(Matra, Kerinci) – “Sekepal Tanah Dari Surga”. Itulah julukan yang dimiliki Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Julukan tersebut melekat dengan Kabupaten Kerinci karena daerah pegunungan tersebut memiliki kekayaan alam yang melimpah. Kabupaten Kerinci yang memiliki luas wilayah sekitar 3.355,27 kilometer persegi (km²) terkenal dengan tanahnya yang subur dan panorama alam yang indah penuh pesona.
Sawah dan ladang di Kabupaten Kerinci pun cukup luas dan produksinya cukup tinggi. Karena itu Kabupaten Kerinci selama ini terkenal sebagai lumbung pangan di Provinsi Jambi. Kerinci yang kini berpenduduk sekitar 255.736 jiwa tersebut juga sangat terkenal dengan beras payo (sawah) yang cukup pulen dan menjadi idaman konsumen di rumah makan – rumah makan favorit. Kabupaten Kerinci juga terkenal dengan produksi perkebunan, khususnya kopi Kerinci, teh kayu aro dan kulit manis (cassiavera).
Kerinci juga menjadi andalan Jambi di bidang pariwisata. Kerinci memiliki objek wisata Danau Kerinci yang memiliki luas sekitar 5.000 meter persegi. Festival atau Pesta Danau Kerici digelar setiap tahun di Danau Kerinci dan berhasil menyedot pengunjung atau wisatawan. Bahkan Festival Danau Kerinci sudah masuk Kharisma Even Nusantara tahun ini.
Selain itu Kerinci juga memiliki destinasi wisata Gunung Kerinci yang memiliki ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut, Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Danau Gunung Tujuh, Air Terjun Telun Berasap dan agrowisata Perkebunan Teh Kayuaro.
Kekayaan alam Kabupaten Kerinci tersebut menjadi modal yang tak ternilai harganya agar daerah pegunungan dengan tanah nan subur tersebut bisa mempertahankan predikat sebagai lumbung pangan dan pusat kunjungan wisatawan di Provinsi Jambi.
Pertahankan Produksi
Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani, MPdI pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-65 Kabupaten Kerinci di gedung DPRD Kerinci, Siulak, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Kamis (9/11/2023) mengatakan, Kabupaten Kerinci merupakan salah satu daerah penghasil beras dan lumbung pangan di Provinsi Jambi. Untuk itu Kabupaten Kerinci diharapkan bisa terus mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas dan produksi padi (beras).
“Produksi padi Kerinci sangat diharapkan membantu kebutuhan beras di Provinsi Jambi dan dearah lain di Sumatera, terutama dalam situasi akhir-akhir ini ketika dunia menghadapi krisis pangan dan energi. Jadi dukungan produksi padi Kerinci penting bagi kita mengamankan dan membangun ketahanan pangan,”katanya.
Abdullah Sani juga mengharapkan Pemkab Kerinci terus meningkatkan produksi pangan guna mengendalikan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Hal itu penting karena kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok menjadi pemicu meningkatnya inflasi.
Abdullah Sani mengajak pemerintah kabupaten/kota di Jambi, khususnya Pemkab Kerinci terus berusaha mengendalikan inflasi, terutama inflasi akibat kenaikan harga bahan pangan. Upaya yang bisa dilakukan mengendalikan harga bahan pangan, yakni meningkatkan produksi.
“Kita harus melakukan berbagai terobosan meningkatkan produksi pangan di tengah kondisi kemarau panjang,”katanya.
Terkait pariwisata Kerinci, Abdullah Sani mengatakan, potensi wisata Kerinci juga perlu terus dikelola secara profesional guna meningkatkan kunjungan wisata ke daerah tersebut. Objek-objek wisata di Kerinci seperti Danau Kerinci, TNKS, Gunung Kerinci, perkebunan Teh Kayuaro dan sebagainya harus dirawat dengan baik agar tetap memiliki daya pesona bagi pengunjung.
Dikatakan, pariwisata alam merupakan andalan Kabupaten Kerinci meningkatkan perekonomian. Pariwisata Kerinci juga menjadi kawasan strategis pariwisata nasional. Daerah tersebut memiliki alam yang indah dan keanekaragaman hayati. Kekayaan alam tersebut merupakan anugerah besar bagi Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi bahkan Indonesia.
Karena itu, lanjutnya, jajaran pemerintah dan segenap lapisan masyarakat Kerinci harus menjaga dan melestarikan alam Kerinci. Alam Kerinci harus terus dikelola menjadi penopang utama bagi wisata dan pertanian.
“Hal yang tak kalah pentingnya kita lakukan mengembangkan wisata Kerinci, yaitu meningkatkan sadar wisata, keramah-tamahan para pelaku usaha wisata dan seluruh masyarakat terhadap wisatawan. Jadi program literasi dan kesadaran wisata masyarakat di Kerinci perlu terus dikembangkan,”tuturnya.
Terus Berjuang
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Kerinci, Asraf, SPt, MSi pada peringatan HUT ke-65 Kabupaten Kerinci tersebut mengatakan, pihaknya terus berjuang mempertahankan predikat Kabupaten Kerinci sebagai lumbung pangan dan branding (lambang) pariwisata Jambi dan nasional. Hal tersebut dilakukan melalui pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur pertanian, pariwisata dan pembinaan terhadap para petani maupun warga masyarakat.
Menurut Asraf, Kabupaten Kerinci cukup mampu mempertahankan produksi padi di daerah tersebut. Sebagai contoh, produksi padi di Kabupaten Kerinci tahun 2022 mencapai 133.672 ton ton gabah kering giling (GKG). Sedangkan luas panen padi di daerah tersebut tahun lalu mencapai 24.754 hektare (ha). Kabupaten Kerinci bahkan bisa surplus beras 60.526 ton tahun lalu.
Upaya peningkatan produksi dan luas panen di Kerinci juga terus diupayakan tahun ini. Upaya itu dilakukan melalui perbaikan sarana irigasi dan pemberian bantuan sarana produksi pertanian (saprodi) kepada para petani. Khusus menghadapi musim kemarau tahun ini, Pemkab Kerinci melalui Dinas Pertanian Kerinci memberikan bantuan pempanisasi mengatasi kekeringan sawah petani.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Kabupaten Kerinci, Radium Khalis memaparkan, pihaknya meningkatkan produksi padi melalui IP 400 dengan seluas areal sekitar 497 Ha. Benih padi untuk peningkatan produksi tersebut berasal dari bantuan benih inbrida pemerintah sekitar 37,5 ton. Kemudian DTPH Kerinci juga mengembangkan padi sehat sekitar 50 ha serta melakukan ekstensifikasi dan intensfifikasi.
Guna memenuhi kebutuhan benih padi di Kerinci, kata Radium Khalis, pihaknya kini mengembangkan beberapa varietas benih padi tahan hama penyakit. Di antaranya benih padi varietas Inpari 36 lanrang yang terhadap hama tungro. Kemudian benih padi varietas Inpari 48 yang terhadap blas, varietas benih padi Cakrabuana dan Pajajaran yang super genjah (cepat panen), yakni sudha panen selama 90 hari.
“Kerinci juga terus mengembangkan benih padi payo yang telah dilepas Kementerian Pertanian. Varietas padi payo Kerinci yang menjadi andalan petani saat ini, yakni varietas iluk aso dan ngarayak. Kemudian ada juga varietas inpari 28 Kerinci yang dikembangkan penangkar binaan DTPH. Jadi Kabupaten Kerinci tidak lagi mendatangkan benih padi dari luar daerah,”katanya.
Pariwisata Eksis
Menurut Pj Bupati Kerinci, Asraf, pariwisata Kabupaten Kerinci hingga kini masih tetap eksis dan semakin dikenal wisatawan di tingkat regional, nasional dan internasional. Salah satu bukti eksisnya pariwisata Kerinci, yakni terselengggaranya secara rutin (terjawdal) Festival Danau Kerinci.
Festival Danau Kerinci XXI digelar di Danau Kerinci, Jumat – Minggu (2 – 5/11/20223). Festival Danau Kerinci tersebut tidak hanya berhasil mengangkat pamor pariwisata dan membangkitkan seni budaya Kerinci. Festival Danau Kerinci tersebut juga mampu mendongkrak kunjungan wisata ke Kerinci.
Festival Danau Kerinci XXI tersebut berhasil menyedot pengunjung hingga ribuan orang. Para pengunjung tidak hanya berasal dari Kerinci, Kota Sungaipenuh dan daerah lain di Jambi. Pengunjung juga banyak datang dari Padang, Sumatera Barat, daerah lain di Sumatera dan Jawa.
“Kami akan tetap mengelola wisata Kerinci dan menggelar berbagai even wisata guna meningkatkan kunjungan wisata ke Kerinci sekaligus membangkitkan ekonomi rakyat maupun daerah Kerinci,”ujarnya.
Dijelaskan, intensitas pelaksanaan kegiatan wisata di Kerinci tahun ini berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan ke Kerinci hingga mencapai 48.000 orang. Kunjungan wisata ke Kerinci tersebut meningkat 23.000 orang (92 %) dibandingkan kunjuingan wisata ke Kerinci tahun lalu sekitar 25.000 orang.
Mengamati perkembangan pembangunan Kerinci tersebut, Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sai mengharapkan jajaran Pemkab Kerinci dan segenap elemen masyarakat Kerinci terus bersatu padu membangun Kerinci. Pemkab Kerinci juga harus mampu terus menjalin kerja sama dengan berbagaipihak, baik daerah tetangga, Pemprov Jambi, Pemerintah Pusat dan para pengusaha untuk memajukan pembangunan daerah tersebut.
Dikatakan, pembangunan kesejahteraan masyarakat di Kerinci juga perlu mendapat perhatian khusus. Berbagai masalah sosial di Kerinci harus disikapi dengan serius, terutama masalah stunting (gangguan perkembangan anak akibat kekurangan gizi). Selain itu pembinaan agama di Kerinci juga perlu mendapat perhatian menghadapi pengaruh globalisasi terhadap kehidupan masyarakat, khususnya generasi muda.
Menurut Abdullah Sani, Pemerintah Pusat telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Targetnya penurunan stunting secara nasional dari 24,4 % tahun 2021 menjadi 14 % tahun 2024 harus didukung seluruh daerah.
“Provinsi Jambi juga berupaya menurunkan kasus stunting sesuai kebijakan Pemerintah Pusat tersebut. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022, Provinsi Jambi mampu menurunkan kasus stunting dari 22,4 % tahun 2021 menjadi 18 % tahun 2022 atau turun 4,4 %,”katanya.
Sedangkan untuk meningkatkan pembinaan keagamaan, lanjut Abdullah Sani, Pemprov Jambi menyerahkan bantuan perbaikan rumah ibadah di Kerinci tahun ini sekitar Rp 2,1 miliar. Bantuan tersebut diserahkan Abdullah Sani kepada Pj Bupati Kerinci, Asraf pada peringatan HUT ke-65 Kabupaten Kerinci tersebut. (Matra/AdeSM/DZM/BerbagaiSumber).