSumut).

Wisata Nias

Sementara itu ketika berkunjung ke Desa Bawomataluo, Kabupaten Nias Selatan, Kamis (16/11/2023), Hassanudin mengatakan, potensi wisata Kabupaten Nias Selatan daerah perlu dikelola secara profesional guna menarik kunjungan wisatawan ke daerah itu.

Salah satu atraksi wisata yang memiliki nilai jual kepada wisatawan di Kabupaten Nias Selatan, yakni atraksi lompat batu. Hassanudin sendiri cukup kagum menyaksikan atraksi lompat batu di Desa Wisata Bawomataluo. Kemudian Hassanudin juga cukup terkesan melihat panorama wisata Nias Selatan.

“Nias Selatan memiliki potensi alam dan budaya yang sangat menarik. Karena itu saya mengajak para pemangku kebijakan bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk mengembangkan potensi wisata Nias Selatan. Mari kita kembangkan berbagai potensi wisata di daerah ini, baik budayanya maupun keindahan alamnya,”katanya.

Dikatakan, Pemprov Sumut telah melakukan berbagai program pembangunan di Kabupaten Nias Selatan. Salah satu di antaranya pembangunan Desa Wisata Bawomataluo. Pemprov Sumut telah melakukan program pengembangan pariwisata di desa tersebut.

Misalnya membuat masterplan (rencana induk) pengadaan sarana dan prasarana kawasan Bawomataluo, pembuatan kajian usulan kawasan Bawomataluo sebagai world heritage (keajaiban dunia) ke badan pendidikan dan kebudayaan dunia (United Nation Educationional, Scientific and Cultural Oranization/UNESCO).

Menurut Hassanudin, selain sektor pertanian, pembangunan sektor pariwisata di Nias Selatan juga perlu ditingkatkan. Hal itu penting karena sektor pariwisata merupakan salah satu sumber peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

Dikatakan, Pemprov Sumut akan terus mendorong pengembangan Nias Selatan dengan berbagai program dan pembangunan infrastruktur. Hassanudin mengharapkan masyarakat Nias Selatan senantiasa menjaga dan melestarikan Desa Bawomataluo.

“Pelestarian kawasan wisata desa ini memerlukan sinergi setiap pihak tanpa kecuali. Atraksi wisata lompat batu yang disuguhkan di desa ini menarik. Pemandangannya begitu indah. Karena itu kita bertanggung jawab menjaga dan melestarikan Desa Bawomataluo ini,”katanya. (Matra/AdeSM/KominfoSumut).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *