Wakil Gubernur Jambi, H Abdullah Sani (kiri) memberikan santunan Jaminan Kecelakaan Kerja pada peringatan HUT ke-15 Kota Sungaipenuh di gedung DPRD Kota Sungaipenuh, Provinsi Jambi, Rabu (8/11/2023). (Foto : Matra/KominfoJambi).

(Matra, Kota Sungaipenuh) – Kota Sungaipenuh termasuk salah satu daerah pemekaran di Provinsi Jambi yang belum sepenuhnya mampu mengejar ketertinggalan pembangunan dari daerah induknya, Kabupaten Kerinci. Memasuki usianya ke-15 tahun ini, Kota Sungaipenuh yang memiliki luas wilayah sekitar 39.150 kilometer persegi (Km2) masih kalah pamor dengan “saudaranya” Kabupaten Kerinci yang terkenal dengan objek-objek wisata bertaraf nasional dan hasil pertanian yang melimpah.

Kota Sungaipenuh yang dibentuk berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 2008 tanggal 8 Oktober 2009 masih terus berjuang memnggulirkan roda pembangunan guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Kota Sungaipenuh yang berpenduduk sekitar 98.000 jiwa masih menghadapi berbagai masalah yang berpotensi meresahkan masyarakat.

Masih banyaknya ketidak-puasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Sungaipenuh hingga saat ini tercermin dari mencuatnya aksi unjuk rasa kalangan mahasiswa Kota Sungaipenuh bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 Kota Sungaipenuh di gedung DPRD Kota Sungaipenuh, Rabu (8/11/2023).

Unjuk rasa ratusan mahasiswa Kota Sungaipenuh dari kelompok Cipayung tersebut menggugat kinerja Pemkot Kota Sungaipenuh yang kurang memuaskan masyarakat. Kordinator Lapangan (Korlap) mahasiswa tersebut, Satrio pada aksi unjuk rasa tersebut mengungkapkan masih banyak persoalan pembangunan Kota Sungaipenuh yang kurang diperhatikan Pemkot Sungaipenuh.

Di antaranya, permasalahan sampah Kota Sungaipenuh yang meresahkan masyarakat, masalah ketidak-beresan pembangunan Rumah Sakit (RS) A Bakri dan menurunnya pelayanan RS Mayjen HA Thalib Kota Sungaipenuh. Selain itu masalah maraknya parkir liar dan penetapan tarif parkir yang tidak sesuai dengan Perda Sungaipenuh No 2 Tahun 2016.

Menurut Satrio, mahasiswa Kota Sungaipenuh juga menilai tindakan razia kendaraan bermotor di jalan lagi bertujuan menertibkan tetapi sudah dimanfaatkan untuk melakukan pungutan liar. Hal tersebut bertentangan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan Penbindakan Pelanggaran Lalu LIntas dan Angkutan Jalan. Selain itu, Pemkot Sungaipenuh juga masih dinilai abai mengenai penertiban tempat-tempat hiburan malam di Kota Sungaipenuh yang semakin meresahkan masyarakat.

“Kami juga meminta Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Sungaipenuh menyelesaikan kasus – kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemkot Sungaipenuh secara konkrit dan profesional. Kemudian masalah kepemilikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kumun, Kota Sungaipenuh juga harus diusut,”katanya.

Sementara itu berdasarkan catatan medialintassumatera.net (Matra), masalah kemiskinan menjadi salah satu masalah pembangunan yang belum bisa ditutaskan Pemkot Sungaipenuh. Hal tersebut Nampak dari masih cukup tingginya angka kemiskinan di kota pegunungan tersebut.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sungaipenuh 2022, jumlah penduduk miskin di Kota Sungaipenuh masih ada sekitar 2.970 orang. Jumlah penduduk miskin tersebut hanya berkurang sebanyak 60 orang dibandingkan jumlah penduduk miskin di kota tersebut tahun 2020 sekitar 3.030 orang.

Kemudian masalah stunting (gangguan pertumbuhan anak akibat kurang gizi) di Kota Sungaipenuh juga belum bisa dituntaskan. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi kasus stunting di Kota Sungaipenuh masih mencapai 26 %. Sedangkan berdasarkan data Pemkot Sungaipenuh, jumlah kasus stunting di Kota Sungaipenuh tahun ini sebanyak 17 kasus.

Wakil Gubernur Jambi, H Abdullah Sani (dua dari kanan) memberikan bantuan pembangunan kepada OPD Kota Sungaipenuh pada peringatan HUT ke-15 Kota Sungaipenuh di gedung DPRD Kota Sungaipenuh, Provinsi Jambi, Rabu (8/11/2023). (Foto : Matra/KominfoJambi).

Terus Berjuang

Menyikapi kondisi tersebut, Wali Kota Sungaipenuh, Drs Ahmadi Zubir, MM pada peringatan HUT ke-15 Kota Sungaipenuh di DPRD Kota Sungaipenuh, Provinsi Jambi, Rabu (8/11/2023) mengatakan, pihaknya masih terus berjuang mengatasi berbagai masalah pembangunan dan meningkatkan, ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Ahmadi Zubir, pihaknya masih terus mengintensifkan penanggulangan kemiskinan melalui pemberian bantuan pangan, modal usaha dan pemberdayaan kepada keluarga miskin. Kemudian Pemkot Sungaipenuh juga masih terus meningkatkan pemantauan dan penanganan kasus stunting.

“Salah satu upaya penurunan kasus stunting yang kami lakukan, yakni pemberian tambahan makanan bergizi kepada anak-anak terindikasi stunting. Kasus stunting di Kota Sungaipenuh akan diupayakan bisa turun hingga 14 % tahun 2024,”katanya.

Dikatakan, pembangunan berbagai bidang di Kota Sungaipenuh sebenarnya mengalami banyak kemajuan. Hal tersbeut ditandai dengan keberhasilan Kota Sungaipenuh meraih 26 penghargaan pembangunan tahun ini. Sebanyak sembilan penghargaan diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi dan 17 penghargaan diberikan Pemerintah Pusat.

“Namun piagam penghargaan tersbeut bukan tujuan utama kita membangun Kota Sungaipenuh. Yang paling kami utamakan, yakni peningkatan ekonomi daerah, kesehatan, pendidikan, pertanian, kesejahteraan masyarakat dan percepatan pembangunan infrastruktur. Selama satu tahun terakhir Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Sungaipenuh meningkat. Sedangkan angka kemiskinan pun bisa diturunkan,”katanya.

Inflasi

Sementara itu, Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abudllah Sani, MPdI pada peringatan HUT ke-15 Kota Sungaipenuh tersebut mengharapkan Pemkot Sungaipenuh bekerja keras guna memajukan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat. Untuk melakukan percepatan pembangunan tersebut, Pemkot Sungaipenuh harus meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak.

Dikatakan, Kota Sungaipenuh memiliki banyak potensi pembangunan. Kota tersebut memiliki hamparan sawah yang cukup luas, potensi perkebunan kulit manis (cassiavera) dan potensi wisata. Kekayaan alam Kota Sungaipenuh tak terpisahkan dari Kabupaten Kerinci yang juga memiliki potensi yang sama. Namun potensi tersebut harus dikelola dengan berbagai inovasi agar bisa meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat.

“Kreativitas dan inovasi meningkatkan pembangunan sektor pariwisata sangatlah penting meningkatkan sumber pendapatan daerah. Inovasi itu bisa dilakukan dengan melestarikan alam sebagai penyangga utama wisata Kota Sungaipenuh. Kemudian warga masyarakat dan jajaran pemerintahan Kota Sungaipenuh juga harus terus meningkatkan keramah-tamahan dan literasi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan,”katanya.

Dikatakan, peringatan HUT ke-15 Kota Sungaipenuh tersebut hendaknya juga dijadikan momentum mengatasi permasalahan di tengah masyarakat. Salah satu di antaranya masalah kenaikan harga barang dan jasa (inflasi). Inflasi yang harus dikendalikan terutama inflasi pangan yang merupakan kebutuhan paling mendasar masyarakat.

“Untuk itu saya mengajak segenap jajaran Pemkot Sungaipenuh mengendalikan inflasi. Hal ini penting membantu masyarakat menghadapi ketersediaan dan keterjangkauan harga bahan pangan,”katanya. (Matra/AdeSM/DZM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *